- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
China Bangun Pangkalan Udara d Wilayah Sengketa Laut China Selatan


TS
itanovita6
China Bangun Pangkalan Udara d Wilayah Sengketa Laut China Selatan
Wilayah yang diklaim Filipina di Laut China Selatan telah diubah menjadi pangkalan udara berfasilitas lengkap oleh China, yang mampu menampung pembom strategis H-6K. Pemerintah Filipina menyatakan tidak akan menyerahkan wilayahnya dalam wilayah yang disengketakan tersebut.
Oleh: The Philippine Star
Mengikuti laporan baru-baru ini bahwa salah satu wilayah yang diklaim Manila di Laut China Selatan telah diubah menjadi pangkalan udara yang telah dilengkapi banyak fasilitas, pemerintah Filipina berkeras untuk mempertahakan dialognya dengan China.
“Filipina melakukan dialog yang ramah namun jujur dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai isu Laut **** Selatan melalui berbagai platform bilateral dan multilateral,” kata Departemen Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.
Lembaga penyiaran negara China Central Television baru-baru ini menayangkan foto udara Fiery Cross atau Kagitingan Reef di Kepulauan Spratly, yang kini menjadi pangkalan sepanjang 2,8 kilometer persegi.
Asia Times yang berbasis di Hong Kong melaporkan bahwa pulau tersebut memiliki landasan pacu yang cukup panjang bagi pembom strategis H-6K untuk mendarat. Pulau buatan itu juga memiliki instalasi rumah sakit dan militer.
Fiery Cross Reef, yang dilaporkan merupakan pulau terbesar ketiga di perairan yang diperebutkan, telah menjadi pusat logistik untuk mendukung klaim kedaulatan Beijing atas Laut China Selatan, menurut laporan tersebut.
Namun, DFA menegaskan kembali bahwa Filipina tidak akan menyerahkan wilayahnya dalam wilayah yang disengketakan tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano sebelumnya.
“Namun demikian, Cayetano telah menyatakan beberapa kali bahwa Filipina tidak akan menyerah satu inci pun dari wilayahnya di Laut China Selatan,” tambah DFA.
Dalam keputusannya pada bulan Juli 2016, pengadilan yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat bahwa Johnson Reef, Cuarteron Reef dan Fiery Cross Reef adalah bebatuan karang. Ini berarti ketiga ‘pulau’ itu muncul saat air pasang tapi tidak bisa menopang hunian atau kehidupan ekonomi. Mereka dikenali sebagai laut teritorial sepanjang 12 mil laut.
Pengadilan tersebut juga memutuskan bahwa China melanggar kewajibannya di bawah UNCLOS untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut dengan kegiatan pembangunan pulau di Fiery Cross Reef.
Sumber : China Bangun Pangkalan Udara d Wilayah Sengketa Laut China Selatan, Filipina Inginkan Dialog
Seenaknya gini ya lama-lama dibiarin.
Oleh: The Philippine Star
Mengikuti laporan baru-baru ini bahwa salah satu wilayah yang diklaim Manila di Laut China Selatan telah diubah menjadi pangkalan udara yang telah dilengkapi banyak fasilitas, pemerintah Filipina berkeras untuk mempertahakan dialognya dengan China.
“Filipina melakukan dialog yang ramah namun jujur dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai isu Laut **** Selatan melalui berbagai platform bilateral dan multilateral,” kata Departemen Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.
Lembaga penyiaran negara China Central Television baru-baru ini menayangkan foto udara Fiery Cross atau Kagitingan Reef di Kepulauan Spratly, yang kini menjadi pangkalan sepanjang 2,8 kilometer persegi.
Spoiler for Fiery Cross Reef, September 2015. (Foto: CSIS/AMTI):
Asia Times yang berbasis di Hong Kong melaporkan bahwa pulau tersebut memiliki landasan pacu yang cukup panjang bagi pembom strategis H-6K untuk mendarat. Pulau buatan itu juga memiliki instalasi rumah sakit dan militer.
Fiery Cross Reef, yang dilaporkan merupakan pulau terbesar ketiga di perairan yang diperebutkan, telah menjadi pusat logistik untuk mendukung klaim kedaulatan Beijing atas Laut China Selatan, menurut laporan tersebut.
Namun, DFA menegaskan kembali bahwa Filipina tidak akan menyerahkan wilayahnya dalam wilayah yang disengketakan tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano sebelumnya.
“Namun demikian, Cayetano telah menyatakan beberapa kali bahwa Filipina tidak akan menyerah satu inci pun dari wilayahnya di Laut China Selatan,” tambah DFA.
Dalam keputusannya pada bulan Juli 2016, pengadilan yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat bahwa Johnson Reef, Cuarteron Reef dan Fiery Cross Reef adalah bebatuan karang. Ini berarti ketiga ‘pulau’ itu muncul saat air pasang tapi tidak bisa menopang hunian atau kehidupan ekonomi. Mereka dikenali sebagai laut teritorial sepanjang 12 mil laut.
Pengadilan tersebut juga memutuskan bahwa China melanggar kewajibannya di bawah UNCLOS untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut dengan kegiatan pembangunan pulau di Fiery Cross Reef.
Sumber : China Bangun Pangkalan Udara d Wilayah Sengketa Laut China Selatan, Filipina Inginkan Dialog
Seenaknya gini ya lama-lama dibiarin.




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
4.5K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan