- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Seminggu Berdagang di Tenda, PKL Tanah Abang: Seneng Banget!


TS
aghilfath
Seminggu Berdagang di Tenda, PKL Tanah Abang: Seneng Banget!
Spoiler for Seminggu Berdagang di Tenda, PKL Tanah Abang: Seneng Banget!:

Quote:
Jakarta - Program penataan PKL di kawasan Tanah Abang oleh Pemprov DKI Jakarta sudah berjalan seminggu. Para PKL merasa senang dan nyaman.
detikcom mengunjungi tenda-tenda PKL di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017) sore. Para PKL terlihat mulai membereskan barang-barang dagangan mereka.
Sejumlah PKL diwawancarai mengenai pendapat mereka sejak dipindah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno ke lokasi ini pada Jumat (22/12). Rata-rata menjawab senang.
Salah satunya Lisa Liliana (47), pedagang baju batik. Ia mengaku mendapat penghasilan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya berjualan di area sekitar Pasar Tasik, Tanah Abang.

Lisa Liliana (Eva Safitri/detikcom)
"Senang. Sebelumnya saya di dalam, tapi teman saya banyak jualan di jalan raya, jadi ikut di sini. Penghasilan alhamdulillah naik jauh. Hari ini karena saya ganti barang, kalau bersih sekitar Rp 500 ribu per hari. Sebelumnya di dalam sekitar Rp 300 ribu. Seneng banget," ujar Lisa.
Lisa mengatakan tenda-tenda PKL bisa saja lebih ramai jika tidak ada bus TransJakarta. Dia malah berharap TransJ ditiadakan supaya penghasilan ojek pangkalan (opang) dan angkot juga bertambah.
"Kalau bisa sih ini nih (TransJ) nggak usah ada, kasihan tukang ojek. Di dalam banyak yang dagang juga kan, jadi mereka berhenti di sini langsung naik dateng ke Blok A, kan biasanya lewat sini dulu. Terus penghasilan Mikrolet jadi berkurang. Memang sih enak, jadi nggak macet," ucap Lisa.
Senada dengan Lisa, Yenny (45), pedagang kerudung yang awalnya berjualan di sekitar trotoar, pun ikut merasakan nyaman berdagang di tenda PKL. Meski penghasilannya masih sama saja dengan sebelumnya, dia tidak lagi merasakan capeknya bongkar-pasang untuk memindahkan dagangan saat ditertibkan aparat.
"Enaklah, gratis. Enak, lumayan ramai. Saya sebelumnya jualan di trotoar dekat Pasar Tasik. Lumayan enak kalau kayak begini kan, nggak diusir-usir sama kamtib. Sehari nggak tentu juga. Kalau ramai dapat Rp 250 ribu, sama juga penghasilannya, tapi lebih nyaman di sini. Bedanya kalau di sini nggak tutup-buka", katanya sambil membereskan dagangan.
Rahmat Satria Wijaya (18), pedagang baju atasan wanita, berpendapat senada. Menurut dia, tenda-tenda PKL di sepanjang jalan ramai dikunjungi calon pembeli yang datang ke kawasan Tanah Abang.

Rahmat Satria Wijaya (Eva Safitri/detikcom)
"Lebih nyaman di sini. Kalau pendapatan mah sama saja, sebelumnya di toko, ada toko di dalam. Di sini mah banyak orang lewat, kalau di dalam kan sekali ada orang masuk belanja, kalau di sini nggak. Udah dijajal-jajal tapi nggak beli," ucap Rahmat.
Para pedagang lainnya mengaku merasa lebih lega dengan adanya tenda-tenda PKL ini. Mereka merasa lebih aman berjualan tanpa harus kucing-kucingan dengan Satpol PP.
detikcom mengunjungi tenda-tenda PKL di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017) sore. Para PKL terlihat mulai membereskan barang-barang dagangan mereka.
Sejumlah PKL diwawancarai mengenai pendapat mereka sejak dipindah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno ke lokasi ini pada Jumat (22/12). Rata-rata menjawab senang.
Salah satunya Lisa Liliana (47), pedagang baju batik. Ia mengaku mendapat penghasilan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya berjualan di area sekitar Pasar Tasik, Tanah Abang.
Spoiler for Lisa Liliana:

Lisa Liliana (Eva Safitri/detikcom)
"Senang. Sebelumnya saya di dalam, tapi teman saya banyak jualan di jalan raya, jadi ikut di sini. Penghasilan alhamdulillah naik jauh. Hari ini karena saya ganti barang, kalau bersih sekitar Rp 500 ribu per hari. Sebelumnya di dalam sekitar Rp 300 ribu. Seneng banget," ujar Lisa.
Lisa mengatakan tenda-tenda PKL bisa saja lebih ramai jika tidak ada bus TransJakarta. Dia malah berharap TransJ ditiadakan supaya penghasilan ojek pangkalan (opang) dan angkot juga bertambah.
"Kalau bisa sih ini nih (TransJ) nggak usah ada, kasihan tukang ojek. Di dalam banyak yang dagang juga kan, jadi mereka berhenti di sini langsung naik dateng ke Blok A, kan biasanya lewat sini dulu. Terus penghasilan Mikrolet jadi berkurang. Memang sih enak, jadi nggak macet," ucap Lisa.
Senada dengan Lisa, Yenny (45), pedagang kerudung yang awalnya berjualan di sekitar trotoar, pun ikut merasakan nyaman berdagang di tenda PKL. Meski penghasilannya masih sama saja dengan sebelumnya, dia tidak lagi merasakan capeknya bongkar-pasang untuk memindahkan dagangan saat ditertibkan aparat.
"Enaklah, gratis. Enak, lumayan ramai. Saya sebelumnya jualan di trotoar dekat Pasar Tasik. Lumayan enak kalau kayak begini kan, nggak diusir-usir sama kamtib. Sehari nggak tentu juga. Kalau ramai dapat Rp 250 ribu, sama juga penghasilannya, tapi lebih nyaman di sini. Bedanya kalau di sini nggak tutup-buka", katanya sambil membereskan dagangan.
Rahmat Satria Wijaya (18), pedagang baju atasan wanita, berpendapat senada. Menurut dia, tenda-tenda PKL di sepanjang jalan ramai dikunjungi calon pembeli yang datang ke kawasan Tanah Abang.
Spoiler for Rahmat Satria Wijaya:

Rahmat Satria Wijaya (Eva Safitri/detikcom)
"Lebih nyaman di sini. Kalau pendapatan mah sama saja, sebelumnya di toko, ada toko di dalam. Di sini mah banyak orang lewat, kalau di dalam kan sekali ada orang masuk belanja, kalau di sini nggak. Udah dijajal-jajal tapi nggak beli," ucap Rahmat.
Para pedagang lainnya mengaku merasa lebih lega dengan adanya tenda-tenda PKL ini. Mereka merasa lebih aman berjualan tanpa harus kucing-kucingan dengan Satpol PP.
Quote:
Bahas Tanah Abang, Sandi Minta Dishub DKI Temui Dirlantas

Jakarta - Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan Kadishub DKI Andri Yansyah menemui Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra terkait evaluasi penataan Tanah Abang. Sandi meminta Andri memetakan berbagai masukan dari Dirlantas.
"Saya sudah perintahkan Pak Kepala Dinas Perhubungan untuk duduk langsung memetakan sebagai prioritas utama masukan dari teman-teman Dirlantas Kepolisian Daerah DKI Jakarta," kata Sandi di Mal Thamrin City, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).
Menurut Sandi, saat ini jajarannya tengah mengatur waktu untuk melakukan pertemuan dengan Dirlantas. Namun Sandi menegaskan masukan yang sebelumnya disampaikan Halim terkait penataan Tanah Abang telah dikaji Pemprov DKI.
"Lagi diatur waktunya, tapi informasinya sudah bisa langsung disampaikan dan kita olah di Jakarta Smart City," tuturnya.
Sebelumnya, Kombes Halim Pagarra memberikan sejumlah catatan atas kebijakan baru Pemprov terhadap penataan Tanah Abang. Pemprov sejak Jumat (22/12) menutup Jalan Jatibaru Raya depan Stasiun Tanah Abang untuk mengakomodasi PKL.
"Jadi, secara pribadi, saya kalau trotoar sangat tidak setuju untuk pedagang kaki lima, pertama. Yang kedua, saya sangat setuju itu (jalan dan trotoar) dimanfaatkan sesuai fungsinya. Jika jalan tersebut tidak digunakan kendaraan bermotor bisa digunakan dan dialihkan ke fungsi lain, (tapi) selama itu (jalan) digunakan untuk kendaraan bermotor, itu banyak.... Tidak benar kalau difungsikan yang lain," kata Halim saat dihubungi, Jumat (22/12).

Jakarta - Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan Kadishub DKI Andri Yansyah menemui Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra terkait evaluasi penataan Tanah Abang. Sandi meminta Andri memetakan berbagai masukan dari Dirlantas.
"Saya sudah perintahkan Pak Kepala Dinas Perhubungan untuk duduk langsung memetakan sebagai prioritas utama masukan dari teman-teman Dirlantas Kepolisian Daerah DKI Jakarta," kata Sandi di Mal Thamrin City, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).
Menurut Sandi, saat ini jajarannya tengah mengatur waktu untuk melakukan pertemuan dengan Dirlantas. Namun Sandi menegaskan masukan yang sebelumnya disampaikan Halim terkait penataan Tanah Abang telah dikaji Pemprov DKI.
"Lagi diatur waktunya, tapi informasinya sudah bisa langsung disampaikan dan kita olah di Jakarta Smart City," tuturnya.
Sebelumnya, Kombes Halim Pagarra memberikan sejumlah catatan atas kebijakan baru Pemprov terhadap penataan Tanah Abang. Pemprov sejak Jumat (22/12) menutup Jalan Jatibaru Raya depan Stasiun Tanah Abang untuk mengakomodasi PKL.
"Jadi, secara pribadi, saya kalau trotoar sangat tidak setuju untuk pedagang kaki lima, pertama. Yang kedua, saya sangat setuju itu (jalan dan trotoar) dimanfaatkan sesuai fungsinya. Jika jalan tersebut tidak digunakan kendaraan bermotor bisa digunakan dan dialihkan ke fungsi lain, (tapi) selama itu (jalan) digunakan untuk kendaraan bermotor, itu banyak.... Tidak benar kalau difungsikan yang lain," kata Halim saat dihubungi, Jumat (22/12).
detik
Benar2 penuhi tagline kampanye gubernur syariah nih, maju kotanya (dari trotoar ke jalan) bahagia warganya dan polisi harusnya menjauh dari area yg memang sudah diset seperti itu, minta aja jalan baru ke pemprov untuk bisa atasi macet dan potensi kriminal, sudah ada gubernur dan jajaran yg tanggung jawab

Diubah oleh aghilfath 28-12-2017 19:58


tien212700 memberi reputasi
1
2.4K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan