Dalam penulisan thread ini pun, ane tak bisa memaksakan pemikiran ane dengan GanSis karena setiap orang memiliki ide dan pemikiran sendiri, jadi saya hanya berharap pada GanSis untuk saling menghormati satu sama lain dalam berpendapat. Jika isi thread ini kurang berkenan, ane mohon maaf sebesar-besarnya.

Asal-Usul Kata Anu

Masyarakat Jawa pada umumnya menggunakan kata anu sebagai sisipan pada saat pembicaraan. Dalam konteks ini tergantung pada situasi pembicara dengan lawan bicaranya.





Mayoritas masyarakat Jawa merantau ke Perkotaan terutama di Ibukota Negara, dan akhirnya lama-kelamaan kata anu digunakan oleh banyak masyarakat secara umum dalam bahasa sehari-hari hingga akhirnya diserap oleh bahasa Indonesia.

Itulah yang menyebabkan kata anu memiliki ratusan bahkan jutaan makna yang tersembunyi.

Jepang Ano, Jawa Anu

Dalam bahasa Jepang, kata ano = anuyang mempunyai arti itu secara formal kebahasaan. Namun, pada konteks pembicaraan langsung, kata Ano digunakan untuk sisipan pada saat sang pembicara merasa agak sungkan, gugup, deg-degan, dan malu-malu.

Makna Eksplisit dan Implisit Kata Anu

Secara Eksplisit,dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata anu mempunyai arti sebagai kata benda:


Secara Implisit, kata anu dapat diartikan dengan banyak makna tergantung dengan situasi, kondisi, dan lawan bicara. Di bawah ini adalah contoh penggunana kata anu yang sering dipakai oleh kaskuser.
Kata anu bisa berposisi sebagai subyek, predikat, obyek, maupun kata sifat dalam makna implisit.

Kesimpulan TS

1. Kata anuitu kata yang telah dipatenkan dan digunakan oleh kita selama kita bersosialisasi dengan orang lain dan kata anu dibudidayakan oleh leluhur kita sejak zaman kerajaan, era sebelum Jepang menjajah Indonesia, karena kata anu berasal dari bahasa Sansekerta.
   
   
2. Sekarang, kata anu menjadi populer karena memiliki arti implisit yang bisa membuat orang penasaran, berpikir keras (mungkin ngeres), dan menggunakannya dalam situasi dan kondisi tertentu.
   
   
3. Penggunaan kata anu harus melihat situasi, kondisi, dan lawan bicara agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sangat disarankan untuk menghindari penggunaan kata nganu dengan pasangan karena pasti akan membuat kocar-kacir pikiran si doi.