WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD

Sudah tujuh tahun Valentino Rossi absen menjadi juara dunia MotoGP, terakhir adalah tahun 2009 yang lalu. Ini artinya, dia terakhir mengangkat trofi saat usianya sudah menginjak 31 tahun. Dan hingga saat, The Doctor nampaknya belum memiliki performa terbaiknya, seakan dia mulai ‘habis’ – kalah bersaing dengan pembalap muda.

Namun meski begitu, tak bisa dimungkiri bahwa Rossi masih memiliki karisma di atas lintasan. Belum lagi para pendukungnya, sampai sekarang masih setia dan tak pernah berpaling dari pembalap bernomor 46 ini. Kini, dia sudah berusia 38 tahun dan masih membalap untuk bersaing dengan wajah-wajah baru di MotoGP.



Tampaknya, Rossi juga masih bersuara di musim 2017/18. Sebagai bukti, di akhir musim ia menempati posisi klasemen kelima dengan poin 208 – itu pun ia juga sempat absen karena cedera patah tulang dan memaksakan diri untuk ikut balapan padahal masih dalam masa pemulihan.

Pembalap asal Italia ini juga hanya selisih dua angka saja dari Dani Pedrosa yang berada di posisi empat dan 22 angka dari Maverik Vinales yang berada di urutan ketiga. Dengan hasil ini, sebenarnya Rossi juga tidak meraih hasil buruk, terlebih di usia yang sudah tak lagi muda. Tercatat, Rossi berhasil naik podium pertama saat di GP Belanda – dari total enam podiumnya.



Namun faktanya, Sang Legenda hidup MotoGP ini sedikit kesulitan bersaing dengan pembalap muda seperti Marc Marquez, Dani Predrosa, Maverik Vinales, Andrea Dovizioso, Johann Zarco, dan lainnya. Karena hal ini, Rossi pun diisukan atau disarankan untuk pensiun dari gelaran MotoGP. Tapi The Doctor tak bergeming, meski isu ini selalu muncul tiap tahunnya.

Sebenarnya, tak banyak juga yang tahu mengapa Rossi memilih untuk terus bertahan, meski prestasinya menurun beberapa tahun terakhir ini. Terkait kabar pensiun, Rossi ternyata juga pernah memberikan komentarnya.

“Saya sebenarnya takut untuk berhenti. Hal yang menakutkan bagi saya adalah jika suatu hari nanti saya sulit menemukan hal lain (selain MotoGP). Karena hidup saya tentang MotoGP,” ujarnya seperti dilansir dari laman Dailystar.co.uk.



Sepertinya memang sulit bagi Rossi untuk menemukan ‘mainan’ baru. Terlebih dia sudah menapaki lintasan balap sejak kelas 125cc, tahun 1999. Namun jika memang nantinya dia pensiun, pasti pengganti kariernya juga tak jauh-jauh dari dunia yang sudah membesarkan namanya. Dan soal ini, ternyata Rossi sudah menyiapkan penerusnya nanti.

Rossi memang memiliki akademi balap bernama VR46 Riders Academy di Tavulia, Italia - yang telah dibuka bulan Februari 2014 silam. Alasan dia mendirikan akademi ini, karena ingin mengembang potensi pembalap muda yang ada di Italia, sekaligus ingin menghentikan dominasi pembalap Spanyol di ajang MotoGP, Moto2, hingga Moto3. Dan, usaha Rossi ini membuahkan hasil. Salah satu alumninya bernama Franco Morbidelli, telah sukses menjadi kampiun Moto2 di musim 2017 yang lalu.



Rossi juga pernah mengatakan bahwa akademinya ini hanyalah tempat persinggahan bagi pembalap muda untuk menuju ke tempat yang lebih besar. Dengan begini, nampaknya Rossi tak perlu takut lagi jika nantinya pensiun, karena dia sudah menciptakan benih-benih muda sebagai ‘penerusnya’ nanti di MotoGP.

Nah, akankah akademi Valentino Rossi akan terus menelurkan pembalap-pembalap muda untuk meneruskan jejak sang guru? Atau, dia ingin membangun akademinya menjadi sebuah tim di MotoGP? Kita tunggu saja!



Sumber : Yukepo
Rate, comment, cendol appreciated