- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dua Hati Satu Cinta
TS
alfiani1999
Dua Hati Satu Cinta
Bagian 1
Dan disinilah Kisah Ini Dimulai ...
Matahari cukup ramah hari ini...
Fia baru selesai bersiap untuk pergi ke kampus setelah sebelumnya melirik jam dinding di kamarnya yang menunjukkan angka tepat di jam 06.00.
Dengan tergesa-gesa ia berpamitan kepada orang tua nya dan langsung berlari menuju persimpangan jalan tempat dimana angkot yang biasa di tumpangi Fia setiap berangkat ke kampus. Angkot pun melaju pergi meninggalkan kabut asap yang tebal, kebiasaan yang selalu Fia lakukan saat di angkot adalah mendengarkan musik dengan volume yang cukup besar.
Hanya dengan cara itu lah Fia dapat melupakan sedikit tentang beban hidup nya.
Tak lama kemudian Fia tiba di tempat transit nya menuju kampus yaitu halte bus, disertai senandung-senandung dari lagu yang sedang di dengarkan nya Fia berusaha menghalau rasa bosenannya ketika menunggu bus kampus yang tak kunjung datang.
Tak berapa lama berselang, bus yang ditunggu-tunggu pun tiba dan dengan sigap Fia langsung menerobos masuk menuju bus sebelum dia tidak kebagian tempat duduk karena setiap bus yang berhenti di halte ini selalu penuh sesak.
Ketika tiba di kampus nya Fia langsung menuju kelas nya yang sebentar lagi akan di mulai. Mata kuliah pertama Fia pun di mulai.
Setalah kuliah usai, kegiatan Fia selanjutnya adalah latihan .
Fia mengikuti salah satu kegiatan mahasiswa di kampus, bagi kebanyakan wanita kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak seharusnya di ikuti oleh seorang mahasiswi. Ya dari sejak awal masuk di perkuliahan Fia telah menetapkan diri nya untuk mengikuti kegiatan bela diri.
Bukan karate.
Apalagi silat.
Fia mengikuti kegiatan bela diri Taekwondo
Dengan penuh semangat Fia menuju ke tempat dimana kegiatan bela diri tersebut dilakukan . Tanpa sengaja Fia menabrak seorang cowo yang tengah berjalan ke arah yang berlawanan dari datangnya Fia.
“ aduh.... kalo jalan hati-hati dong ada orang nih main tabrak-tabrak aja “ seru cowo tersebut.
Tanpa disadari mata mereka saling beradu pandang. Mata itu begitu bening layaknya air . Fia terpaku beberapa saat . Hingga akhirnya Fia tersadar dari lamunannya ....
“eh maaf maaf gak sengaja, soalnya tadi lagi buru-buru banget. Sekali lagi maafin gua ya” jawab Fia dengan muka kikuk bercampur bersalah .
“hmm...baiklah ku maafkan, tapi lain kali perhatikan langkah mu agar tak menabrak orang lain lagi.” Cowo itu berlalu sambil menunjukkan senyum terbaiknya yang begitu mengguncangkan hati Fia.
Fia yang masih terpaku di tempatnya tadi berusaha sadar dan melanjutkan kegiatannya di dunia nyata . Dengan langkah besar dia pergi menuju tempatnya berlatih Taekwondo.
Setelah mengganti pakaian nya, Fia langsung bergabung dengan teman-temannya yang lain .
“wahhh...kaya nya ada yang lagi bahagia nih. Dari tadi senyum-senyum mulu” sahut Salsa.
“iya nih Fia lagi jatuh cinta ya ? “ timpa Kak Ary
“ah apaan sih, gak kok biasa aja Cuma tadi abis ketemu cowo ganteng aja hehehe” jawab Fia dengan penuh senyum
“nah loh siapa tuh ? boleh kali kenalin” sahut Kak Heri
“yah lupa nanya nama nya Kak “ jawab Fia dengan ekspresi murung
Setelah percakapan singkat itu, mulai lah latihan Taekwondo tersebut.
Namun beberapa menit setelah latihan di mulai tepatnya saat pemanasan , datang lah cowo yang tadi di tabrak Fia .
“maaf kak saya terlambat datang” kata si cowo
“wah untung kamu dateng Ryan , ayo ayo gabung” sahut Kak Ary
Dengan mata terbelalak Fia seolah tak percaya ternyata dia lah cowo yang tadi di tabraknya merupakan anak Taekwondo juga. Dengan hati gembira Fia melalui sesi latihan dengan penuh semangat.
Kemudian latihan pun usai saat nya pulang , saat Fia baru saja selesai merapikan baju nya tiba-tiba cowo itu menghampirinya.
“hai... kamu yang tadi nabrak aku ya? Aku baru sadar ternyata kita satu UKM ya hehe, ohiya kita belum kenalan nih. Kenalin nama aku Ryan, nama kamu siapa?”
Di tanya seperti itu Fia langsung gugup dan bingung ingin bersikap seperti apa
“emmm...ehhh..nama aku Fia” dengan gugup Fia menjawab pertanyaan Ryan.
“oh Fia, nama yang cantik sama seperti orangnya” dengan derai tawa Ryan berusaha mencairkan suasana.
“ah gak kok, aku gak cantik” jawab Fia dengan tersipu-sipu.
Berawal dari percakapan singkat tersebut sekarang Fia dan Ryan semakin sering bertemu bahkan sering sekali mengobrol melalui media sosial . sesekali mereka menghabiskan waktu berdua.
Hingga pada saat nya tiba. Ryan yang sudah cukup mengenal Fia pun mulai menaruh hati pada Fia.
Ketika mereka asyik tertawa bersama di sebuah taman, Ryan memulai percakapannya.
“Fia” sapa Ryan
“iya Ryan ada apa? Apakah ada yang mau kamu katakan” seolah Fia sudah tau apa yang akan Ryan lakukan.
“ada sesuatu penting yang ingin ku katakan” jawab Ryan dengan ragu-ragu.
“apa itu ? adakah hubungannya dengan ku?” jawab Fia
“aku menyukai mu,Fia” dengan memejamkan mata Ryan mengatakan hal itu
Mendengar pengakuan itu,Fia sangat terkejut sekaligus bahagia karena ternyata bukan hanya dia yang menyimpan rasa itu, Ryan juga merasakan hal yang sama.
Bagian 2
Ada apa dengan nya ?
Semenjak Ryan menungkapkan perasaannya kepada Fia. Hubungan mereka berubah, bukan hanya menjadi teman namun mereka juga menjalin hubungan yang lebih serius.
Hari-hari mereka dihiasi dengan canda tawa.
Mereka tampak sangat bahagia ketika hubungan mereka resmi menjadi sepasang kekasih .
Setiap hari mereka selalu latihan Taekwondo bersama . Fia sangat bahagia bisa menjadi milik Ryan, begitu pula sebaliknya.
Saat hubungan mereka berjalan 1 bulan, masalah mulai datang .
Sikap Ryan berubah, dan membuat Fia amat sangat bingung.
Tiap kali Fia mengajak Ryan untuk latihan Taekwondo, Ryan selalu saja mengelak dengan berbagai macam alasan yang tak bisa Fia terima.
Pernah suatu ketika Fia menanyakan hal itu .
“apa yang membuat kamu berubah Ryan ?” dengan penuh rasa penasaran Fia bertanya kepada Ryan.
“aku ? berubah ? aku tidak berubah. Mungkin kamu yang tak bisa memahami ku” dengan nada dingin Ryan menjawab
“jika kamu tak berubah lalu mengapa setiap ku ajak kamu latihan Taekwondo kamu selalu saja menghindar. Apa yang sebenarnya terjadi padamu, atau kamu ada masalah dengan teman-teman Taekwondo yang lain ?”
“tidak, aku tidak mempunyai masalah dengan mereka. Aku hanya belum ingin latihan lagi”
Perubahan sikap Ryan membuat Fia pusing bukan kepalang.
Tak biasanya Ryan seperti ini, Fia merasa seperti ada yang Ryan sembunyikan namun hingga saat ini tidak ia ceritakan.
Fia merasa tak berguna sebagai kekasih Ryan, karena yang Fia inginkan adalah Ryan terbuka dan membagi beban masalah yang sedang di hadapi nya. Namun Ryan lebih memilih menghindari Fia.
Bagian 3
Konflik Hati
Fia mencoba menceritakan hal ini kepada sahabat laki-laki nya .
Ya dia Alfares, sahabat sekaligus teman senasib Fia.
Awal pertemuan Fia dengan Alfares karena mereka berasal dari suatu forum mahasiswa di kampus dan Fia merasa cocok bercerita dengan Alfares.
Segala masalah selalu Fia ceritakan pada Alfares, dan dengan senang hati Alfares mendengarkan keluh kesah sahabat nya itu.
Fia juga sering kali bercerita mengenai Ryan kepada Alfares.
“gimana ya Res,aku bingung dengan sikapnya yang berubah entah karena apa. Aku jadi serba salah” keluh Fia kepada Alfares.
“hmm..bagaimana ya, aku juga bingung harus melakukan apa. Menurut ku bagaimana jika kamu membiarkannya dulu, mungkin Ryan butuh ruang untuk sendiri. Mungkin dia tidak ingin membagi masalahnya lantara dia tidak ingin membebani kamu Fia” jelas Alfares.
“tapi Res, aku tidak bisa jika harus seperti ini. Aku gelisah, aku selalu memikirkan nya, banyak sekali pikiran-pikiran negatif yang terlintas di otak ku. Mungkin kah perubahan sikap nya ini adalah karena aku ?” jelas Fia dengan nada putus asa
“kamu tidak boleh seperti itu Fia, kamu tidak boleh berfikir seperti itu. Aku melihat bahwa Ryan sangat menyayangi dan mencintai mu. Itu terlihat jelas dari awal kalian pacaran, Ryan memperlakukan kamu dengan spesial layaknya Tuan Putri”
“Jadi aku harus bagaimana Res ? apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi sikap dia saat ini.”
“menurut ku kamu berikan saja waktu untuknya, agar dia bisa menyelesaikan masalahnya.”
“baiklah akan aku coba walau mungkin ini akan menyiksa ku” jawab Fia penuh rasa sedih.
“aku yakin kamu bisa Fia, sudah lah jangan bersedih.” Alfares mengusap pipi sahabatnya itu agar dia tidak terlalu memikirkan nya.
“terima kasih banyak Res atas masukkannya” Fia berusaha tersenyum sebisanya.
“iya sama-sama, aku akan selalu ada untuk mu Fia” sambil mengacak-acak rambut Fia, Alfares tampak nyaman ketika berada di dekat Fia.
Mulai terjadi konflik hati antara Alfares dengan Fia.
Tampak bahwa Alfares menyimpan rasa yang dalam kepada Fia.
Namun Fia tidak menyadari hal itu, Alfares hanya bisa menyimpan rasa itu dalam-dalam. Hanya diri nya lah yang paham tentang rasa itu.
Sebenarnya Alfares ingin mengungkapkan rasa yang telah lama ia simpan, namun melihat Fia yang tampaknya sedang diliputi dengan rasa bingung dan sedih, Alfares mengurungkan niatnya itu.
Sejak awal pertama kali Alfares bertemu Fia, memang Alfares telah menyukai Fia. Dari segi penampilan Fia adalah gadis yang sederhana dan berani tampil apa adanya selain itu juga Alfares merasa nyaman saat berada di samping Fia.
Semakin lama Alfares mengenal Fia, semakin besar pula rasa sayang Alfares pada Fia. Rasa tak ingin kehilangan tepatnya.
Alfares sangat menyayangi Fia lebih dari sahabat.
Namun Alfares tak sanggup mengatakan hal itu, Alfares takut jika nanti dia mengatakan hal yang sebenarnya dia takut kehilangan Fia baik sebagai sahabat ataupun sebagai gadis yang ia cintai.
Dan jalan yang di pilih Alfares yaitu memendam rasa sayang dan cinta itu dalam-dalam agar tidak seorang pun tahu akan hal tersebut
Bagian 4
Pengakuan Mengejutkan
Di malam yang dingin
Ketika semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing
Fia justru sibuk berbicara melalui sambungan telfon
Ya Fia sedang bercerita dengan Alfares
“gimana ya Res, udah 2 minggu aku gak kontak sama Ryan. Dia seakan-akan gak memperdulikan aku”
“coba kamu tanya ke dia kenapa dia begitu” lanjut Alfares
“udah aku tanya ke dia Cuma jawaban dia tetap aja kaya gitu dingin, kesel deh aku berasa ngomong sama tembok tau gak” dengan penuh emosi Fia bercerita pada Alfares.
“yaudah sabar Fia aku tau kamu emosi tapi tolong kamu sabar, mungkin dia masih bingung bagaimana jelasin ke kamu nya.” Lanjut Alfares
Alfares mengira ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan nya kepada Fia.
Dan Alfares sudah siap dengan segala resiko yang akan dia hadapi .
“Fia” sapa Alfares dengan tenang
“iya ada apa Res ?”
“aku mau ngomong sesuatu sama kamu penting”
Dengan tarikan napas yang panjang Alfares mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya kepada Fia.
“aku suka sama kamu Fia dari sejak kita bertemu”
“ha ? apa ?” dengan nada tak percaya Fia mulai memahami kata-kata Alfares.
“aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Tapi aku paham kok hati kamu bukan buat aku” dengan nada putus asa Alfares menjelaskannya.
“aku gak tau harus bilang apa”
“gak ada yang perlu kamu bilang kok Fia, cukup kamu tau aja bahwa aku punya rasa sayang buat kamu ya walaupun aku gak bisa memiliki kamu seutuhnya setidaknya aku bisa deket kamu aja udah cukup buat aku”
Dan sambungan telfon pun terputus. Sejenak Fia berfikir, sekarang dia dihadapkan kepada 2 laki-laki yang mencintai nya. Dilema pun melanda hati Fia.
Jika Fia disuruh memiliki salah satu di antara mereka sudah jelas Fia tidak bisa melakukan itu . Karena Fia tidak mungkin menyakiti 2 hati yang mencintai nya tulus.
Bagian 5
Bukan maksud ku menyakiti mu Alfares
Sebuah siang yang terik
Fia sudah membuat janji dengan Ryan untuk bertemu .
Setelah mata kuliah nya selesai, Fia langsung bergegas keluar kelas.
Menuju tempat dimana nanti dia dan Ryan akan bertemu.
Akhirnya Fia bertemu dengan Ryan.
Dengan bahagia Fia menyapa Ryan dengan senyum yang teramat manis.
“Hai Ryan” sapa Fia
“Hai juga Fia, jadi mau kemana kita ?” tanya Ryan
“hmm.. aku juga bingung mau kemana. Kita cari tempat duduk dulu yuk” ajak Fia
“ayo.. gimana kalo kita duduk di pendopo aja. Daripada gak tau harus duduk dimana” tukas Ryan
“oh iya ide yang bagus tuh.”
Mereka pun pergi menuju pendopo.
Ketika mereka sudah duduk, mereka kembali berbincang-bincang sambil di selingi dengan derai tawa yang sangat membahagiakan .
Terlihat dari raut wajah Fia yang amat nyaman ketika berada di samping Ryan.
Sesekali mereka berdua memperhatikan mahasiswa atau mahasiswi yang lalu lalang di hadapannya. Dan beberapa kali Fia atau Ryan menyapa teman nya yang lewat di sekitar pendopo tersebut.
Tanpa Fia sadari bahwa dari jarak yang tidak terlalu jauh Alfares telah memperhatikan gerak-gerik Fia dari awal.
Ada rasa sakit yang dapat dengan jelas Alfares rasakan
Hati nya seperti di sayat oleh sebilah pisau yang amat tajam yang membuat darah di dalam nya mengalir deras
Pemandangan yang amat menyakitkan bagi Alfares melihat gadis yang ia sayangi sedang bercanda dengan laki-laki yang notabene adalah kekasih dari gadis tersebut
Memang Alfares tidak ada hak untuk melarang kebahagiaan gadis itu, namun entah mengapa rasanya sakit melihat kebahagiaan mereka
Dengan penuh rasa sakit Alfares mengetik pesan singkat yang akan ia kirim kan kepada Fia
“Terima Kasih karena telah mengisi hari-hariku”
Begitu lah pesan singkat yang dapat Alfares kirimkan untuk gadis yang ia sayangi.
Terlihat jelas ekspresi dari Fia ketika membaca pesan singkat dari Alfares.
Dada Alfares terasa sesak ketika membayangkan saat ia menyatakan perasaan nya kepada Fia melalui sambungan telfon
Kini Alfares mengerti bahwa sampai kapan pun ia tak kan pernah bisa memiliki Fia
Dengan berat hati Alfares pergi meninggalkan Fia tanpa salam perpisahan
Sejak kejadian itu Fia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Alfares
Alfares paham bahwa cinta tak harus memiliki
-ANW-
Dan disinilah Kisah Ini Dimulai ...
Matahari cukup ramah hari ini...
Fia baru selesai bersiap untuk pergi ke kampus setelah sebelumnya melirik jam dinding di kamarnya yang menunjukkan angka tepat di jam 06.00.
Dengan tergesa-gesa ia berpamitan kepada orang tua nya dan langsung berlari menuju persimpangan jalan tempat dimana angkot yang biasa di tumpangi Fia setiap berangkat ke kampus. Angkot pun melaju pergi meninggalkan kabut asap yang tebal, kebiasaan yang selalu Fia lakukan saat di angkot adalah mendengarkan musik dengan volume yang cukup besar.
Hanya dengan cara itu lah Fia dapat melupakan sedikit tentang beban hidup nya.
Tak lama kemudian Fia tiba di tempat transit nya menuju kampus yaitu halte bus, disertai senandung-senandung dari lagu yang sedang di dengarkan nya Fia berusaha menghalau rasa bosenannya ketika menunggu bus kampus yang tak kunjung datang.
Tak berapa lama berselang, bus yang ditunggu-tunggu pun tiba dan dengan sigap Fia langsung menerobos masuk menuju bus sebelum dia tidak kebagian tempat duduk karena setiap bus yang berhenti di halte ini selalu penuh sesak.
Ketika tiba di kampus nya Fia langsung menuju kelas nya yang sebentar lagi akan di mulai. Mata kuliah pertama Fia pun di mulai.
Setalah kuliah usai, kegiatan Fia selanjutnya adalah latihan .
Fia mengikuti salah satu kegiatan mahasiswa di kampus, bagi kebanyakan wanita kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak seharusnya di ikuti oleh seorang mahasiswi. Ya dari sejak awal masuk di perkuliahan Fia telah menetapkan diri nya untuk mengikuti kegiatan bela diri.
Bukan karate.
Apalagi silat.
Fia mengikuti kegiatan bela diri Taekwondo
Dengan penuh semangat Fia menuju ke tempat dimana kegiatan bela diri tersebut dilakukan . Tanpa sengaja Fia menabrak seorang cowo yang tengah berjalan ke arah yang berlawanan dari datangnya Fia.
“ aduh.... kalo jalan hati-hati dong ada orang nih main tabrak-tabrak aja “ seru cowo tersebut.
Tanpa disadari mata mereka saling beradu pandang. Mata itu begitu bening layaknya air . Fia terpaku beberapa saat . Hingga akhirnya Fia tersadar dari lamunannya ....
“eh maaf maaf gak sengaja, soalnya tadi lagi buru-buru banget. Sekali lagi maafin gua ya” jawab Fia dengan muka kikuk bercampur bersalah .
“hmm...baiklah ku maafkan, tapi lain kali perhatikan langkah mu agar tak menabrak orang lain lagi.” Cowo itu berlalu sambil menunjukkan senyum terbaiknya yang begitu mengguncangkan hati Fia.
Fia yang masih terpaku di tempatnya tadi berusaha sadar dan melanjutkan kegiatannya di dunia nyata . Dengan langkah besar dia pergi menuju tempatnya berlatih Taekwondo.
Setelah mengganti pakaian nya, Fia langsung bergabung dengan teman-temannya yang lain .
“wahhh...kaya nya ada yang lagi bahagia nih. Dari tadi senyum-senyum mulu” sahut Salsa.
“iya nih Fia lagi jatuh cinta ya ? “ timpa Kak Ary
“ah apaan sih, gak kok biasa aja Cuma tadi abis ketemu cowo ganteng aja hehehe” jawab Fia dengan penuh senyum
“nah loh siapa tuh ? boleh kali kenalin” sahut Kak Heri
“yah lupa nanya nama nya Kak “ jawab Fia dengan ekspresi murung
Setelah percakapan singkat itu, mulai lah latihan Taekwondo tersebut.
Namun beberapa menit setelah latihan di mulai tepatnya saat pemanasan , datang lah cowo yang tadi di tabrak Fia .
“maaf kak saya terlambat datang” kata si cowo
“wah untung kamu dateng Ryan , ayo ayo gabung” sahut Kak Ary
Dengan mata terbelalak Fia seolah tak percaya ternyata dia lah cowo yang tadi di tabraknya merupakan anak Taekwondo juga. Dengan hati gembira Fia melalui sesi latihan dengan penuh semangat.
Kemudian latihan pun usai saat nya pulang , saat Fia baru saja selesai merapikan baju nya tiba-tiba cowo itu menghampirinya.
“hai... kamu yang tadi nabrak aku ya? Aku baru sadar ternyata kita satu UKM ya hehe, ohiya kita belum kenalan nih. Kenalin nama aku Ryan, nama kamu siapa?”
Di tanya seperti itu Fia langsung gugup dan bingung ingin bersikap seperti apa
“emmm...ehhh..nama aku Fia” dengan gugup Fia menjawab pertanyaan Ryan.
“oh Fia, nama yang cantik sama seperti orangnya” dengan derai tawa Ryan berusaha mencairkan suasana.
“ah gak kok, aku gak cantik” jawab Fia dengan tersipu-sipu.
Berawal dari percakapan singkat tersebut sekarang Fia dan Ryan semakin sering bertemu bahkan sering sekali mengobrol melalui media sosial . sesekali mereka menghabiskan waktu berdua.
Hingga pada saat nya tiba. Ryan yang sudah cukup mengenal Fia pun mulai menaruh hati pada Fia.
Ketika mereka asyik tertawa bersama di sebuah taman, Ryan memulai percakapannya.
“Fia” sapa Ryan
“iya Ryan ada apa? Apakah ada yang mau kamu katakan” seolah Fia sudah tau apa yang akan Ryan lakukan.
“ada sesuatu penting yang ingin ku katakan” jawab Ryan dengan ragu-ragu.
“apa itu ? adakah hubungannya dengan ku?” jawab Fia
“aku menyukai mu,Fia” dengan memejamkan mata Ryan mengatakan hal itu
Mendengar pengakuan itu,Fia sangat terkejut sekaligus bahagia karena ternyata bukan hanya dia yang menyimpan rasa itu, Ryan juga merasakan hal yang sama.
Bagian 2
Ada apa dengan nya ?
Semenjak Ryan menungkapkan perasaannya kepada Fia. Hubungan mereka berubah, bukan hanya menjadi teman namun mereka juga menjalin hubungan yang lebih serius.
Hari-hari mereka dihiasi dengan canda tawa.
Mereka tampak sangat bahagia ketika hubungan mereka resmi menjadi sepasang kekasih .
Setiap hari mereka selalu latihan Taekwondo bersama . Fia sangat bahagia bisa menjadi milik Ryan, begitu pula sebaliknya.
Saat hubungan mereka berjalan 1 bulan, masalah mulai datang .
Sikap Ryan berubah, dan membuat Fia amat sangat bingung.
Tiap kali Fia mengajak Ryan untuk latihan Taekwondo, Ryan selalu saja mengelak dengan berbagai macam alasan yang tak bisa Fia terima.
Pernah suatu ketika Fia menanyakan hal itu .
“apa yang membuat kamu berubah Ryan ?” dengan penuh rasa penasaran Fia bertanya kepada Ryan.
“aku ? berubah ? aku tidak berubah. Mungkin kamu yang tak bisa memahami ku” dengan nada dingin Ryan menjawab
“jika kamu tak berubah lalu mengapa setiap ku ajak kamu latihan Taekwondo kamu selalu saja menghindar. Apa yang sebenarnya terjadi padamu, atau kamu ada masalah dengan teman-teman Taekwondo yang lain ?”
“tidak, aku tidak mempunyai masalah dengan mereka. Aku hanya belum ingin latihan lagi”
Perubahan sikap Ryan membuat Fia pusing bukan kepalang.
Tak biasanya Ryan seperti ini, Fia merasa seperti ada yang Ryan sembunyikan namun hingga saat ini tidak ia ceritakan.
Fia merasa tak berguna sebagai kekasih Ryan, karena yang Fia inginkan adalah Ryan terbuka dan membagi beban masalah yang sedang di hadapi nya. Namun Ryan lebih memilih menghindari Fia.
Bagian 3
Konflik Hati
Fia mencoba menceritakan hal ini kepada sahabat laki-laki nya .
Ya dia Alfares, sahabat sekaligus teman senasib Fia.
Awal pertemuan Fia dengan Alfares karena mereka berasal dari suatu forum mahasiswa di kampus dan Fia merasa cocok bercerita dengan Alfares.
Segala masalah selalu Fia ceritakan pada Alfares, dan dengan senang hati Alfares mendengarkan keluh kesah sahabat nya itu.
Fia juga sering kali bercerita mengenai Ryan kepada Alfares.
“gimana ya Res,aku bingung dengan sikapnya yang berubah entah karena apa. Aku jadi serba salah” keluh Fia kepada Alfares.
“hmm..bagaimana ya, aku juga bingung harus melakukan apa. Menurut ku bagaimana jika kamu membiarkannya dulu, mungkin Ryan butuh ruang untuk sendiri. Mungkin dia tidak ingin membagi masalahnya lantara dia tidak ingin membebani kamu Fia” jelas Alfares.
“tapi Res, aku tidak bisa jika harus seperti ini. Aku gelisah, aku selalu memikirkan nya, banyak sekali pikiran-pikiran negatif yang terlintas di otak ku. Mungkin kah perubahan sikap nya ini adalah karena aku ?” jelas Fia dengan nada putus asa
“kamu tidak boleh seperti itu Fia, kamu tidak boleh berfikir seperti itu. Aku melihat bahwa Ryan sangat menyayangi dan mencintai mu. Itu terlihat jelas dari awal kalian pacaran, Ryan memperlakukan kamu dengan spesial layaknya Tuan Putri”
“Jadi aku harus bagaimana Res ? apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi sikap dia saat ini.”
“menurut ku kamu berikan saja waktu untuknya, agar dia bisa menyelesaikan masalahnya.”
“baiklah akan aku coba walau mungkin ini akan menyiksa ku” jawab Fia penuh rasa sedih.
“aku yakin kamu bisa Fia, sudah lah jangan bersedih.” Alfares mengusap pipi sahabatnya itu agar dia tidak terlalu memikirkan nya.
“terima kasih banyak Res atas masukkannya” Fia berusaha tersenyum sebisanya.
“iya sama-sama, aku akan selalu ada untuk mu Fia” sambil mengacak-acak rambut Fia, Alfares tampak nyaman ketika berada di dekat Fia.
Mulai terjadi konflik hati antara Alfares dengan Fia.
Tampak bahwa Alfares menyimpan rasa yang dalam kepada Fia.
Namun Fia tidak menyadari hal itu, Alfares hanya bisa menyimpan rasa itu dalam-dalam. Hanya diri nya lah yang paham tentang rasa itu.
Sebenarnya Alfares ingin mengungkapkan rasa yang telah lama ia simpan, namun melihat Fia yang tampaknya sedang diliputi dengan rasa bingung dan sedih, Alfares mengurungkan niatnya itu.
Sejak awal pertama kali Alfares bertemu Fia, memang Alfares telah menyukai Fia. Dari segi penampilan Fia adalah gadis yang sederhana dan berani tampil apa adanya selain itu juga Alfares merasa nyaman saat berada di samping Fia.
Semakin lama Alfares mengenal Fia, semakin besar pula rasa sayang Alfares pada Fia. Rasa tak ingin kehilangan tepatnya.
Alfares sangat menyayangi Fia lebih dari sahabat.
Namun Alfares tak sanggup mengatakan hal itu, Alfares takut jika nanti dia mengatakan hal yang sebenarnya dia takut kehilangan Fia baik sebagai sahabat ataupun sebagai gadis yang ia cintai.
Dan jalan yang di pilih Alfares yaitu memendam rasa sayang dan cinta itu dalam-dalam agar tidak seorang pun tahu akan hal tersebut
Bagian 4
Pengakuan Mengejutkan
Di malam yang dingin
Ketika semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing
Fia justru sibuk berbicara melalui sambungan telfon
Ya Fia sedang bercerita dengan Alfares
“gimana ya Res, udah 2 minggu aku gak kontak sama Ryan. Dia seakan-akan gak memperdulikan aku”
“coba kamu tanya ke dia kenapa dia begitu” lanjut Alfares
“udah aku tanya ke dia Cuma jawaban dia tetap aja kaya gitu dingin, kesel deh aku berasa ngomong sama tembok tau gak” dengan penuh emosi Fia bercerita pada Alfares.
“yaudah sabar Fia aku tau kamu emosi tapi tolong kamu sabar, mungkin dia masih bingung bagaimana jelasin ke kamu nya.” Lanjut Alfares
Alfares mengira ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan nya kepada Fia.
Dan Alfares sudah siap dengan segala resiko yang akan dia hadapi .
“Fia” sapa Alfares dengan tenang
“iya ada apa Res ?”
“aku mau ngomong sesuatu sama kamu penting”
Dengan tarikan napas yang panjang Alfares mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya kepada Fia.
“aku suka sama kamu Fia dari sejak kita bertemu”
“ha ? apa ?” dengan nada tak percaya Fia mulai memahami kata-kata Alfares.
“aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Tapi aku paham kok hati kamu bukan buat aku” dengan nada putus asa Alfares menjelaskannya.
“aku gak tau harus bilang apa”
“gak ada yang perlu kamu bilang kok Fia, cukup kamu tau aja bahwa aku punya rasa sayang buat kamu ya walaupun aku gak bisa memiliki kamu seutuhnya setidaknya aku bisa deket kamu aja udah cukup buat aku”
Dan sambungan telfon pun terputus. Sejenak Fia berfikir, sekarang dia dihadapkan kepada 2 laki-laki yang mencintai nya. Dilema pun melanda hati Fia.
Jika Fia disuruh memiliki salah satu di antara mereka sudah jelas Fia tidak bisa melakukan itu . Karena Fia tidak mungkin menyakiti 2 hati yang mencintai nya tulus.
Bagian 5
Bukan maksud ku menyakiti mu Alfares
Sebuah siang yang terik
Fia sudah membuat janji dengan Ryan untuk bertemu .
Setelah mata kuliah nya selesai, Fia langsung bergegas keluar kelas.
Menuju tempat dimana nanti dia dan Ryan akan bertemu.
Akhirnya Fia bertemu dengan Ryan.
Dengan bahagia Fia menyapa Ryan dengan senyum yang teramat manis.
“Hai Ryan” sapa Fia
“Hai juga Fia, jadi mau kemana kita ?” tanya Ryan
“hmm.. aku juga bingung mau kemana. Kita cari tempat duduk dulu yuk” ajak Fia
“ayo.. gimana kalo kita duduk di pendopo aja. Daripada gak tau harus duduk dimana” tukas Ryan
“oh iya ide yang bagus tuh.”
Mereka pun pergi menuju pendopo.
Ketika mereka sudah duduk, mereka kembali berbincang-bincang sambil di selingi dengan derai tawa yang sangat membahagiakan .
Terlihat dari raut wajah Fia yang amat nyaman ketika berada di samping Ryan.
Sesekali mereka berdua memperhatikan mahasiswa atau mahasiswi yang lalu lalang di hadapannya. Dan beberapa kali Fia atau Ryan menyapa teman nya yang lewat di sekitar pendopo tersebut.
Tanpa Fia sadari bahwa dari jarak yang tidak terlalu jauh Alfares telah memperhatikan gerak-gerik Fia dari awal.
Ada rasa sakit yang dapat dengan jelas Alfares rasakan
Hati nya seperti di sayat oleh sebilah pisau yang amat tajam yang membuat darah di dalam nya mengalir deras
Pemandangan yang amat menyakitkan bagi Alfares melihat gadis yang ia sayangi sedang bercanda dengan laki-laki yang notabene adalah kekasih dari gadis tersebut
Memang Alfares tidak ada hak untuk melarang kebahagiaan gadis itu, namun entah mengapa rasanya sakit melihat kebahagiaan mereka
Dengan penuh rasa sakit Alfares mengetik pesan singkat yang akan ia kirim kan kepada Fia
“Terima Kasih karena telah mengisi hari-hariku”
Begitu lah pesan singkat yang dapat Alfares kirimkan untuk gadis yang ia sayangi.
Terlihat jelas ekspresi dari Fia ketika membaca pesan singkat dari Alfares.
Dada Alfares terasa sesak ketika membayangkan saat ia menyatakan perasaan nya kepada Fia melalui sambungan telfon
Kini Alfares mengerti bahwa sampai kapan pun ia tak kan pernah bisa memiliki Fia
Dengan berat hati Alfares pergi meninggalkan Fia tanpa salam perpisahan
Sejak kejadian itu Fia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Alfares
Alfares paham bahwa cinta tak harus memiliki
-ANW-
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan