Synthetic tree atau artificial tree ini merupakan sebuah alat yang berperan seperti pohon, yaitu untuk menyerap karbondioksida (CO2). That's why namanya 'synthetic tree', bukan bentuknya yang mirip dengan pohon seperti yang ane pikirkan . Melainkan fungsinya yang mirip dengan pohon asli.



Inovasi pohon buatan ini ditemukan oleh Profesor Klaus Lackner, seorang insinyur dan pakar fisika dari Columbia University, New York. Penemuannya ini diklaim mampu menyerap karbondioksida langsung dari udara 1000 kali lebih efektif dibandingkan dengan pohon asli. Satu unit synthetic tree bisa menyerap 90 ton karbondioksida (setara 20.000 unit mobil) setiap tahun. Menurut perhitungan Lackner, diperlukan kurang lebih 250.000 synthetic tree untuk menyerap karbondioksida yang dihasilkan seluruh manusia di Bumi setiap tahun. Jika diproduksi massal dan digunakan di negara-negara maju yang notabene kadar polusi dari emisi karbonnya cukup tinggi, maka gas karbondioksida diperkirakan bisa berkurang setidaknya hingga seperlimanya.



Manusia di Bumi menghasilkan 36 juta metrik ton karbondioksida setiap tahun. Sedangkan gas karbondioksida merupakan gas rumah kaca yang mengunci suhu panas di atmosfer. Akumulasi karbondioksida di udara membuat upaya pengurangan gas tersebut sulit dilakukan dalam kurun waktu singkat. Perlu waktu lama untuk mengembalikannya pada level aman yang sesuai untuk kehidupan di Planet Bumi.

Pohon buatan Lackner ini tidak memiliki daun, hanya berupa panel kotak besar untuk menyaring udara dan tiang sebagai penyangga. Kotak besar tersebut terbuat dari resin khusus (semacam plastik unik) yang bisa menyerap karbondioksida dari udara melalui reaksi kimia. Dalam kondisi kering, resin tersebut memiliki kemampuan menarik gas karbondioksida. Ketika resinnya berada dalam air, ia akan melepaskan karbondioksida.



Jika udara yang tersaring oleh kotak pohon buatan tersebut mengandung 400 ppm (parts per million) karbondioksida, 100-200 ppm karbondioksida akan terserap dan sisanya (200-300 ppm) akan dilepaskan kembali. Loh, kok karbondioksidanya dilepas lagi? Polusi lagi dong? Lackner sengaja membuat pohon buatannya tidak menyerap semua gas karbondioksida karena atmosfer masih membutuhkannya untuk keseimbangan kehidupan makhluk hidup di Bumi. Sementara karbondioksida yang terserap pohon buatan akan diproses sehingga bisa digunakan kembali untuk bahan pembuatan sumber energi baru.
Fungsi lainnya, gas karbondioksida itu juga bisa disimpan di bawah tanah dan digunakan oleh perusahaan produsen es kering atau kolam ganggang.




Pohon buatan ini membutuhkan air sebagai bahan bakar. Tapi, jumlah air yang dibutuhkan 100 kali lebih sedikit dibandingkan dengan pohon yang asli. Biaya pembuatannya sekitar 24.000 dolar atau 16.000 poundsterling.
Synthetic tree ini udah dicoba ditanam di atap Arizona State University dan negara Inggris pun ikut mencoba.