Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kota Xi'an di China punya cara tersendiri untuk memaksa warganya melunasi utang. Berbeda dengan cara kebanyakan, pihak berwenang di kota ini sengaja memajang foto warganya yang belum melunasi utang di sebuah baliho di tengah kota. Harapannya, mereka akan malu dan segera membayar uang tagihannya.

Dikutip dari Dailymail, Rabu (27/12/2017), foto tersebut terpajang di 13 distrik Kota Xi'an. Warga yang lalu lalang akan dengan jelas melihat siapa saja nama-nama yang masih memiliki utang pada pemerintah.

Tak hanya di baliho, pemerintah juga memampang wajah tersebut di layar iklan LED. Hingga kini, sudah ada lebih dari 400 warga yang data diri dan gambar wajahnya dipublikasikan sebagai pemilik utang setelah mereka gagal memenuhi tanggung jawabnya.

Wajah para pemilik utang tersebut rencananya akan dipasang selama lima hari sejak 21 Desember 2017.

Kepala Biro Penegakan Pengadilan Xi'an Zhang Lunan, mengatakan kepada wartawan setempat bahwa pengadilan akan memberlakukan tindakan lain terhadap peminjam, termasuk penahanan, hukuman denda dan pembatasan perjalanan. Pengadilan setempat juga akan merilis foto pemilik utang lebih banyak hingga Januari 2018.

Langkah ini juga merupakan cara terakhir yang diambil pihak berwenang setelah berbagai pemberitahuan tidak lagi mempan untuk membuat mereka melunasi kewajibannya.

Xi'an, adalah ibu kota dari Provinsi Shaanxi di Republik Rakyat Tiongkok dan juga sebuah kota sub-provinsial. Kota ini memiliki populasi sebanyak 8,7 juta penduduk.

Sejak tahun 1990-an, kota Xi'an telah tumbuh sebagai pusat budaya, industri dan pendidikan yang penting, dengan berbagai fasilitas pengembangan dan penelitian untuk ilmu pengetahuan, militer dan program antariksa Tiongkok.

Sebagai salah satu kota tertua di China, Xi'an adalah salah satu dari Empat Ibu kota Kuno China karena kota ini telah menjadi pusat pemerintahan banyak dinasti-dinasti China yang paling berpengaruh, termasuk Zhou, Qin, Han, Sui, dan Tang. Xi'an adalah titik paling timur dari Jalan Sutra dan dikenal sebagai situs bersejarah Prajurit Terakota dari masa Dinasti Qin.