Halo gan, piye kabare? baa kaba? Damang atuh? Menjelang akhir tahun banyak orang mempersiapkan rencana perbaikan nasib yang biasa disebut resolusi. Memang sih, tidak harus menjelang pergantian tahun. Kapan pun kita mau kita perlu menjadi lebih baik dari hari hari sebelumnya, termasuk, kalau agan kebetulan seorang karyawan agan perlu memutuskan untuk tetap bekerja kantoran atau tetap kerja meskipun tidak perlu pakai sepatu menuju tempat kerja. Juga untuk calon karyawan, tulisan ini mudah-mudahan bisa memberi pencarahan saat agan selalu ditolak melamar pekerjaan di sana-sini.

Kalau sekarang istilah kid jaman now kian populer, agan perlu mempertimbangkan apa yang bisa kita sebut sebagai kerja jaman now, cari kerja jaman now, inovasi kerja jaman now, karir jaman now, produktifitas jaman now atau apa pun itu yang merujuk kesana. Jaman kian mudah bro, sista, jadi tawaran untuk mendapatkan penghasilan tanpa keluar rumah pun tersedia di rumah, sepanjang agan memiliki koneksi internet dan mau belajar berbisnis online dengan tekun dan sabar. Juga belajar dari orang-orang yang duluan sukses tanpa perlu menyontek 100% konsep bisnisnya. Tapi bagaimana pun juga semua tergantung pada agan-agan sendiri, tak iyek? Karena dunia memberi opsi yang beragam dan nasib baik dipercaya berfihak kepada orang-orang yang giat dan tekun memperjuangkan nasibnya. Asyeeek ...

Nah, bagi yang sekarang masih menikmati kerja kantoran, nikmati dan syukuri saja apa-apa yang agan dapat. Kalau jenuh dan stres itu wajar. Itu adalah konsekuensi menjadi pegawai tetap. Apa pun yang kita kerjakan di muka bumi ini, seasyik apa pun kebosanan selalu menyertainya. Sudah kodrat manusia untuk merasa bosan, lantas mencari sesuatu yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. ITU! (3 huruf belakang pinjam kata Mario Teguh)

Mendapatkan kerja tetap adalah idaman kebanyakan orang yang berfikiran realistis. Dari papi mami, bapake, mamake, ayahe bundae, Ingin anaknya jadi orang, bukan jadi combro. Mereka menyekolahkan anak-anak mereka agar si buah hati bisa mendapatkan posisi yang baik di sebuah singgasana yang disebut kantor. Kantor, inilah isitilah bergengsi yang didukung pula oleh calon istri atau penganten baru. Siapa yang tidak ingin gaji bulanan? Siapa yang tidak ingin hidup terjamin? Siapa yang tidak ingin dapat pensiun? Siapa yang tidak ingin status sosial yang lebih tinggi dari yang lain? Siapaaaaaaa?!!!!! pa? pa? pa?

Jarang yang berfikir sebaliknya, yaitu tanpa kerja kantoran pun kita bisa hidup layak, dapur bisa ngebul setiap saat dan masa tua terjamin. Ini tidak populer. Tidak nyambung dengan pola pikir kebanyakan orang. Alternatif ini dipanjang sebagai "ogahlah yao!" karena gagal meraih pendidikan tinggi, orang pun tidak berani atau tidak mampu bersaing mendapatkan kedudukan yang layak di kantor, perusahaan, instansi pemerintah dsb. Pada kenyataannya, kerja tetap tidak selalu memberi kenyamanan batin, keluasaan berkreasi dan berinovasi, mengaktualisasi diri dan menutup ruang untuk mendapatkan penghasilan tak terbatas. Ini zona yang rawan stres, kedengkian, sikut menyikut, apatisme sosial dan masih banyak lagi kalau dicari. Tapi kita tidak akan membahas itu terlalu dalam, bro and sista. Kita perlu tetap stay positive thinking and be productive, is that wonderful, baby?

Nah, setiap yang merasa punya Tuhan akan menyadari bahwa Tuhan itu adil. Siapa bilang tanpa kerja kantoran, kita kehilangan gengsi? Dapur tidak selalu ngebul? Masa tua ga jelas? Justru inilah zona yang nyaman, karena kita tidak terikat pada bos kecil, kita punya Bos yang Maha Besar yang mengatur segala kehidupan kita. Kedengaran klise, teoritis. Sah-sah saja berpendapat seperti itu, tapi Ini praktek dan tantangan terbesar bagi siapa pun yang berani take action. Berani mengorbankan satu sisi yang nyaman untuk mendapatkan kenyamanan lebih dengan berani bersiko. Banyak orang yang jadi sukses karena berani meninggalkan posisinya di kantor untuk mendapatkan apa yang disebutnya sebagai kepuasan batin, tidak mudah memang, tapi semuanya berpulang kepada pepatah, Di mana ada kemauan pasti ada jalan. Boleh juga, disisipi lirik lagu dangdut, "Tarik maaaang."

Jujur aja gan, sis, penulis sendiri bukanlah orang yang berani mengambil risiko untuk meninggalkan zona jaman kantoran itu. Hanya PHK lah yang membuat ogut lega dan ikhlas karena, bagaimana pun juga and Alhamdulillah, puluhan tahun bekerja di perusahaan, ogut telah mempersiapkan jauh-jauh hari sesuatu khayalan besar dan masuk akal yaitu bagaimana agar bisa bekerja di rumah saja, tanpa perlu berdesak-desakan di KRL Bogor-Jakarta, macet di jalan, telat masuk kantor, di potong gaji, di sikut pendengki, dimata-matai penjilat dsb.

Alhamdulillah semuanya makbul. Ogut tak pernah melihat tangan orang ngasih lembaran duit, Dollar dan Rupiah muncrat dari ATM. Nah, siapa pun kita, kita bisa medapatkan apa yang kita mau melalui proses panjang, tanpa perlu, terutama, bagi calon karyawan, untuk terus bermimpi jadi karyawan tetap. Super Duper Bos Yang Amat Sangat Luar Biasa Allah SWT tidak akan memPHK kita selagi kita bergantung padanya, bukan pada bos kecil yang punya banyak keterbatasan.

Oke deh, bro, sista, boleh tonton video berikut yang ogut buat sebagai bahan renungan dan pertimbagan bagi agan dan sista untuk mengambil keputusan saat berada dalam dilema antara jadi pekerja tetap selamanya atau tetap kerja dengan penghasilan tak terbatas.Juga bagi calon pekerja yang saat ini belum beruntung.

Semoga keberuntungan menyertai kisa semua, salam sukses!