Siapa sih yang ga tau duo suami istri Endah N Rhesa. Band musik alternatif ini sudah berkarya jauh sebelum album pertamanya di rilis (2006, CMIIW). Dulu mereka berdua sempat bergabung dengan salah satu band rock di Indonesia. kemudian di tahun 2004 mereka keluar dan setahun kemudian meresmikan duo mereka. Dan akhirnya sampai detik ini mereka masih awet dengan duo dan kemesraan mereka. Tapi disini saya bukan mau review band ini, tapi album mereka yang berjudul Seluas Harapan(2015).

Oh iya album ini saya review berdasarkan opini saya sendiri, yang sejatinya ga pinter-pinter amat dalam menilai sebuah musik. Tujuannya simpel aja, biar yang belum tau jadi tau dan tertarik buat beli cdnya hahahaha.

Oke kita mulai aja Reviewnya...

Album Seluas Harapan. Entah kenapa setiap kali denger musik mereka, khususnya pada album ini, seperti terbawa ke negeri aneh yang berisi para musisi jenius yang selalu bermain musik di setiap harinya. Selalu ada motivasi yang diberikan di setiap lantunan nada-nada dan liriknya. Album Seluas Harapan ini berhasil menyentuh para penggemarnya di Indonesia.

Untuk pertama kalinya EAR mengeluarkan album dimana lagu-lagunya berlirik bahasa Indonesia. Jika kita amati dari album No Where To Go, What We've Found dan Escape, selalu yang mereka sajikan adalah lagu-lagu berlirik bahasa Inggris. Bukan berarti saya merendahkan para pendengarnya yang mungkin saja tidak memahami lagu-lagu mereka lantaran berbahasa inggris, akan tetapi untuk album Seluas Harapan seperti seolah-olah berhasil menarik perhatian orang-orang yang tidak tau atau tidak tertarik (sebelumnya) terhadap duo ini. Ketiga album sebelumnya, menurut pelukislangit dari felixdass.com, tidak sepenuhnya mencerminkan keajaiban-keajaiban yang bisa mereka ciptakan di atas panggung. Persoalan klise mengelola energi live dan rekaman ada di buntut mereka. Padahal, rasanya, berbagai macam cara telah dicoba. Tapi kalau didengarkan berulang, tiga album sebelumnya semacam kurang maksimal. Beberapa punya efek membosankan kalau diputar utuh. Mungkin saja karena permasalahan bahasa yang saya bicarakan tadi.

Okey, album ini berisikan 9 lagu yang diawali dengan single berjudul "Seluas Harapan". Yap sesuai judulnya, lagu ini mengawali cerita di dalam album Seluas Harapan dengan memberikan motivasi yang membuat kita kembali percaya jika selalu ada harapan jika cinta layak diperjuangkan, karena ia adalah anugerah terindah dalam hidup kita. Single ini pernah dijadikan Soundtrack dalam film Bidadari Terakhir.

Kemudian beberapa lagu yang saya sukai diantaranya adalah Mimpi Takkan Berlari dan Liburan Indie. Lagu Mimpi Takkan Berlari seolah-olah menghipnotis saya agar selalu semangat di setiap harinya dan tidak pantang menyerah dalam meraih mimpi-mimpi yang ingin saya gapai. Saya pun memiliki adik yang baru berusia 7 tahun, sebelum akhirnya merantau untuk kuliah saya selalu menyanyikan lagu ini kepadanya di setiap saat sebelum ia tidur. Ada alasan khusus mengapa saya berlaku demikian, saya hanya ingin dia tidak mudah menyerah terhadap apapun yang dia impikan. Meskipun nanti tidak tercapai apa yang ia cita-citakan, saya sebagai kakaknya akan selalu di sampingnya dan mendukung apa yang terbaik untuknya (lebay maap yak).

Nah yang terakhir adalah Liburan Indie. Meskipun di album ini lagu penutupnya adalah Sunshine Of The Good Time, saya lebih menyukai Liburan Indie lah yang menjadi penutupnya apalagi lagu ini seringkali dijadikan lagu penutup di beberapa konser EAR. Liburan indie membawa kita ke negeri para musisi baik dari major label, indie label, jazz, pop dan lainnya. Seolah-olah mereka semua sedang tampil di depan kita. Secara keseluruhan album ini sangat baik dinikmati dikala kita sedang bersantai sambil memikirkan masa depan atau ketika kita sedang terpuruk atau jatuh pada keputusasaan akan kegagalan (bukan karena kepleset pisang). Sedikit yang mengherankan bagi saya adalah ilustrasi dalam cover albumnya yang menggambarkan sebuah harapan kecil dalam ruangan yang penuh memori. Akan afdol rasanya, menurut saya, jika covernya diilustrasikan dengan lansekap yang luas menggambarkan betapa luasnya sebuah harapan. Tapi mari kesampingkan opini saya yang kacau tadi.

Sedikit review dari Wibi Nugraha dalam tulisannya yang dimuat di ketikamusikdankamuadalahsatu.blogspot.co.id. Mendengarkan album "Seluas Harapan" ini seperti kita seolah-olah disuntik dengan "harapan" di setiap lagunya. Harapan untuk selalu bersama orang yang kita sayang, Harapan untuk memiliki sahabat yang tiada duanya, Harapan untuk segera move on, Harapan untuk bisa meraih mimpi, Harapan untuk mampu melupakan kesedihan sampai harapan untuk menjadi lebih bahagia. Ini sebuah album yang memiliki komitmen dan solid. Album ini juga menjadi bukti bahwa pendeknya durasi bukan berarti tak berisi. Perhatikan deh lagu-lagu di album "Seluas Harapan" ini durasinya pendek-pendek sekali. 6 dari 9 lagu di album ini berdurasi kurang dari 3 menit. sedangkan durasi terlama adalah 3:36 menit. Ini membuktikan bahwa durasi yang pendek pun tak menghalangi mereka untuk menyampaikan pesan dengan baik. Saya sangat setuju dengan hal ini. Selain pendengar tidak menjadi bosan dengan terlalu lamanya durasi sebuah lagu, hal ini membuat kita selalu ingin "nambah". Saya bahkan sudah memutar lagu "Sunshine of the Good Time" berkali-kali. Sebuah album yang sangat layak kamu miliki!

Jadi yuk di beli cd albumnya dan dengarkan musik-musiknya. Dukung musisi kita dengan cara membeli cd originalnya (bisa juga versi digitalnya yang dapat dibeli di itunes, spotify, dan lainnya