Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan terkait perubahan konsep kawasan Monas seperti Central Park di New York dan Hyde Park di London.

Saat ditemui di Balai Kota, Rabu (3/1/2018), Sandiaga uno mengatakan akan mengubah pola kawasan Monas menjadi taman yang nantinya pengunjung bisa menikmati rumput yang berada di dalam Monas.

“Jadi nanti polanya berubah yang selama ini adalah sebagai garden. Kita hanya bisa melihat. Dan kita nikmati dari dalam, tentunya sebagai pengunjung nanti fungsinya akan sebagai park. Kita bisa melihat contoh di beberapa kota besar seperti di New York ada Central Park, dan di London ada Hyde Park,” ucap Sandiaga Uno.

Sandiaga berharap jika nantinya mengubah pola kawasan Monas menjadi taman, para warga juga akan ikut menjaganya. Dan nantinya ruang terbuka hijau di Monas dapat dioptimalkan untuk kegiatan positif bagi warga.

“Jadi akan terbentuk dengan sendirinya kalau misalnya kita buat kebijakan bahwa mereka ikut menjaga juga, bahwa setiap tempat terbuka hijau itu fungsinya betul-betul dioptimalkan dan bisa dinikmati oleh warga,” ujar Sandiaga Uno.

Untuk menjaga kebersihan di kawasan Monas nantinya, Sandiaga akan mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan lewat program TSP (Tahan, Simpan, dan Pungut).

“Saya justru perhatikan mungkin perilaku daripada masyarakat ini yang harus terus diingatkan. Membuang sampah, pastikan sampahnya itu di tentunya disediakan tempatnya, dan sistemnya itu TSP, Tahan, Simpan, dan Pungut,” lanjut Sandiaga.

Sandiaga mengaku konsep tersbut masih dalam tahap pembahasan, karena banyak tantangan yang harus dihadapi dan berbagai macam persoalan jika nantinya kawasan Monas akan memakai konsep taman seperti Central Park di New York dan Hyden Park di London.

“Di musim hujan ini mungkin bagaimana tantangannya karena kondisi daripada rumputnya bagaimana mereka memastikan bahwa kalau digunakan untuk warga itu tidak merusak estetika dan keasrian daripada taman,” ucap Sandiaga Uno.