Kaskus

News

cholishAvatar border
TS
cholish
Implikasi Strategi Baru Trump: China Bakal Saingi Amerika Sebagai Adidaya?
China bereaksi keras terhadap strategi keamanan nasional AS yang baru, yang mneyebut China sebagai pesaing potensial sebagai negara adidaya. Amerika Serikat dan China menerapkan kebijakan persaingan mereka sendiri dengan cara yang menghindari perang terbuka, namun hasilnya bisa menjadi percepatan menuju tatanan global yang terpecah menjadi dua.

Oleh: Timothy R. Heath (World Politics Review)

Dengan menggunakan pernyataan bernada permusuhan yang mengejutkan banyak pengamat, Strategi Keamanan Nasional (NSS) Gedung Putih yang baru diresmikan menggambarkan China sebagai “kekuatan revisionis” yang “secara aktif bersaing” melawan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya serta mitranya.

Berdasarkan apa yang tertuang dalam NSS, Amerika menuduh China mencoba untuk “mengubah keseimbangan regional yang menguntungkannya” dan “menggantikan Amerika Serikat di wilayah Indo-Pasifik.”

Strategi tersebut, yang pertama kali diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump sejak menjabat, juga menyatakan bahwa China berusaha untuk membentuk sebuah dunia “antitesis” terhadap nilai dan kepentingan AS, dan membentuk pengaruh ekonomi dan diplomatik China yang meluas dalam spektrum yang jelas negatif, menerapkan istilah seperti perilaku “ekstraktif” dan “praktik perdagangan yang tidak adil.”

Spoiler for Presiden Donald Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, dengan istri mereka, Ibu Negara Melania Trump dan Ibu Negara China Peng Liyuan saat mereka berpose sebelum makan malam di Mar-a-Lago, Kamis, 6 April 2017, di Palm Beach, Florida. (Foto: AP Photo/Alex Brandon):


Media China diduga mengungkapkan kemarahan pada strategi tersebut, namun ironisnya mencerminkan bahasa antagonis. Sebuah komentar di Global Times, sebuah tabloid populis yang dimiliki oleh Partai Komunis China, atau PKC, mencela Amerika Serikat karena “kecerobohan” dan karena menjadi “penyabot utama peraturan internasional dan penantang perdagangan bebas.”

Bagaimanapun, masalahnya lebih kompleks daripada dugaan. Awal tahun ini, China menerbitkan buku putih pertamanya mengenai “Kebijakan China untuk Kerjasama Keamanan Asia Pasifik,” di mana ia mengisyaratkan niatnya untuk membangun dirinya sebagai kekuatan dominan di Asia dan menyingkirkan pengaruh AS.

Selain itu, dalam laporan Kongres Partai ke-19, dokumen strategi paling otoritatif dari Partai Komunis China, China mengartikulasikan untuk pertama kalinya sebuah ambisi untuk bersaing dalam kepemimpinan global. Dikatakan bahwa pada pertengahan abad, Cina berusaha untuk “menjadi pemimpin global dalam hal kekuatan nasional komposit dan pengaruh internasional.”

Mengingat bahwa China telah memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia dan salah satu militer terbesar, ungkapan ini menunjukkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk bersaing dengan Amerika Serikat untuk status pemimpin global.

Read More : Implikasi Strategi Baru Trump: China Bakal Saingi Amerika Sebagai Adidaya?
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.3K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan