Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Buang Sampah Popok Bayi Ke Sungai, Sebuah Mitos Yang Terus Di Lestarikan

HOT THREAD KE 98
*07 Januari 2018*






Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi

Gerakan membuang sampah pada tempatnya terus di gaungkan. Di berbagai tempat, himbauan ini terpasang melalui spanduk, baliho dan berbagai media lain. Bahkan beberapa pemerintah daerah di Indonesia hingga mengeluarkan perda yang mengatur tentang sanksi yang akan di kenakan bagi pelaku yang tertangkap tangan membuang sampah bukan pada tempatnya.

Tujuannya pastilah sudah jelas, agar dengan membuang sampah pada tempatnya, lingkungan kita terlihat lebih bersih, rapi , nyaman dan tentu akan membuat kita sehat. Dalam ajaran agama pun, ada istilah kebersihan adalah sebagian dari iman. Itu artinya secara tak langsung, agama menyiratkan bahwa menjaga kebersihan itu harus di mulai dari masing - masing pribadi kita. Jika kita punya rasa iman, maka kita akan merasa di awasi secara langsung oleh Tuhan, bahkan pada saat membuang sampah sekalipun, sehingga efeknya kita tak hanya takut ketahuan SatPol PP saat buang sampah di sungai, tapi juga takut dengan Tuhan.


Namun kenyataannya, masih banyak sekali, bahkan bisa di bilang mayoritas di antara kita yang belum punya kesadaran ini. Salah satu yang hingga saat ini masih sering di lakukan oleh masyarakat adalah membuang sampah popok bayi di sungai. Di Jawa, hal ini terkait dengan kepercayaan yang di turunkan dari nenek moyang bahwa segala hal yang menyangkut dengan bayi tak boleh di buang sembarangan. Jangan sampai sampah bayi di bakar, karena akan membuat bayi kulitnya menjadi gatal - gatal.


Mitos ini pun terus di lestarikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Dan ini pun menjadi keyakinan mayoritas orang, bahkan yang beragama sekalipun. Kemajuan teknologi juga belum bisa melunturkan keyakinan akan hal ini. Mereka beralasan, takut jika bayinya benar - benar akan terjadi sesuatu jika membuang sampahnya ke tempat sampah, yang bisa jadi sampahnya nanti akan di bakar. Sehingga kebiasaan membuang sampah popok dan tetek bengek bayi ke sungai pun masih terus di lakukan hingga saat ini.

Kebiasaan ini di sadari betul oleh Pemprov Jawa Timur, hingga akhirnya Gubernur Soekarwo atau yang lebih di kenal dengan sebutan Pakdhe Karwo mengeluarkan surat edaran yang berisi himbauan untuk tak membuang sampah popok ke sungai kepada warganya. Selain bisa mengakibatkan banjir, popok yang di buang ke sungai juga menimbulkan polusi.


Di kutip dari Jawapos.com, sampah yang di buang ke sungai 60 % nya adalah popok bayi. Bayangkan saja jika mitos ini tak segera di hentikan. Kita umpamakan 1 bayi dalam sehari menghabiskan minimal 3 popok, dan jumlah bayi dalam 1 kota seribu bayi, maka dalam sehari popok yang di buang bisa mencapai 3 ribu popok. Berapa popok yang di buang dalam sebulan? Setahun? Apalagi popok juga punya sifat sulit terurai oleh alam. Sekali lagi, jika mitos ini tak segera di hentikan, apakah sudah siap kita menerima kenyataan sungai - sungai kita jadi kolam popok? Ekosistem ikan berubah menjadi ekosistem popok? Hanya karena sebuah mitos yang tak masuk di akal.



emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star




Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Pengamatan pribadi TS, Ini, dan Ini
Sumur Gambar : Om Google




Diubah oleh powerpunk 07-01-2018 11:12
0
28.3K
214
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan