Kendaraan melintas di samping beton girder jalan layang tol Antasari-Depok yang roboh di Jalan Antasari, Jakarta, Selasa (2/1/2017).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan perbaikan Standar Operasional (SOP) serta penerapan sanksi terhadap kesalahan pemasangan bantalan (girder) pada seluruh pembangunan jalan layang yang ada.

Instruksi itu menyusul ambruknya enam balok grider dalam konstruksi pembangunan jembatan pengganti ruas Lebak Bulus-Kampung Rambutan di kawasan Antasari, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/1/2018).

Meski tak ada korban jiwa, kasus ambruknya balok girder Antasari ini bukan yang pertama kalinya terjadi pada proyek-proyek pembangunan jalan layang di penjuru Nusantara.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu upaya untuk perbaikan SOP adalah dengan teknik pengangkatan girder. Basuki, dalam Liputan6.com menyebut, untuk menghindari kegagalan, pemasangan girder bisa diubah dari teknik pengalungan dan diangkat dari atas menjadi menggunakan media anting-anting.

Perbaikan SOP ini, sambung Basuki, penting dilakukan mengingat masih ada ratusan sambungan girder lainnya yang akan dipasang, khususnya pada proyek pembangunan jalan Tol Trans Jawa.

"Sekarang diperbaiki SOP-nya. Jadi itu masalah teknis dan manajerial," sebut Basuki, Rabu (3/1/2018).

Selain itu, Basuki juga tengah meminta Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memperinci sanksi dan pembangunan jalan tol. Ada kemungkinan, konsultan yang terbukti lalai dalam pengawasan pekerjaan fisik jalan tol akan masuk dalam daftar hitam (black list) dan tidak akan digunakan lagi untuk proyek tol lainnya.

Pihak Kementerian PUPR menganalisis beberapa kemungkinan yang menyebabkan proses pemasangan girder gagal.

Pertama, kondisi girder sebelum jatuh dalam kondisi tidak stabil. Kondisi itu memungkinkan terjadi jika pada saat pemasangan, pengaman gelagar tulangan dengan pengelasan gantungan crane mengalami pelonggaran sehingga gelagar tidak stabil.

Selanjutnya, vertikalitas gantungan tidak sempurna. Ketiga, gelagar menumpu di atas landasan peletakan dengan lebar lebih kecil dari lebar flen bawah gelar. Dan kelima, pengamanan gelagar berupa bracing (penguatan) tidak cukup mampu menahan gaya guling girder.

Sementara itu, Deputi Project Manager PT Citra Waspphutowa, Indra Purnadi, memprediksi kerugian dari ambruknya enam balok girder di Antasari mencapai Rp2 miliar. Kerugian itu terdiri dari biaya penggantian enam buah girder yang ambruk dan satu mobil truk pengangkut tanah yang tertimpa beton yang jatuh.

Besarnya kerugian tersebut, sambung Indra dalam DetikFinance, menyasar pada biaya pembuatan satu buah girder dengan panjang 30 meter yang mencapai Rp300 juta.

Meski begitu, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Mardiaz Kusin, menyebut ambruknya girder Antasari akibat tersenggol ekskavator.

"Kejadian ini diduga murni human error, karena tidak terjadi masalah dalam hal konstruksi. Saat memuat tanah ke dumptruck, dugaannya balok girder tersenggol ekskavator saat memutar," sebut Mardiaz.

Selain ambruknya sambungan jalan tol Antasari, ada empat peristiwa serupa lainnya yang tercatat oleh Kementerian PUPR. Pertama, ambruknya proyek jembatan overpass Caringin Ruas Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi), Jawa Barat.

Proyek yang menggunakan kontraktor PT Waskita Karya Tbk itu merenggut satu nyawa dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa kedua adalah ambruknya jembatan overpass Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (29/10/2017). Proyek yang juga dikerjakan Waskita Karya itu menyebabkan satu orang meninggal dunia akibat tertimpa girder, dan dua lainnya luka-luka.

Ketiga, terjadi pada proyek Jembatan Ciputrapinggan Ruas Banjar-Pangandaran, Jawa Barat, September 2017. Proyek ini digarap oleh PT Bangun Pilar Petroman.

Dan peristiwa keempat adalah ambruknya sambungan jembatan overpass Proyek Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2017). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Proyek pembangunan juga dikerjakan oleh Waskita Karya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...k-daftar-hitam

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Sosok Djoko Setiadi dan 'hoax membangun'

- Partisipan pemilu menurun drastis setelah reformasi

- Di bawah bayang-bayang Jokowi