- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sutrisno Pangaribuan: Tengku Erry Bisa Jadi Wakil Djarot


TS
irenahartoyo
Sutrisno Pangaribuan: Tengku Erry Bisa Jadi Wakil Djarot
Jumat 5 Desember 2018 mungkin adalah hari yang cukup bersejarah bagi dunia perpolitikan di Sumatera Utara (Sumut). Ir H Tengku Erry Nuradi sebagai Gubernur Sumut dan juga bakal calon petahana hampir dinyatakan tidak ikut dalam kontestasi Pilgubsu 2018.
Meski demikian, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan ST masih bersimpati dengan apa yang dialami Tengku Erry. Dia menyebut kondisi yang dialami Tengku Erry sebagai brutalisme politik yang sadis.
“Sadis sekali. Ini sangat brutal sekali, brutalisme politik. Apalagi setelah melihat foto Tengku Erry duduk di sebelah pasangan Edy – Ijek. Sangat miris sekali,” ujarnya, Jumat (5/1/2018) jam 20.30 WIB di Ruangan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan.
Brutalisme politik ini justru terjadi di saat mendekati waktu dibukanya pendaftaran bakal calon gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Situasi ini mempersempit peluang Tengku Erry untuk mencari peluang maju kembali.
“Tidak seharusnya seorang gubernur yang akan maju sekali lagi, dihancurkan secara brutal. Situasi ini juga bisa dikatakan sebagai konsekuensi dari akumulasi dari kekecewaan anggota dewan terhadap buruknya komunikasi dan kebijakan politik Tengku Erry pada DPRD Sumut, makanya partai yang sedari awal menyatakan dukungan, malah kini beramai-ramai mengalihkan dukungan ke pasangan lain dan dia ditinggal,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD Sumut ini lagi.
Untuk itu dia menyarankan Tengku Erry untuk “datang” dan membangun komunikasi dengan PDI Perjuangan. Hal itu bisa dilakukan karena Sutrisno melihat bahwa sampai saat ini partainya masih belum mengusung nama wakil Djarot Saiful Hidayat.
http://news.metro24jam.com/read/2018...i-wakil-djarot
Pangaribuan
Pasaribu
Pardede
Parlindungan
Panjaitan
Meski demikian, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan ST masih bersimpati dengan apa yang dialami Tengku Erry. Dia menyebut kondisi yang dialami Tengku Erry sebagai brutalisme politik yang sadis.
“Sadis sekali. Ini sangat brutal sekali, brutalisme politik. Apalagi setelah melihat foto Tengku Erry duduk di sebelah pasangan Edy – Ijek. Sangat miris sekali,” ujarnya, Jumat (5/1/2018) jam 20.30 WIB di Ruangan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan.
Brutalisme politik ini justru terjadi di saat mendekati waktu dibukanya pendaftaran bakal calon gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Situasi ini mempersempit peluang Tengku Erry untuk mencari peluang maju kembali.
“Tidak seharusnya seorang gubernur yang akan maju sekali lagi, dihancurkan secara brutal. Situasi ini juga bisa dikatakan sebagai konsekuensi dari akumulasi dari kekecewaan anggota dewan terhadap buruknya komunikasi dan kebijakan politik Tengku Erry pada DPRD Sumut, makanya partai yang sedari awal menyatakan dukungan, malah kini beramai-ramai mengalihkan dukungan ke pasangan lain dan dia ditinggal,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD Sumut ini lagi.
Untuk itu dia menyarankan Tengku Erry untuk “datang” dan membangun komunikasi dengan PDI Perjuangan. Hal itu bisa dilakukan karena Sutrisno melihat bahwa sampai saat ini partainya masih belum mengusung nama wakil Djarot Saiful Hidayat.
http://news.metro24jam.com/read/2018...i-wakil-djarot
Pangaribuan
Pasaribu
Pardede
Parlindungan
Panjaitan
0
1.2K
9
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan