- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ternyata.. Jaman dulu di Eropa Kegiatan Mandi dilarang lho!!!


TS
ariswidyap
Ternyata.. Jaman dulu di Eropa Kegiatan Mandi dilarang lho!!!
Quote:
Tempat pemandian umum menjadi trend di seluruh wilayah kekuasaan Romawi. bangsa asing yang datang berkunjung selalu tertarik dengan rumah pemandian yang tampak megah, indah dan juga bersih. kemajuan peradaban Romawi tampak jelas ketika masuk ke dalam tempat pemandiannya yang seperti istana. bangsa lain, mulai dari sekutu hingga lawan begitu asyik mengimpor kebiasaan mandi tersebut karena dianggap menyenangkan dan memiliki banyak manfaat.
Selain dari faktor kesehatan mandi ala Romawi juga membawa kenikmatan tersendiri untuk melepas lelah dan penat setelah bekerja seharian. terutama pada iklim yang panas rumah pemandian menjadi sebuah sarana umum yang mampu memanjakan warga kota juga menjamu tamu asing. setelah merasakannya sendiri banyak peradaban lain yang membangun tempat pemandian mereka sendiri dan terus mempertahankannya setelah keruntuhan imperium Romawi.
Keruntuhan Romawi Barat membuat penduduk eropa mengurangi kebiasaan mandi karena rusaknya infrastruktur bangunan dan saluran air yang membuat rumah pemandian tidak berfungsi secara normal. banyaknya kerusakan disebabkan oleh kurangnya perawatan yang membutuhkan tenaga teknis dan pendanaan yang tidak lagi tersedia. hal ini membuat jaringan pipa air, fontain, aquaduct menjadi rusak terbengkalai.
Quote:

Dan Pada abad pertengahan, Bangsawan Eropa menganggap aktivitas mandi sebagai hal tabu untuk dilakukan. Alasannya, tak lain menyangkut soal kesopanan. Konon, kala itu umat Kristiani dilarang mandi dalam keadaan telanjang. Dan dilarang mendatangi pemandian umum yang dianggap membuka peluang seks bebas, dan penyebaran penyakit berbahaya.
Bahkan, mereka menganggap air sebagai pembawa penyakit. Seperti yang disebutkan dari kitab medis dari abad ke-16, “mandi dapat menghangatkan tubuh, tetapi juga berakibat pada melemahnya dan melebarnya pori-pori kulit. Sehingga, bisa mengakibatkan berbagai penyakit dan kematian.” Mereka khawatir penyakit berbahaya akan mengancam jiwa mereka, jika virus atau kuman yang terbawa air bisa masuk ke dalam pori-pori yang terbuka setelah mandi.
Dilansir dari situs Today I Found Out, masyarakat Eropa kelas bawah sangat menghindari mandi, dan bisa dikatakan tidak mandi sama sekali. Sedangkan, masyarakat kelas atas melakukan aktivitas mandi hanya beberapa kali saja dalam setahun untuk sekedar menghilangkan aroma tubuh yang tidak sedap. Mereka sangat membatasi tubuh mereka dari sentuhan air, mencuci tangan, membersihkan wajah, dan berkumur-kumur. Mereka menganggap membersihkan wajah dengan air dapat menyebabkan katarak, dan rabun.Bahkan, beberapa tokoh sejarah terkenal yang hidup pada abad pertengahan ternyata jarang mandi.
Dalam bukunya “The Dirt on Clean: An Unsanitized History”, Katherine Ashenburg mengungkapkan, seorang ratu Prancis terakhir Mary Antoinette yang dikenal kecantikan dan keanggunannya, serta selalu berpenampilan mewah, ternyata jarang mandi.Bahkan, istri Raja Louis XVI ini jarang mengganti bajunya. Untuk mensiasati aroma tubuh tidak sedap, ia kerap menyemprotkan parfum beraroma aneka bunga banyak-banyak ke tubuhnya. Salah satunya, parfum beraroma aneka bunga yang diproduksi rumah kecantikan Lubin. Marie Antoinette bahkan disebut-sebut menyelundupkan wewangian itu ke penjara tempatnya ditahan sebelum dieksekusi mati. Kebiasaan mandi demikian jarang dan asing sehingga raja Prancis tercatat berkata bahwa "mandi" adalah pengalaman paling barbar yang pernah ia alami. berkaitan dengan hal ini para bangsawan dan petinggi kerajaan pun seperti biasa mengikuti kebiasaan jujungan mereka para raja-ratu sehingga sama-sama jarang mandi.

Sementara itu, duta besar Rusia menuturkan Raja Prancis Louis XIV semasa hidupnya hingga kematiannya berbau seperti hewan liar. Itu akibat saran seorang ahli medis untuk tidak sering-sering mandi untuk menjaga kesehatannya. Ternyata, sang raja hanya mandi dua kali seumur hidupnya. Ia bahkan menganggap aktivitas mandi adalah sesuatu yang mengerikan.
Begitu pula dengan Ratu Spanyol Isabel I. Ia mengaku kegiatan mandi yang pernah ia lakukan hanya dua kali selama hidupnya, saat baru lahir dan saat sudah menikah.
Kebiasaan jarang mandi tersebut masih berlangsung hingga era Napoleon. tercatat sang Kaisar Prancis tersebut seringkali diingatkan oleh dokter pribadinya untuk mengurangi frekuensi mandi agar tidak mudah sakit. alasan lainnya karena para dokter percaya bahwa sering mandi dan berendam bisa mengakibatkan kegemukan. tetapi Napoleon sangat suka mandi dan tidak takut dengan nasihat para dokternya yang ia anggap kolot. Napoleon dikabarkan begitu menyukai mandi sehingga istrinya merasa terganggu sebab bau badan sang Kaisar harum layaknya wanita. sedangkan istrinya yang ningrat masih mengikuti nasihat dokter sehingga jarang mandi dan memiliki aroma yang lebih kuat daripada sang suami. tercatat bahwa istri Napoleon memintanya untuk tidak langsung mandi bahkan setelah pulang dari perang yang bisa berminggu-minggu tanpa kesempatan membersihkan diri. Bisa dibayangkan baunya seperti apa tetapi kebiasaan pada masa tersebut memang demikian. mungkin hal ini juga yang membuat Napoleon kurang beruntung dalam hal hubungan dengan lawan jenis, karena ia suka mandi dan lebih bersih daripada kaum wanita yang membuatnya dinilai kurang jantan daripada pria lainnya yang memiliki bau badan yang "semerbak".
Rambut kaum bangsawan Eropa yang tampak elegan dan tertata rapi pun tak luput dari fakta yang mengerikan. Didalam tatanan rambut yang elegan tersebut, terdapat segerombolan kutu rambut. Konon, sisir dan tusukan yang menempel di rambut berfungsi untuk menggaruk kulit kepala, dan menusuk kutu.
Mencuci rambut merupakan kegiatan yang lebih jarang lagi dilakukan dibanding mandi. Keramas bahkan bukan kegiatan yang umum dilakukan sampai abad ke-19. Kerapian rambut dijaga dengan penggunaan bedak rambut berlebih dan parfum.
Bahkan, yang sangat menjijikan lagi, masyarakat Eropa pada abad pertengahan mempunyai kebiasaan sembarangan membuang kotoran dan buang air kecil ke jalan-jalan. Seorang bangsawan Eropa mengungkapkan dalam tulisannya bahwa kondisi jalanan saat itu seperti arus air berbau busuk. Ia juga mencatat, untuk melalui jalan itu ia membubuhkan banyak-banyak parfum ke sapu tangannya yang dipakai untuk menutup hidung. Bila tidak, ia bisa muntah.
Tidak hanya itu, para tukang daging kerap menyembelih hewan di jalan, dan meninggalkan begitu saja organ dalam tak terpakai, serta ceceran darah hewan sembelihan.
Orang-orang Rusia di masa itu mandi teratur, setidaknya sekali dalam satu bulan. Akibatnya, mereka dianggap orang-orang mesum oleh bagian Eropa lainnya.
Untuk menghindari bau, yang diakibatkan dari menghindari kegiatan mandi yang dianggap 'dosa', banyak kaum bangsawan abad pertengahan menggosok kain yang diberi wewangian ke tubuh mereka, dan menggunakan parfum secara berlebih. Kaum pria mengenakan tas kecil dengan tumbuhan herbal wangi di antara rompi dalaman dan kemeja mereka, sementara wanita menggunakan bedak wangi.
Walau kalangan menengah dan bawah juga Jarang mandi, tetapi hingga era renaissance sekalipun para dokter kalangan atas masih tidak menganjurkan kebiasaan mandi bagi keluarga kerajaan. alasannya untuk mencegah gangguan kesehatan, sebuah pengetahuan yang sudah tertinggal ratusan tahun. mereka menyarankan untuk membersihkan diri dengan kain atau lap basah. untuk mengatasi bau badan karena tidak mandi maka digunakan minyak wangi pada air dan lap.
Washlap era renaissance ini membuat industri parfum berkembang pesat di Eropa, terutama Prancis karena adanya kebutuhan yang besar untuk mandi kering para pembesar sehari-hari.
Lucunya, kebiasaan jorok tersebut berlangsung hingga sekitar abad ke-19.

0
26.2K
Kutip
143
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan