Kaskus

News

anitapermatagAvatar border
TS
anitapermatag
Jokowi dan Kaos Oblong, Antara Kesederhanaan atau Pencitraan??
Jokowi dan Kaos Oblong, Antara Kesederhanaan atau Pencitraan??

MONITOR, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dalam beberapa kesempatan tampil berbeda di depan publik. Salahsatu benda yang menjadi bahan perbincangan publik yakni kaos oblong yang belakangan kerap dikenakan Presiden. Tentu, benda tersebut memiliki makna bagi Presiden.

Benda sederhana itu kini seolah identik dengan Jokowi. Menariknya, kaos yang dikenakan Jokowi dipakai saat acara formal yakni saat meresmikan jalur kereta api Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa lalu (2/1).

Soal kaos ini sebenarnya bukan kali ini saja dipakai Jokowi. Bedanya, kesempatan sebelumnya dikenakan saat acara yang cenderung tidak formal. Kali ini dipakai saat acara seremoni.

"Masa mau naik kereta api pakai jas," kata Jokowi singkat menjawab pertanyaan wartawan soal busana yang ia kenakan saat meresmikan jalur kereta api ke Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Penampilan Jokowi ini pun banyak mendapat perhatian publik tak terkecuali warganet (internet citizen). Ada yang pro dan ada yang kontra.

Soal busana ini pula, saat Pemilu Presiden 2014 lalu, salah satu bahan materi kampanye Jokowi yang disebar ke publik juga soal penampilan yang sederhana dari Jokowi ini.

Kala itu, setiap atribut yang dikenakan Jokowi disebutkan besaran harganya. Rerata pakaian dan atribut yang dikenakan Jokowi bernilai harga rakyat kebanyakan.

Citra sederhana yang ditampilkan Jokowi ini, meski menjadi Presiden seolah ingin terus dikelola hingga menghadapi Pemilu 2019 mendatang.

Sederhana itu Jokowi, Jokowi itu sederhana. Demikian kesan yang ditangkap publik.

Selain sisi sederhana yang ingin ditampilkan Jokowi, busana kaos yang dikenakan Jokowi juga tampak ingin mendekati generasi millenial.

Generasi ini berjumlah hampir 50 persen dalam Pemilu 2019 mendatang. Ceruk suara yang besar untuk memenangi kontestasi politik dalam Pemilu 2019 mendatang.

Sikap sederhana sebenarnya tidak sekadar tampilan di luar melalui atribut yang dikenakan. Dalam konteks pejabat publik sederhana mestinya diwujudkan pada keberpihakan kebijakan kepada khalayak kebanyakan.

Ekspolitasi kesederhanaan bisa saja efektif untuk waktu tertentu. Namun, menjadikan kesederhanaan dalam ruang publik dengan kesan yang tak wajar, mungkin malah menjadi kontraproduktif.

Apakah ini betul-betul wujud bentuk kesederhanaan atau sekedar pencitraan saja? Wallahu'alam.

'Pemimpin Itu Menggerakkan'

BACA SUMBER : monitor.co.id
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
3.4K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan