Jakarta, Gatra.com - Penataan kawasan Tanah Abang oleh Pemprov DKI Jakarta diduga telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi. Salah satu dengan menggiring jika masalah utama di Tanah Abang adalah pedagang kaki lima (PKL). 

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menuturkan masalah utama di Tanah Abang adalah penertiban transportasi. Sementara keberadaan PKL adalah dampak dari masalah transportasi di pusat perbelanjaan ibu kota tersebut. 
"Ini sih ada bau politiknya dari yang mau nyewain tanah, jadi PKL yang diangkat. Ini intinya adalah masalah penertiban transportasi (di Tanah Abang)," kata Agus Pambagio kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/1). 
Transportasi di kawasan Tanah Abang saat ini tidak terhubung satu dengan lainnya. Agus mengatakan seharusnya Pemprov DKI Jakarta membuat konektivitas antar moda transportasi, terutama bagi penumpang dari commuter line. 
"Penumpang komuter itu tahun depan sudah 1,2 juta mungkin lebih, itu keluar (dari Stasiun Tanah Abang) nyambungnya seperti apa, konektivitas itu yang diperlukan. Transportasi akan murah ketika semua terkonektivitas," sambung Agus.
Masalah PKL di Tanah Abang, sambung dia, mereka bersedia masuk di Blok G yang akan segera direnovasi. Terlebih Pemprov DKI Jakarta akan membangun skybrige dari stasiun Tanah Abang ke Blok G dan sebagai tempat penampungan sementara di berjualan di Jalan Jati Baru Raya yang ditutup.

Reporter : Abdul Rozak
Editor : Sandika Prihatnala

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jabod...tingan-pribadi

---


- Penutupan Jalan Sementara Untuk PKL Harusnya Melalui Pergub