Awalnya karena sedang baca buku "Garis Batas, Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah", yang ditulis oleh Agustinus Wibowo (Ya Agustinus Wibowo yang itu). Buku ini cukup populer, diterbitkan pertama kali awal tahun 2011 dan sudah dicetak ulang berkali-kali. Yang saya baca adalah cetakan ke-5, tahun 2013.

Kembali ke topik, jadi dalam salah satu bagian buku itu adalah kisah perjalanan dari Dushanbe (ibukota Tajikistan) menuju kota di sebelah utara yang melewati terowongan Anzob.



Tertarik dengan penuturan di buku tsb, saya coba telusuri lebih jauh lagi mengenai terowongan Anzob. Berikut beberapa hal yang saya temukan.

1. Terowongan Anzob merupakan bagian dari Anzob Pass. Anzob Pass (sepertinya) merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan antara Dushanbe dengan bagian utara Tajikistan. Istaravshan adalah kota terbesar di utara. Anzob Pass berada pada ketinggian sekitar 3.400m dari permukaan laut (puncak Gunung Semeru ada pada ketinggian 3.676m). Panjang Anzob Pass sekitar 90km. Kalau dilihat dari foto-foto di internet, sebagian dari Anzob Pass berupa jalanan beraspal mulus, namun sebagian lagi hanya jalanan diperkeras terdiri atas gravel dan berdebu.



2. Anzob Pass sangat berbahaya, terutama di musim dingin. Jalanan ini pernah merenggut banyak korban. Pada tanggal 23 Oktober 1997, terjadi avalancheyang menelan korban 46 orang tewas, mengubur 15 truk dan mobil. Butuh waktu 2 minggu untuk mengevakuasi korban bencana tersebut.

3. Terowongan Anzob dibuka pertama kali pada Maret 2006. Terowongan ini dibangun oleh perusahaan dari Iran. Panjang terowongan ini kurang lebih 5km. Pada saat dibuka, terowongan masih belum 100% selesai. Pada waktu itu masih banyak pekerjaan untuk drainase dan ventilasi.

4. Sampai dengan tahun 2014, terowongan tsb masih belum 100% selesai juga. Kemudian dijadwalkan untuk selesai pada maret 2015. Pada Juni 2015 terowongan ditutup untuk perbaikan. Baru pada September 2015, dibuka kembali untuk umum.



5. Nah sekarang kenapa disebut sebagai terowongan kematian? Dari beberapa sumber disebutkan bahwa: Resiko dari guguran bebatuan, banyaknya lubang-lubang jalanan di dalam terowongan (potholes). Lubang tersebut tergenang air dan beberapa cukup dalam untuk kendaraan kecil atau motor. Jangan lupakan juga flooding, ya banjir karena jalan di dalam terowongan (hampir) selalu tergenang, mungkind dari salju yg mencair atau tetesan air dari gunung. Dan bahkan potensi keracunan karbon monoksida (karena jeleknya ventilasi). Beberapa penduduk lokal menyebutkan pernah terjadi korban akibat keracunan karbon monoksida karena terhenti di dalam akibat macet

berikut beberapa video perjalanan di terowongan (greget pokoknya gan):



Sumber: dari berbagi sumber di internet, minta bantuan mbah Google. Ada yang dari wikipedia, dan beberapa sudah disebutkan di image-image di atas.

Tambahan, terowongan Anzob adalah salah satu terowongan yang tertinggi di dunia, tetapi ternyata bukan yang tertinggi, masih ada yang lain.