- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Ritual Unik Suku Di Indonesia


TS
User telah dihapus
5 Ritual Unik Suku Di Indonesia

Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau membentang indah dari sabang sampai merauke. Masing-masing pulau terdapat suku-suku yang mendiami pulau tersebut. Seperti Suku Aceh di Banda Aceh, Suku Batak di Sumatera Utara,Suku baduy di banten, Suku betawi di jakarta,Suku Dayak di Kalimantan, Suku jawa di Jawa, Suku Bali Aga di Bali, Suku Bugis di Sulawsi Selatan, Suku Asmat di Papua dsb yang ga bisa TS sebutin satu persatu. Setiap Suku ini mempunyai tradisi ritual yang unik. Berikut ini 5 ritual unik suku di indonesia yang akan TS sampaikan . Cekidot!

Quote:
1. Pemakaman Suku Dayak Benuaq Di Kalimantan
Suku Dayak di Kalimantan juga memiliki tradisi yang unik dalam menguburkan jasad orang yang sudah meninggal dunia, Suku Dayak Benuaq yang biasa disebut Suku Dayak Bentian dimana mayat orang yang sudah meninggal dunia tidak dikebumikan di dalam tanah namun mayat tersebut ditaruh didalam sebuah kotak yang dibawahnya ditahan oleh beberapa tiang kayu atau kotak tersebut digantung dengan menggunakan sebuah tali. Tradisi ini dilakukan untuk orang yang baru meninggal dunia, hingga beberapa tahun kotak tersebut baru dibongkar dan dibuka untuk diambil tulang belulangnya.
Tulang belulang tersebut didoakan hingga dikremasi secara permanent di dalam kotak yang terakhir ditaruh di dekat rumah pihak keluarga yang meninggal dunia tersebut. Dalam upacara pemakaman ini ada semacam proses pemanggilan roh untuk pemberkatan pihak keluarga yang ditinggalkan, dan juga tarian – tarian adat yang mengiringi kepergian orang yang sudah meninggal. Hingga sekarang prosesi pemakaman unik ini masih tetap dilestarikan oleh Suku Dayak Benuaq di Kalimantan.
Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Suku Dayak di Kalimantan juga memiliki tradisi yang unik dalam menguburkan jasad orang yang sudah meninggal dunia, Suku Dayak Benuaq yang biasa disebut Suku Dayak Bentian dimana mayat orang yang sudah meninggal dunia tidak dikebumikan di dalam tanah namun mayat tersebut ditaruh didalam sebuah kotak yang dibawahnya ditahan oleh beberapa tiang kayu atau kotak tersebut digantung dengan menggunakan sebuah tali. Tradisi ini dilakukan untuk orang yang baru meninggal dunia, hingga beberapa tahun kotak tersebut baru dibongkar dan dibuka untuk diambil tulang belulangnya.
Tulang belulang tersebut didoakan hingga dikremasi secara permanent di dalam kotak yang terakhir ditaruh di dekat rumah pihak keluarga yang meninggal dunia tersebut. Dalam upacara pemakaman ini ada semacam proses pemanggilan roh untuk pemberkatan pihak keluarga yang ditinggalkan, dan juga tarian – tarian adat yang mengiringi kepergian orang yang sudah meninggal. Hingga sekarang prosesi pemakaman unik ini masih tetap dilestarikan oleh Suku Dayak Benuaq di Kalimantan.
Quote:
2. Tedong Adu Kerbau Di Tanah Toraja
Mapasilaga Tedong atau sering juga disebut tedong silaga (adu kerbau) adalah suatu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Toraja/suku Toraja di Indonesia. Tradisi tedong silaga ini merupakan salah satu bagian dari upacara pemakaman yang berlangsung secara adat suku Toraja dan pelaksanaanya telah dilegalkan oleh pemerintah setempat. Kerbau yang diadu pun bukanlah kerbau sembarangan. Ada 3 jenis kerbau yang diadu dalam mapasilaga tedong ini. Yaitu Kerbau bule atau kerbau albino,kerbau lumpur yang hanya ada di tana toraja, kerbau Salepo yang punya bercak hitam dipunggung, dan lontong boke yang memiliki punggung warna hitam.
Dua kerbau saling menghantam dengan menggunakan tanduk mereka. Kedua kerbau berusaha saling menjatuhkan lawannya. Kekuatan tanduk dan fisik mereka benar-benar diadu, hingga terguling-guling. Kerbau yang dinayatakan kalah adalah kerbau yang berlari dari area Mapasilaga Tedong. Para penonton dan traveler yang menonton dari pinggir sawah, pasti dibuat deg-degan sepanjang adu kerbau ini.
Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Mapasilaga Tedong atau sering juga disebut tedong silaga (adu kerbau) adalah suatu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Toraja/suku Toraja di Indonesia. Tradisi tedong silaga ini merupakan salah satu bagian dari upacara pemakaman yang berlangsung secara adat suku Toraja dan pelaksanaanya telah dilegalkan oleh pemerintah setempat. Kerbau yang diadu pun bukanlah kerbau sembarangan. Ada 3 jenis kerbau yang diadu dalam mapasilaga tedong ini. Yaitu Kerbau bule atau kerbau albino,kerbau lumpur yang hanya ada di tana toraja, kerbau Salepo yang punya bercak hitam dipunggung, dan lontong boke yang memiliki punggung warna hitam.
Dua kerbau saling menghantam dengan menggunakan tanduk mereka. Kedua kerbau berusaha saling menjatuhkan lawannya. Kekuatan tanduk dan fisik mereka benar-benar diadu, hingga terguling-guling. Kerbau yang dinayatakan kalah adalah kerbau yang berlari dari area Mapasilaga Tedong. Para penonton dan traveler yang menonton dari pinggir sawah, pasti dibuat deg-degan sepanjang adu kerbau ini.
Quote:
3. Makepung, Balapan Kerbau Masyarakat Pulau Dewata, Bali
Tradisi Makepung ini dikembangkan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Dua pasang kerbau akan saling beradu cepat dan berusaha memenangkan kejuaraan. Mekepung artinya berkejar-kejaran. Sekilas makepung ini mirip dengan karapan sapi di Madura. Pada awalnya, mekepung ini hanya dilakukan oleh para petani sebagai permainan di sela-sela kegiatan didalam membajak sawah. Kerbau diikatkan pada gerobak yang kemudian ditunggangi oleh para petani, lalu diadu cepat untuk berlari. Mengapa bukan sapi? Karena sapi adalah hewan yang sangat disucikan di Bali. Dalam mekepung, para sais akan berpakaian seperti layaknya para prajurit Kerajaan Bali zaman dahulu, lengkap dengan memakai ikat kepala, pedang, dan juga sarungnya. Mereka tidak memakai alas kaki.
Kerbau-kerbau yang dilombakan telah dimandikan dengan bersih, kemudian dipasangi aksesori agar lebih cantik. Dua pasang kerbau pun siap beradu cepat. Masing-masing akan berjarak sekitar 10 meter. Jika ada pasangan yang di depan dan berhasil memperpanjang jarak, maka merekalah yang menang. Namun, jika pasangan di bagian belakang berhasil memperpendek jarak, maka mereka juaranya. Mereka berlomba selama sekitar 10 (sepuluh) menit untuk setiap pertandingan.
Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Tradisi Makepung ini dikembangkan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Dua pasang kerbau akan saling beradu cepat dan berusaha memenangkan kejuaraan. Mekepung artinya berkejar-kejaran. Sekilas makepung ini mirip dengan karapan sapi di Madura. Pada awalnya, mekepung ini hanya dilakukan oleh para petani sebagai permainan di sela-sela kegiatan didalam membajak sawah. Kerbau diikatkan pada gerobak yang kemudian ditunggangi oleh para petani, lalu diadu cepat untuk berlari. Mengapa bukan sapi? Karena sapi adalah hewan yang sangat disucikan di Bali. Dalam mekepung, para sais akan berpakaian seperti layaknya para prajurit Kerajaan Bali zaman dahulu, lengkap dengan memakai ikat kepala, pedang, dan juga sarungnya. Mereka tidak memakai alas kaki.
Kerbau-kerbau yang dilombakan telah dimandikan dengan bersih, kemudian dipasangi aksesori agar lebih cantik. Dua pasang kerbau pun siap beradu cepat. Masing-masing akan berjarak sekitar 10 meter. Jika ada pasangan yang di depan dan berhasil memperpanjang jarak, maka merekalah yang menang. Namun, jika pasangan di bagian belakang berhasil memperpendek jarak, maka mereka juaranya. Mereka berlomba selama sekitar 10 (sepuluh) menit untuk setiap pertandingan.
Quote:
4. Pasola Suku Sumba Melempar Lembing Kayu Dengan Menunggangi Kuda
Umumnya perang merupakan sebuah hal yang sangat dihindari. Tak dapat dipungkiri bila peperangan menyebabkan banyak penderitaan. Tetapi ada beberapa perang di Indonesia yang justru ditunggu-tunggu dan rutin digelar, Pasola misalnya. Tenang, Pasola bukan seperti perang pada umumnya. Perang Pasola merupakan sebuah ritual adat yang selalu diadakan setiap tahunnya di Indonesia Timur, tepatnya di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tradisi ini diadakan setiap bulan Februari atau Maret, namun tanggal pastinya yang akan menentukan ialah seorang Rato (tokoh adat). Pasola diadakan dalam rangka merayakan musim panen serta memohon pengampunan.
Dalam tradisi ini, wisatawan bisa menyaksikan langsung atraksi perang tombak antar suku dengan menunggang kuda. Tombak yang digunakan juga bukan tombak yang tajam, namun tetap saja akan ada yang terluka, entah Kuda tunggangan ataupun para peserta Pasola. Konon, korban jiwa yang jatuh dalam tradisi ini ialah mereka yang mendapatkan hukuman dari Dewa karena melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan. Kuda yang digunakan dalam tradisi ini juga bukan kuda sembarangan, melainkan kuda jenis Sandalwood, kuda asli dari Sumba.
Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Umumnya perang merupakan sebuah hal yang sangat dihindari. Tak dapat dipungkiri bila peperangan menyebabkan banyak penderitaan. Tetapi ada beberapa perang di Indonesia yang justru ditunggu-tunggu dan rutin digelar, Pasola misalnya. Tenang, Pasola bukan seperti perang pada umumnya. Perang Pasola merupakan sebuah ritual adat yang selalu diadakan setiap tahunnya di Indonesia Timur, tepatnya di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tradisi ini diadakan setiap bulan Februari atau Maret, namun tanggal pastinya yang akan menentukan ialah seorang Rato (tokoh adat). Pasola diadakan dalam rangka merayakan musim panen serta memohon pengampunan.
Dalam tradisi ini, wisatawan bisa menyaksikan langsung atraksi perang tombak antar suku dengan menunggang kuda. Tombak yang digunakan juga bukan tombak yang tajam, namun tetap saja akan ada yang terluka, entah Kuda tunggangan ataupun para peserta Pasola. Konon, korban jiwa yang jatuh dalam tradisi ini ialah mereka yang mendapatkan hukuman dari Dewa karena melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan. Kuda yang digunakan dalam tradisi ini juga bukan kuda sembarangan, melainkan kuda jenis Sandalwood, kuda asli dari Sumba.
Quote:
5. Kasada, Ritual Suku Tengger
Suku Tengger adalah pemeluk agama Hindu lama dan tidak seperti pemeluk agama Hindu umumnya yang memiliki candi-candi sebagai tempat peribadatan. Untuk melakukan peribadatan maka mereka akan melakukannya di punden, danyang dan poten. Poten sendiri merupakan sebidang lahan di lautan pasir di kaki Gunung Bromo sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasada. Poten terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dalam suatu komposisi di pekarangan yang dibagi menjadi tiga mandala.
Upacara ini adalah upacara untuk memperingati pengorbanan seorang Raden Kusuma anak Jaka Seger dan lara Anteng. Selain itu upacara ini dilaksanakan oleh masyarakat tengger untuk meminta keselematan dan berkah. Upacara ini dilaksanakan padat tanggal 14 s.d. 16 bulan Kasada atau saat bulan purnama tampak di langit secara utuh setiap setahun sekali. Pada saat upacara ini berlangsung masyarakat suku tengger berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak peliharaan dan ayam sebagai sesaji yang disimpan dalam tempat yang bernama ongkek. Pada saat sudah mencapai di kawah gunung Bromo, seluruh sesaji tersebut dilemparkan ke tempat tersebut.
Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Spoiler for show:

Suku Tengger adalah pemeluk agama Hindu lama dan tidak seperti pemeluk agama Hindu umumnya yang memiliki candi-candi sebagai tempat peribadatan. Untuk melakukan peribadatan maka mereka akan melakukannya di punden, danyang dan poten. Poten sendiri merupakan sebidang lahan di lautan pasir di kaki Gunung Bromo sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasada. Poten terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dalam suatu komposisi di pekarangan yang dibagi menjadi tiga mandala.
Upacara ini adalah upacara untuk memperingati pengorbanan seorang Raden Kusuma anak Jaka Seger dan lara Anteng. Selain itu upacara ini dilaksanakan oleh masyarakat tengger untuk meminta keselematan dan berkah. Upacara ini dilaksanakan padat tanggal 14 s.d. 16 bulan Kasada atau saat bulan purnama tampak di langit secara utuh setiap setahun sekali. Pada saat upacara ini berlangsung masyarakat suku tengger berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak peliharaan dan ayam sebagai sesaji yang disimpan dalam tempat yang bernama ongkek. Pada saat sudah mencapai di kawah gunung Bromo, seluruh sesaji tersebut dilemparkan ke tempat tersebut.
Quote:
Itulah tadi 5 ritual unik yang dilakukan oleh suku di indonesia.Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi budaya suku di indonesia ya gan
.

Spoiler for sumber:
Spoiler for Kunjungi Thread lainnya Gan:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 27 suara
Manakah Ritual Yang Paling Unik
Pemakaman Suku Dayak
30%
Mapasilaga Tedong Suku Toraja
37%
Makepung Suku Bali
4%
Pasola Suku Sumba
11%
Kasada Suku Tengger
19%
Diubah oleh User telah dihapus 01-01-2018 15:54
0
13.1K
Kutip
67
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan