- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kim Jong Un: Anak Laki-Laki Pemalu Menjadi Salah Satu Diktator Terkejam


TS
z0id17
Kim Jong Un: Anak Laki-Laki Pemalu Menjadi Salah Satu Diktator Terkejam
Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un menjabat pada tahun 2011, dan sejak saat itu Korea Utara dipenuhi dengan sanksi, eksekusi, dan proliferasi nuklir. Kim memiliki kemiripan yang jelas dengan kakeknya, Kim Il Sung, dalam penampilan, potongan rambut, dan tingkah laku.
Oleh: Paul Szoldra and Jeremy Bender (Business Insider)
Selama 50 tahun terakhir, dunia telah terbiasa dengan ancaman gila dari Korea Utara yang tidak mengarah kemana pun.
Namun ancaman-ancaman tersebut semakin tajam dan semakin buruk di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, yang merupakan pemimpin tertinggi ketiga di negara tersebut.
Pada Rabu, Korea Utara mengklaim telah berhasil meledakkan sebuah miniatur *** hidrogen.
Berikut bagaimana Kim Jong Un tumbuh menjadi salah satu pemimpin paling mengkhawatirkan di dunia.
Kim jong un dilahirkan pada tanggal 8 Januari—1982, 1983, atau 1984
Orang tuanya adalah diktator Korea Utara Kim Jong-Il dan istrinya, Ko Young-Hee. Ia memiliki kakak laki-laki bernama Kim Jong-Chul dan kemudian memiliki seorang adik perempuan bernama Kim Yo-Jong.
Walau tahun lahir resmi Kim adalah tahun 1982, berbagai laporan mengatakan bahwa tahun tersebut berubah untuk alasan-alasan simbolis, termasuk bahwa tahun kelahirannya adalah 70 tahun setelah kelahiran Kim Il-Sung dan 40 tahun setelah kelahiran Kim Jong-Il.
Kim Tinggal di Rumah Ketika Masih Kecil
Saat periode ini, Korea Utara dipimpin oleh ‘Pemimpin Hebat’ Kim Il Sung. Walau Kim Jong Il adalah penerusnya, namun langkah Kim Jong Un untuk menjadi pemimpin jauh lebih tidak pasti.
Ia Kemudian Pergi ke Swiss untuk Ikut Sekolah Asrama.
Disebut ‘Pak Un’ dan digambarkan sebagai putra dari karyawan Kedutaan Besar Korea Utara, Kim diperkirakan masuk ke sekolah internasional berbahasa Inggris di Gümligen di dekat Bern.
Kim digambarkan oleh para mantan teman sekelasnya sebagai seorang siswa yang pendiam, yang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, namun ia juga memiliki selera humor.
“Ia sangat lucu,” ujar mantan teman sekelasnya Marco Imhof kepada The Daily Mirror. “Ia selalu senang membuat orang tertawa.”
“Ia memiliki selera humor; ia berhubungan baik dengan siapa pun, bahkan murid-murid yang berasal dari negara yang merupakan musuh Korea Utara,” ujar mantan teman sekelas lainnya kepada surat kabar Jerman, Welt am Sonntag. “Politik adalah masalah yang tabu di sekolah… Kami memperdebatkan soal sepak bola, bukan politik.”
Kim Menyukai Basket dan Mengidolakan Michael Jordan
Pemuda Korea tersebut dilaporkan memiliki poster-poster Jordan di seluruh dindingnya saat masa-masa sekolahnya di Swiss. Walau pun Kim memiliki kelebihan berat badan, namun ia adalah pemain basket yang bagus.
“Ia adalah pemain yang sangat kompetitif, dan sangat meledak-ledak,” ujar mantan teman sekelasnya Nikola Kovacevic kepada The Daily Mirror. “Ia adalah pemain inti yang memimpin jalannya permainan. Ia membuat banyak hal terjadi”
“Ia benci kalah. Menang sangatlah penting,” ujar mantan teman sekelasnya, Marco Imhof.
Ia juga memiliki koleksi sepatu Nike yang “fantastis.”
Setelah sekolah di Swiss, ia kembali pulang untuk sekolah militer
Setelah kembalinya ia ke Korea Utara, Kim masuk ke Universitas Militer Kim Il-Sung bersama kakak laki-lakinya. Beberapa laporan mengatakan bahwa mereka mulai menghadiri inspeksi lapangan mililter ayahnya sekitar tahun 2007.
Ketika ayahnya meninggal, Kim dengan cepat mendapatkan jabatan tinggi dalam rantai kepemimpinan politik dan militer, terlepas dari sedikitnya pengalaman yang ia miliki di dua bidang tersebut.
Ia dijadikan jenderal bintang empat, wakil ketua Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh, dan anggota Komite Pusat, menurut BBC.
Read More : Kim Jong Un: Bagaimana Anak Laki-Laki Pemalu dari Korea Utara Menjadi Salah Satu Diktator Terkejam
Oleh: Paul Szoldra and Jeremy Bender (Business Insider)
Selama 50 tahun terakhir, dunia telah terbiasa dengan ancaman gila dari Korea Utara yang tidak mengarah kemana pun.
Namun ancaman-ancaman tersebut semakin tajam dan semakin buruk di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, yang merupakan pemimpin tertinggi ketiga di negara tersebut.
Pada Rabu, Korea Utara mengklaim telah berhasil meledakkan sebuah miniatur *** hidrogen.
Berikut bagaimana Kim Jong Un tumbuh menjadi salah satu pemimpin paling mengkhawatirkan di dunia.
Kim jong un dilahirkan pada tanggal 8 Januari—1982, 1983, atau 1984
Orang tuanya adalah diktator Korea Utara Kim Jong-Il dan istrinya, Ko Young-Hee. Ia memiliki kakak laki-laki bernama Kim Jong-Chul dan kemudian memiliki seorang adik perempuan bernama Kim Yo-Jong.
Spoiler for Tahun pastinya kapan kepala negara tersebut dilahirkan tidak diketahui. (Foto: AFP/Getty Images/STR):
Walau tahun lahir resmi Kim adalah tahun 1982, berbagai laporan mengatakan bahwa tahun tersebut berubah untuk alasan-alasan simbolis, termasuk bahwa tahun kelahirannya adalah 70 tahun setelah kelahiran Kim Il-Sung dan 40 tahun setelah kelahiran Kim Jong-Il.
Kim Tinggal di Rumah Ketika Masih Kecil
Saat periode ini, Korea Utara dipimpin oleh ‘Pemimpin Hebat’ Kim Il Sung. Walau Kim Jong Il adalah penerusnya, namun langkah Kim Jong Un untuk menjadi pemimpin jauh lebih tidak pasti.
Ia Kemudian Pergi ke Swiss untuk Ikut Sekolah Asrama.
Disebut ‘Pak Un’ dan digambarkan sebagai putra dari karyawan Kedutaan Besar Korea Utara, Kim diperkirakan masuk ke sekolah internasional berbahasa Inggris di Gümligen di dekat Bern.
Kim digambarkan oleh para mantan teman sekelasnya sebagai seorang siswa yang pendiam, yang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, namun ia juga memiliki selera humor.
“Ia sangat lucu,” ujar mantan teman sekelasnya Marco Imhof kepada The Daily Mirror. “Ia selalu senang membuat orang tertawa.”
“Ia memiliki selera humor; ia berhubungan baik dengan siapa pun, bahkan murid-murid yang berasal dari negara yang merupakan musuh Korea Utara,” ujar mantan teman sekelas lainnya kepada surat kabar Jerman, Welt am Sonntag. “Politik adalah masalah yang tabu di sekolah… Kami memperdebatkan soal sepak bola, bukan politik.”
Kim Menyukai Basket dan Mengidolakan Michael Jordan
Pemuda Korea tersebut dilaporkan memiliki poster-poster Jordan di seluruh dindingnya saat masa-masa sekolahnya di Swiss. Walau pun Kim memiliki kelebihan berat badan, namun ia adalah pemain basket yang bagus.
“Ia adalah pemain yang sangat kompetitif, dan sangat meledak-ledak,” ujar mantan teman sekelasnya Nikola Kovacevic kepada The Daily Mirror. “Ia adalah pemain inti yang memimpin jalannya permainan. Ia membuat banyak hal terjadi”
“Ia benci kalah. Menang sangatlah penting,” ujar mantan teman sekelasnya, Marco Imhof.
Ia juga memiliki koleksi sepatu Nike yang “fantastis.”
Setelah sekolah di Swiss, ia kembali pulang untuk sekolah militer
Setelah kembalinya ia ke Korea Utara, Kim masuk ke Universitas Militer Kim Il-Sung bersama kakak laki-lakinya. Beberapa laporan mengatakan bahwa mereka mulai menghadiri inspeksi lapangan mililter ayahnya sekitar tahun 2007.
Ketika ayahnya meninggal, Kim dengan cepat mendapatkan jabatan tinggi dalam rantai kepemimpinan politik dan militer, terlepas dari sedikitnya pengalaman yang ia miliki di dua bidang tersebut.
Ia dijadikan jenderal bintang empat, wakil ketua Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh, dan anggota Komite Pusat, menurut BBC.
Read More : Kim Jong Un: Bagaimana Anak Laki-Laki Pemalu dari Korea Utara Menjadi Salah Satu Diktator Terkejam




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.8K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan