Kabar buruk nih bagi para pecinta cokelat. Peneliti memprediksi kalau kita tidak akan lagi bisa mengonsumsi cokelat dalam 40 tahun ke depan.

Menurut laporan Daily Mail, hal ini disebabkan pohon kakao atau cokelat sekarang ini mengalami kesulitan untuk bertumbuh di iklim yang kian memanas. Pohon kakao biasanya hanya dapat tumbuh di wilayah 20 derajat ke selatan maupun ke utara dari garis ekuator. Pohon kakao dapat menghasilkan banyak buah jika tingkat kelembapan udara serta curah hujan di wilayah tersebut tinggi.

Tapi, menurut US National Oceanic and Atmospheric Administration, peningkatan suhu udara sebanyak 1,2 derajat Celcius saja dalam beberapa dekade ke depan (karena pemanasan global), dapat menyebabkan pohon kakao rusak.

Hal ini jelas dapat memengaruhi industri cokelat di seluruh dunia. Bayangkan jika Kawan Sumber suatu hari tidak lagi dapat mengonsumsi cokelat.

Karena pemanasan global, tingkat merkuri juga akan meningkat dan menyebabkan air hilang dari tanah dan tanaman. Bahkan, menurut peneliti, hujan saja tidak akan cukup untuk mengganti kelembapan air yang hilang pada tanaman cokelat.

Artinya, area produksi kakao harus dipindahkan ke dataran yang lebih tinggi lagi, ke daerah pegunungan yang padahal seharusnya diperuntukkan untuk hewan di alam liar.



Pantai Gading dan Ghana, dua negara yang memproduksi lebih dari setengah jumlah cokelat di seluruh dunia, jelas akan menghadapi dilema terkait pilihan untuk mempertahankan kelangsungan produksi cokelat mereka, atau tetap menjaga ekosistem alam.

Sebagai bayangan nih, produsen cokelat harus menanam 10 pohon kakao untuk membuat cokelat dan mentega yang dibutuhkan dalam 286 batang cokelat.

Pemanasan global nampaknya sangat berpengaruh sekali ya terhadap berbagai macam sektor kehidupan kita.