TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar atau Demiz dengan Wakil Ketua Majelis Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid bersahut-sahutan melalui akun resmi twitter mereka masing-masing.

Hal tersebut berujung dengan HNW melalui akunnya @hnurwahid, mengunggah pakta integritas yang ditandatangani Demiz.

Demiz melalui akunnya @Deddy_Mizwar_ mengklarifikasi salah seorang netizen atas pernyataan HNW tentang kontrak politik.

Demiz menuliskan: "Mungkin sedang mencari pembenaran karena rasa bersalahnya..doakan saja agar diampuni Allah swt." Setelahnya ia kembali menulis: "Ust HNW orang yang baik..untuk mengakhiri ini silakan beliau menunjukkan kontrak politik yang dimaksud via sosmed atau sambil ngopi he he."

Tak lama kemudian HNW membalas dengan menulis:

"Waalaikumussalam. Trims Bang Demiz, orang baik yang dulupun saya jadi timses, saat Beliau dimajukan bersama kang Aher dalam pilgub Jabar 2012. Tentunya Bang Demiz masih ingat WA yang saya kirim Sabtu lalu, diantaranya tentang publikasi komitmen/kontrak politik tersebut. Saya ikuti usul antum."

Setelahnya HNW mengunggah dokumen yang bertuliskan pakta integritas. Dalam dokumen yang ditandatangai pada 2 Oktober 2017, antara lain berisi komitmen Demiz untuk mendukung Presiden yang diusung Partai Demokrat.

Ia juga menuliskan "Bang @Deddy_Mizwar_ berikut Pakta Integritas, ya Abang tandatangani, yang pada point 3 jelas menyebutkan tentang komitmen Demiz untuk gerakan mesin Partai untuk memenangkan Presiden/Wakil Peesiden yang diusung oleh Partai demokrat. dokumen ini kami dapat dari 2 sumber yang sangat dekat dengan Antum."

Demiz lalu membalas: "He he kalau dokumen itu yang dimaksud maka dosa apa yang saya lakukan pada PKS. Bukankah Ustadz sebagai kader PKS juga harus mendukung capres/cawapres yang diusung PKS?"

Cuitan tersebut dibalas oleh HNW dengan mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah menyebut kata "Dosa," dan menyinggung pernyataan Demiz yang menghormati keputusan PKS terkait Calon Presiden.

Demiz adalah Wakil Gubernur Jawa Barat, yang mendampingi Gubernur Jawa Barat yang juga merupakan kader PKS, Ahmad Heryawan. Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat tahun ini, Ahmad Heryawan tidak lagi bisa maju karena sudah dua periode menjabat. Sedangkan Demiz berniat maju sebagai Calon Gubernur.

Awalnya Demiz sempat digadang-gadang akan didampingi oleh kader PKS, Ahmad Syaikhu. Belakangan mantan bintang film itu memutuskan untuk meresmikan dirinya sebagai kader Partai Demokrat, dan PKS kemudian meninggalkan Demiz. PKS saat ini memutuskan untuk mendukung Calon Gubernur yang diusung Partai Gerindra, Mayjend TNI (purn) Sudrajat.

HNW saat dihubungi wartawan, menegaskan bahwa dokumen tersebut ia unggah atas permintaan Demiz, melalui cuitannya. Ia menganggap dokumen berjudul Pakta Integritas tersebut asli, karena melalui akunnya, Demiz juga tidak membantah unggahannya itu.

"Beliau tidak membantah dari pada konten di twitter saya, dan kami terapkan itu. Itu artinya beliau membenarkan," ujarnya.

Sementara Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, yang dihubungi terpisah, mengaku belum pernah melihat dokumen yang diunggah HNW.

Ia mengatakan kalaupun benar dokumen tersebut memang asli, maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh, karena yang menandatangani adalah kader Partai Demokrat sendiri.

"Kalau seandainya dokumen itu benar, ya Demiz ini kan memang pendiri Demokrat," katanya.


Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2...g-dukungan-pks

---

Baca Juga :

- HNW Percaya Keasilan Pakta Integritas Yang Ia Unggah

- Jika Ingin Menang di Jabar PDIP Harus Usung Ridwan Kamil Jadi Cagub

- Ridwan Kamil Soal Posisi Calon Wagub Jabar Bikin Politisi PPP Ini Kecewa Berat