- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hati – hati Tiup Terompet Berpontensi Sebarkan Difteri


TS
balggysmae
Hati – hati Tiup Terompet Berpontensi Sebarkan Difteri
Haii gan masih inget dengan penyakit difteri yang disebabkan Corynebactium. Hal ini sangat menakutkan bagi para orangtua.
Sekarang nih gan penyakit difteri juga cepat menular dari terompet
, waah gamau dong tahun baru kali ini terserang penyakit yang menyeramkan dan berakibat kematian.
Kok bisa sih?
Elizabeth Jane Soepradi, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, percikan ludah tersebut bisa keluar ketika seseorang meniupkan terompet. Dan orang tersebut pun, tidak bisa dipastikan bebas dari penyakit difteri.
Tentang adanya informasi mengenai penyakit difteri memiliki peningkatan kesadaran dari masyarakat. Pesan yang mucul melalui media sosial dan aplikasi chatting tentang adanya terompet yang bisa menyebar penyakit berbahaya, termasuk difteri. Perasaan khawatir pun semakin menjadi dengan adanya kabar trompet di tahun baru seperti saat ini.
Namun sayangnya, kesadaran ini didominasi oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat di pedesaan atau menengah kebawah, tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang difteri masih sangat minim.
Elizabeth menegaskan bahwa yang terpenting masyarakat mengikuti imunisasi agar kebal terhadapt penyakit difteri. Jika masyarakat sudah menjalankan imunisasi maka tidak perlu takut bergantian muniup terompet. Dirinya yakin akan kekebalan setelah imunisasi terhadap difteri dan menghilangkan segala kekhawatiran di masyarakat.
Gejala yang muncul setelah tubuh terinfeksi Difteri, antara lain sebagai berikut :
• Demam tinggi hingga 38 derajat
• Meriang.
• Sesak nafas.
• Leher membengkak.
• Kulit berwarna kebiruan.
• Sakit tenggorokan.
• Sakit saat menelan makanan.
• Pembengkakan kelenjar getah bening.
• Terbentuk membran berwarna abu-abu di sekitar amandel.
• Muncul selaput putih dan mudah berdarah pada tenggorokan.
Risiko penularan Difteri :
• Menggunakan barang yang terkontaminasi bakteri penyebab Difteri.
• Bersentuhan langsung dengan bisul penderita Difteri kulit.
• Menghirup udara saat penderita batuk ataupun bersin.
• Percikan air liur.
Kemenkes telah menyiapkan 3,5 juta vial atau botol vaksin difteri. Jumlah tersebut sangat cukup karena satu vial vaksin dapat digunakan 8-10 orang. Dirinya meminta PT Bio Farma untuk meningkatkan produksi vaksin difteri pada 2018. PT Bio Farma sendiri merupakan produsen vaksin terbesar keempat di Indonesia.
Nah buat agan-agan yang ingin memeriahkan tahun baru
dengan terompet nihhh,
sebaiknya menggunakan terompet gas yang tidak perlu ditiup untuk menyembunyikannya. Selama wabah difteri belum berakhir, sebaiknya hindari si kecil apapun bentuk resiko penularan dan lindungilah keluarga kita dari ancaman difteri.

Quote:
Sekarang nih gan penyakit difteri juga cepat menular dari terompet


Kok bisa sih?

Quote:
Elizabeth Jane Soepradi, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, percikan ludah tersebut bisa keluar ketika seseorang meniupkan terompet. Dan orang tersebut pun, tidak bisa dipastikan bebas dari penyakit difteri.

Tentang adanya informasi mengenai penyakit difteri memiliki peningkatan kesadaran dari masyarakat. Pesan yang mucul melalui media sosial dan aplikasi chatting tentang adanya terompet yang bisa menyebar penyakit berbahaya, termasuk difteri. Perasaan khawatir pun semakin menjadi dengan adanya kabar trompet di tahun baru seperti saat ini.

Namun sayangnya, kesadaran ini didominasi oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat di pedesaan atau menengah kebawah, tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang difteri masih sangat minim.

Quote:
Elizabeth menegaskan bahwa yang terpenting masyarakat mengikuti imunisasi agar kebal terhadapt penyakit difteri. Jika masyarakat sudah menjalankan imunisasi maka tidak perlu takut bergantian muniup terompet. Dirinya yakin akan kekebalan setelah imunisasi terhadap difteri dan menghilangkan segala kekhawatiran di masyarakat.

Gejala yang muncul setelah tubuh terinfeksi Difteri, antara lain sebagai berikut :

• Demam tinggi hingga 38 derajat
• Meriang.
• Sesak nafas.
• Leher membengkak.
• Kulit berwarna kebiruan.
• Sakit tenggorokan.
• Sakit saat menelan makanan.
• Pembengkakan kelenjar getah bening.
• Terbentuk membran berwarna abu-abu di sekitar amandel.
• Muncul selaput putih dan mudah berdarah pada tenggorokan.
Risiko penularan Difteri :

• Menggunakan barang yang terkontaminasi bakteri penyebab Difteri.
• Bersentuhan langsung dengan bisul penderita Difteri kulit.
• Menghirup udara saat penderita batuk ataupun bersin.
• Percikan air liur.
Kemenkes telah menyiapkan 3,5 juta vial atau botol vaksin difteri. Jumlah tersebut sangat cukup karena satu vial vaksin dapat digunakan 8-10 orang. Dirinya meminta PT Bio Farma untuk meningkatkan produksi vaksin difteri pada 2018. PT Bio Farma sendiri merupakan produsen vaksin terbesar keempat di Indonesia.

Nah buat agan-agan yang ingin memeriahkan tahun baru





0
1.7K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan