kanadiyelAvatar border
TS
kanadiyel
Lanjutan Kisah Th 2001 Di Sampit (Nur/nurdiansyah)
Hallo forum pembaca SFTH kaskus yang baik. Karna banyak yang pm ane. Nih ane lanjutin cerita yang kemarin. Kalau masih ingat sih ente gansis

emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus


Cerita yang aku bkin kemarin DIHAPUS MODERATOR Kaskus, sempat marah sih.dan kecewa sama Moderator forum ini. Tapi aku orangnya tetap damai. Asalkan jangan disentuhemoticon-Shakehand2



Sambungannya sampai sini....Kaskuser

Semua pengungsi berdoa menurut keyakinan agama mereka. Semua tegang. Semua ketakutan. Semua menunggu nasib. Nur tiarap di pjokan bak truk tak berdaya . ia juga tak dapat berdoa. Mulutnya terkunci melihat pemandangan mengerikan di depan mereka.  Kematian tinggal selangkah di depan hidungnya . satu persatu pengungsi dipenggal . satu persatu otak mereka dimakan . banjir darah ada di truk . nur tinggal menunggu giliran.

Dan orang yang di depan nur pun sangat tragis di penggal dengan kejam. Pengungsi lain ada yang memohon agar mereka tidak di sakiti. Kini nur pun ke depan dengan hati yang cemas, mulut tak dapat berdoa apapun dalam  hati. Nur pun sempat ingin kabur.

Istri nur eva pun datang bersama keluarga yang suku dayak manyan, setibanya eva berkata kalau ingin membunuh nur . bunur kami sekeluarga tanpa ada yang lenyap dan habis. Sontak terdiam semua pasukan dayak dan ketua kelompok itu. Salah satu kelompok berkata (sambil megang mandau yang tinggal di gesekan ke nur) , apakah yakin kamu nyuruh kami membunuh semua keluarga kamu , eva menjawab yakin . kalian menyakiti nur kalian senang dan bangga dan bahagia. Nur keturunan ku nur memang beda etnis dari jawa timur. Cepat kalian kerumah sekarang habisi kami ungkap eva “ sang istri nur” . nur berkata dengan kepanikan. Jangan , mendingan kalian bunuh aku seperti yang lain lainnya , karna ini tidak ada hubungannya dengan istri aku atau keluarga aku. Korban lain yang menunggu giliran pun ikut panik dan kenapa nur agak dipertimbangkan , sedangkan nyawa yang lainnya tidak dipertmbangkan,.

Seseorang kelompok pun mendatangi nur dan eva sang istri sambil membawa mandau. Berbisik pada eva. Itah pindah tempat helu (kita cari tmpat lain berbincang).

Nur, eva dan keluarga eva pindah ke tempat lain yaitu di daerah kelurahan kampung mendawai,. Dengan nada tak jelas nur berbisik pada eva, kenapa melakukan ini? Bukannya kamu bilang saat aku minta tolong sebelum dibawa . kamu bilang serahkan sama Tuhan Yesus. Eva berbisik , aku sampai mati untuk kamu nur.

Saat mereka sampai ke kampung mendawai. Suasana kampung mendawai mencekam. Mayat dimana mana. Nur pun pucat takut tak berdaya. Karna orang dayak yang berkumpul pasti sudah tau si nur etnis lain.

Melakukan perbincangan antara ketua kampung mendwai tetua adat dayak setempat. Nur dengan panik sang tetua adat berkata, kenapa ini orang madura dibwa kesni. Bukanny sudah mati/dimakan? Jawab kelompok yang membawa nur , orang kita sendiri satu darah dengan dia. Dia ini suaminya si eva yang dayak nya sama dengan tetua adat dayak? Bagaimana bisa kami membunuh nur disuruh membunuh eva dan keluarganya? Apakah tetua setuju?...

Dengan lantang tetua berkata. Tetap dibunuh antara satu. Karna ini sudah sumpah kita dari panglima burung. Harus tetap menghabisi etnis di kalimantan tengan. Kalau kita melanggar kita yang akan di binasakan panglima burung (kepala suku paling ditakuti ).

Suasana menjadi tegang, nur panik, eva kaget. Tetua memberi waktu untuk nur , eva dan keluarga berdiskusi, karna harus ada yang mati atau dibunuh karna ini sudah sumpah dan perintah dari panglima burung. Nur berkata aku saja yang dibunuh tak apa-apa , jangan ngorbankan dirimu wahai istriku eva. Keluarga eva berkata. Iya lebih baik kita ikhlaskan nur di bunuh , karna apapun itu mereka hanya menjalankan sumpah dan perintah dari panglima burung tadi.

Eva menangis dan berkata sambil mengangguk , iya kita tidak punya jalan lagi. Aku minta maaf nur tidak bisa melindungi nyawa kam nur. Padahal aku yakin kamu akan selamat dan kita kembali lagi bersama. Sambil menangis dan nur pun tak bisa menahan air mata dan kepanikan hati , ketakutan.

Besok pagi nur harus menghadap tetua adat dayak kampung mendawai , apapun yang terjadi kepala nur harus dihabisi seperti yang lainnya. Nur pur disuruh tidur kerumah eva yang jarak nya sekitar 3jam dari desa eva.  kelurahan mendawai. Dengan doa nur pun istirahat di tempat tidur dan ia pun yakin mati atau hiudup yang penting istri aku dan anak selamat.  Pada malam saat nur beristirahat, eva sang istri berangkat ke kampung mendwai dan sebelum berangkat eva berpesan kepada keluarga dirumah. Tolong besok saat nur bangun langsung di kirimkan ke banjarmasin dulu dengan anak nya. Sang paman keluarga dari eva bingung. Ada apa ini. Tolong ikutin apa kata aku kata eva , aku minta mohon trakhir kalinya. Dengan tetesan air mata..


Eva yang berangkat ke kampung mendawai ditemani sang adek sepupu. Sampai ke kampung medawai jam 2 tengah malam. Terlihat kaget semua orang di kampung mendwai, seorang cwe tengah malam ke kampung kita. Lalu dihampirilah oleh seorang di situ , ada apa. Kenapa di suasana gencar kamu tngah malam kesini. Aku ingin bertemu tetua adat dsni?ada?

Lalu eva dituntun menuju rumah tetua adat..

Ada apa mencari aku kamu? Aku eva suku dayak kakek aku dayak manyan agamaku kristen. Kalian ambil nyawaku dan silahkan tumbal aku. Hah. Tetua adat kaget? Buknnya suamimu yang madura. Kenapa kamu yang di bunuh. Aku sangat mencintainya aku takut aku merasa berdosa kalau dia tewas karna anakku juga sangat menyayangi nya. Dan kami sangat cinta dengan suamiku. Tetua berkata jadi kamu ingin merubah tumbal?apakah yakin? Yakin jawab eva dengan tegas. Tetua berkata kamu kuturunan dayak, kamu orang kami. Apakah kamu yakin kami mau membunh kamu. Dari pada membunuh suamiku yang tidak tau apa2 mendingan kamu bunuh aku sebagai sumpah nya. Anggap aku orang madura. Aku mohon. Kalau aku tidak dibunuh. Aku yang akan bunuh diri sendiri dirumah nanti pagi? Tetua kaget. Dengan nada yang pelan dan sopan. Tetua bialng. Dengan sangat menyesal kami akan turuti mau kamu. Jadi yang kamu bunuh kamu. Iya aku bersedia , sekarang pun aku bersedia jawab eva. Yasudah kata tetua, besok pagi aku tunggu di simpnang mendawai. Baiklah jawab eva. Eva pun kembali pulang dengan adek seppu dan bilang tolong jangan ngomong apa2 sampai aku matipun ucap eva kepada adik sepupu. Saat dijalan setelah dari kampung mendawai. Eva dan adik sepepu naik motor. Di hampiri orang dengan tombak di pegang. Mandau di pinggang. Disuruh stop. Orang itu berkata maaf maaf maaf. Eva pun tewas di tombak lewat belakang badan. Sang adik sepupu panik. Orang itu berkata, mayatnya di bwa kerumah. Suaminya cepat di keluarkan dari kalimantan tengah. Karna ini sesuai perntah dia yang minta. Aku printah tetua adat ku. Jadi secepatnya aku mohon maayatnya bawa kerumah, suami nya larikan ke luar daerah jam 5 subuh. Adik sepupu sebagai saksi tulisan ini. Berkata iya bang.


Sesampai dirumah nur dibangunkan. Nur pun teriak dan panik ,tetesan air mata tak terbendung. Kepana ini astaga, kenapa harus istriku. Keluarga berkata jangan banyak omong. Cepat segera pergi ikut mobil yang membawa sembako, jam 5 berangkat. Karna ini akan lebih bajhaya. Nur dengan kekecewaan dan merasa bersalah bersiap pergi , dan nur ikut angkutan sembako.

Nur menangis sepanjang jalan menju banjarmasin. Dan ,merasa bersalah tentang istrinya. Nur dipisahkan dengan anak nya sampai saat ini. Nur sekarang bekerja di  surabaya dan nur tidak menikah sudah berpuluh tahun nur janji sampai mati. Nur tetap akan untuk istrtinya yang sudah tewas.


Spoiler for Rahasia:


Semoga bisa dipahami ya Kaskuser. dan diambil hikmahnya dari cerita diatas

emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus




Yang belum tau part 1nya . nanti saya kasih linknya. emoticon-Shakehand2
Diubah oleh kanadiyel 25-12-2017 17:26
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
23.4K
44
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan