- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
URUTAN SATELIT ALAM TERBESAR KE YANG TERKECIL DI TATA SURYA


TS
christomat
URUTAN SATELIT ALAM TERBESAR KE YANG TERKECIL DI TATA SURYA
Quote:
Hallo Juragan Kaskus, Ketemu Lagi dengan ane di Thread yang membahas tentang urutan satelit alami planet-planet di Sistem Tata Surya kita dari yang pertama hingga terakhir. Itung itung menambah wawasan kita tentang alam semesta, yuk simak penjelasan dibawah ini dari saya.









Spoiler for Cekimprot:
INILAH URUTAN SATELIT ALAMI TERBESAR MENURUT MASSANYA :
1. GANYMEDE (Jupiter)

Ganymede adalah satelit alami planet Yupiter dan merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya. Ganymede adalah satelit ketujuh di Tata Surya dan satelit Galileo ketiga dari Yupiter. Satelit ini mengitari planetnya selama tujuh hari. Ganymede turut serta dalam resonansi orbit 1:2:4 dengan satelit Europa dan Io. Satelit ini lebih besar diameternya dibanding planet Merkurius ,
namun massanya hanya sekitar setengahnya. Ganymede meng orbit Yupiter pada jarak
1 070 400 km, yang ketiga di antara satelit
Galilean, dan melengkapi revolusinya setiap
tujuh hari tiga jam. Seperti kebanyakan satelit
yang dikenal, Ganymede terkunci pasang-
surut, dengan satu permukaan yang selalu
mengarah ke planetnya. Orbitnya sangat
sedikit eksentrik dan mencondong ke ekuator
Yupiter, dengan eksentrisitas dan inklinasi
yang berubah secara quasiperiodik yang
ditimbulkan oleh usikan gravitasi matahari dan planet dalam skala waktu berabad-abad.
Kisaran perubahannya masing-masing dari
0,0009–0,0022 dan 0,05–0,32°. Variasi
orbit ini menyebabkan kemiringan sumbu
(sudut antara sumbu rotasi dan sumbu orbit)
bervariasi antara 0 dan 0,33°. Ganymede berparstisipasi dalam resonansi orbit dengan Europa dan Io: untuk setiap orbit Ganymede, Europa mengorbit dua kali dan Io mengorbit empat kali. Konjungsi Superior antara Io dan Europa selalu terjadi bila Io berada pada periapsis dan Europa pada apoapsis. Konjungsi superior antara Europa dan Ganymede terjadi jika Europa berada pada periapsis. [19] Garis bujur dari konjungsi Io–
Europa dan Europa–Ganymede berubah
dengan rerata yang sama, memungkinkan
terjadinya konjungsi tripel. Resonansi yang
rumit itu disebut resonansi Laplace . [21]
Resonansi Laplace yang ada saat ini tidak
mampu menaikkan eksentrisitas orbit
Ganymede kepada nilai yang lebih tinggi.
2. TITAN (Saturnus)

Titan (atau Saturnus VI ) adalah satelit alami
terbesar Saturnus. Satelit ini merupakan satu-
satunya satelit alami yang memiliki atmosfer
padat, dan satu-satunya objek selain Bumi
yang terbukti memiliki cairan di permukaan.
Titan adalah satelit elipsoidal keenam dari
Saturnus. Satelit ini seringkali digambarkan
sebagai satelit yang mirip planet dan memiliki
diameter yang 50% lebih besar dari Bulan,
sementara massanya 80% lebih besar. Satelit
ini merupakan satelit terbesar kedua di Tata
Surya, setelah satelit Ganymede di Yupiter,
dan volumenya lebih besar daripada planet
Merkurius . Titan pertama kali ditemukan pada
tahun 1655 oleh astronom Belanda Christiaan
Huygens , dan merupakan satelit kelima di Tata Surya yang ditemukan setelah empat satelit milik Yupiter. Titan terutama terdiri dari es air dan materi berbatu. Seperti Venus sebelum masa penjelajahan angkasa, atmosfernya yang padat dan buram menyulitkan penyelidikan permukaan Titan hingga tibanya wahana Cassini-Huygens di Saturnus pada tahun 2004 yang membuka pengetahuan baru seperti penemuan danau hidrokarbon cair di wilayah kutub Titan. Permukaannya secara geologis masih muda, dan meskipun pegunungan dan beberapa kriovolkano telah ditemukan, hanya
sedikit kawah tubrukan yang ditemui.
Atmosfer Titan sebagian besar terdiri dari
nitrogen ; senyawa-senyawa kecil mengakibatkan pembentukan awan metana
dan etana serta kabut organik yang kaya akan
nitrogen. Iklimnya—termasuk angin dan hujan
—menghasilkan permukaan yang mirip dengan
Bumi, seperti bukit pasir, sungai, danau, dan
laut (kemungkinan terdiri dari metana dan
etana cair), dan delta, serta didominasi oleh
pola cuaca musiman seperti di Bumi. Karena
permukaannya yang mengandung cairan dan
atmosfernya yang kaya akan nitrogen, siklus
metana Titan dianggap mirip dengan siklus air
di Bumi, meskipun suhunya jauh lebih rendah.
Titan mengorbit Saturnus setiap 15 hari 22
jam. Seperti satelit lainnya, periode rotasinya
sama dengan periode orbitnya; Titan terkunci
secara pasang surut dalam rotasi sinkron
dengan Saturnus, sehingga salah satu belahan
selalu menghadap planet. Satelit Hyperion yang kecil dan berbentuk tak teratur terkunci dalam resonansi orbit 3:4 dengan Titan. Evolusi resonansi yang lambat— yang seharusnya membuat Hyperion bermigrasi dari orbit yang kacau—dianggap
tidak mungkin berdasarkan permodelan.
3. CALLISTO (Jupiter)

Callisto merupakan satelit terbesar
ketiga di Tata Surya dan terbesar kedua di
sistem Yupiter setelah Ganymede. Diameter
Callisto kurang lebih sekitar 99% diameter
planet Merkurius, tetapi massanya hanya
sekitar sepertiganya. Berdasarkan jarak, ia
adalah satelit Galileo keempat dari Yupiter,
dengan jari-jari orbit sekitar 1.880.000 km.
Satelit ini tidak ikut serta dalam resonansi
orbit yang memengaruhi tiga satelit Galileo
lainnya—Io , Europa , dan Ganymede—dan
akibatnya tidak mengalami pemanasan pasang
surut. Rotasi Callisto terkunci pasang surut terhadap Yupiter, sehingga belahan yang sama
selalu menghadap ke arah Yupiter dan Yupiter
tampak diam di langit Callisto. Callisto tidak
terlalu terpengaruh oleh magnetosfer Yupiter
dibanding satelit Galileo lainnya karena
orbitnya yang jauh. Callisto ditemukan oleh Galileo pada Januari 1610 bersamaan dengan tiga bulan Yupiter lainnya: Ganymede, Io , dan Europa . Nama Callisto diambil dari putri Likaon yang bernama Kallisto.Nama ini diusulkan oleh Simon Marius segera setelah penemuan bulan ini. Marius menghubungkan usulan ini dengan Johannes Kepler . Namun, nama- nama satelit Galileo sempat tidak disukai, dan tidak banyak digunakan hingga pertengahan abad ke-20. Dalam buku astronomi awal, Callisto disebut Yupiter IV atau "satelit keempat Yupiter. Dalam penulisan ilmiah bahasa Inggris, bentuk adjektifnya adalah Callistoan , dilafalkan /ˌkælᵻˈstoʊ.ən/ , atau Callistan .
Callisto terdiri dari batu dan es, dengan rata-
rata berat jenis sekitar 1,83 g/cm 3. Senyawa
di permukaan yang dideteksi dengan
spektroskopi meliputi es air , karbon dioksida ,
silikat , dan senyawa organik . Penyelidikan
yang dilakukan oleh wahana Galileo
menunjukkan bahwa di Callisto mungkin
terdapat inti yang terdiri dari silikat dan
samudra air di bawah permukaan dengan
kedalaman lebih dari 100 km.
Permukaan Callisto dipenuhi oleh kawah
tubrukan dan sangat tua. Tidak ada tanda-
tanda terjadinya proses endogenik seperti
tektonika lempeng atau vulkanisme , dan
evolusi Callisto diduga sangat dipengaruhi
oleh tubrukan. Ciri permukaan yang
penting meliputi struktur cincin ganda, kawah
tubrukan, dan serangkaian kawah ( catenae)
serta gawir , punggung bukit dan endapan yang
terkait. Dalam skala kecil, permukaannya
bervariasi dan terdiri dari endapan beku yang
kecil dan cerah di puncak ketinggian yang
dikelilingi oleh bahan gelap di bawahnya.
Hal ini diduga merupakan akibat dari
degradasi bentang alam yang didorong oleh
sublimasi , yang didukung oleh kurangnya
kawah tubrukan kecil dan keberadaan knob-
knob kecil (sejenis bukit) yang diduga
merupakan sisa dari proses tersebut.
Umur bentang alam di Callisto masih belum
diketahui. Callisto dikelilingi oleh atmosfer yang sangat tipis dan terdiri dari karbon dioksida , (kemungkinan) oksigen molekuler, dan ionosfer . Satelit ini diduga terbentuk
melalui proses akresi dari cakram gas dan
debu yang mengelilingi Yupiter setelah
pembentukannya. Akibat akresi gradual
dan ketiadaan pemanasan pasang surut, tidak
ada cukup panas yang mampu mendiferensiasi
Callisto secara cepat. Konveksi perlahan di
dalam Callisto, yang dimulai setelah
pembentukannya, mengakibatkan diferensiasi
sebagian dan pembentukan samudra di bawah
permukaan dengan kedalaman 100–150 km
serta inti yang berbatu.
Kemungkinan keberadaan samudra di Callisto
menimbulkan dugaan bahwa ada kehidupan di
satelit tersebut. Namun, keadaannya dianggap
tidak lebih baik dibanding Europa .
Berbagai wahana seperti Pioneers 10 , 11,
Galileo, dan Cassini telah mempelajari Callisto. Karena tingkat radiasinya yang rendah, Callisto dianggap sebagai pangkalan penjelajahan Yupiter yang paling tepat.
4. IO (Jupiter)

Io adalah satelit terdalam di antara empat satelit-satelit Galileo yang mengelilingi
planet Yupiter. Dengan diameter sebesar
3.642 kilometer (2.263 mi), Io merupakan
satelit terbesar keempat di Tata Surya . Satelit ini dinamai dari Io , yang merupakan pendeta wanita untuk Hera yang menjadi salah satu kekasih Zeus. Io terlibay resonasi orbit dengan Ganymede dan Europa. mengorbit Yupiter dari jarak sejauh 421,700 km (262 mi) dari pusat Yupiter dan 350,000 km (217 mi) dari awal tertinggi. Satelit ini merupakan satelit terdalam di antara satelit-satelit Galileo, dan orbitnya berada di antara Thebe dan Europa . Io juga merupakan bulan kelima dari Yupiter. Satelit ini membutuhkan waktu 42,5 jam untuk menyelesaikan orbitnya (cukup cepat sehingga pergerakannya dapat diamati dalam satu malam). Io berada dalam resonansi orbit 2:1 dengan Europa dan 4:1 dengan Ganymede, yang berarti Io menyelesaikan dua orbit setiap
kali Europa menyelesaikan satu orbit, dan Io
menyelesaikan empat orbit setiap kali
Ganymede menyelesaikan satu orbit.
Dengan lebih dari 400 gunung berapi aktif,
secara geologis Io merupakan objek yang
paling aktif di Tata Surya. Aktivitas
geologis yang ekstrem ini disebabkan oleh
pemanasan pasang surut dari friksi yang
dihasilkan di bagian dalam Io ketika
mengalami penarikan oleh Yupiter dan satelit-
satelit Galileo lainnya—Europa , Ganymede, dan Callisto. Beberapa gunung berapi
menghasilkan sulfur dan sulfur dioksida yang
dapat mencapai ketinggian 500 km (300 mi) di
atas permukaan. Di permukaan Io juga
terdapat 100 gunung yang terangkat akibat
kompresi di dasar kerak silikat Io. Beberapa
gunung di Io bahkan lebih tinggi dari Gunung
Everest .Tidak seperti satelit lain di Tata
Surya yang umumnya terbuat dari es air, Io
terdiri dari batu silikat yang mengelilingi inti
besi cair atau besi sulfida. Sebagian besar
permukaan Io merupakan dataran luas yang
dilapisi oleh sulfur dan sulfur dioksida beku.
Vulkanisme Io menghasilkan kenampakan-
kenampakan yang unik. Plume vulkanik dan
aliran lava mengubah permukaan dan
menyelimutinya dengan alotrop dan senyawa
sulfur yang berwarna kuning, merah, putih,
hitam, dan hijau. Aliran lava yang panjangnya
dapat mencapai 500 km (300 mi) juga dapat
ditemui di permukaan. Material-material yang
dihasilkan oleh vulkanisme ini meliputi
atmosfer Io yang tipis dan tidak lengkap, serta
magnetosfer Yupiter. Pecahan ( ejecta)
vulkanik Io menghasilkan torus plasma yang
besar di sekeliling Yupiter. Io berperan penting dalam perkembangan astronomi pada abad ke-17 dan ke-18. Satelit ini ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei bersama dengan satelit-satelit Galileo lainnya. Penemuan ini mendorong penggunaan
model heliosentris Kopernikus , perkembangan
hukum pergerakan planet Kepler , dan
pengukuran kecepatan cahaya untuk pertama
kalinya . Dari Bumi, Io tampak seperti setitik
cahaya hingga akhir abad ke-19 dan abad
ke-20, ketika perkembangan teknologi
memungkinkan manusia melihat kenampakan-
kenampakan permukaannya, seperti wilayah
kutub yang berwarna merah tua dan
khatulistiwa yang cerah. Pada tahun 1979, dua
wahana Voyager menemukan bahwa Io adalah
satelit yang aktif secara geologis, dengan
beberapa kenampakan vulkanik, pegunungan
besar, dan permukaan yang muda dan tidak
menunjukkan bekas tubrukan. Wahana Galileo
melakukan beberapa terbang lintas pada
tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an,
sehingga berhasil memperoleh data mengenai
struktur dalam dan komposisi permukaan Io.
Wahana ini juga berhasil menyibak hubungan
antara Io dengan magnetosfer Yupiter dan
keberadaan sabuk radiasi yang berpusat di
orbit Io. Io memperoleh sekitar 3.600 rem (36
Sv ) radiasi per hari. Pengamatan lebih lanjut telah dilakukan melalui wahana Cassini–Huygens pada tahun
2000, wahana New Horizons pada tahun 2007,
serta teleskop di Bumi dan Teleskop Angkasa
Hubble .
5. BULAN (Bumi)

Bulan adalah satelit alami Bumi satu-
satunya dan merupakan bulan terbesar
kelima dalam Tata Surya. Bulan juga
merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya,
dengan diameter 27%, kepadatan 60%, dan
massa 1⁄ 81 (1.23%) dari Bumi. Di antara
satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit
terpadat kedua setelah Io, satelit Yupiter.
Bulan berada pada rotasi sinkron dengan
Bumi, yang selalu memperlihatkan sisi yang
sama pada Bumi, dengan sisi dekat ditandai
oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di
antara dataran tinggi kerak yang terang dan
kawah tubrukan yang menonjol. Bulan adalah
benda langit yang paling terang setelah
Matahari. Meskipun Bulan tampak sangat
putih dan terang, permukaan Bulan
sebenarnya gelap, dengan tingkat kecerahan
yang sedikit lebih tinggi dari aspal cair. Sejak
zaman kuno, posisinya yang menonjol di langit
dan fasenya yang teratur telah memengaruhi
banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni , dan mitologi.
6. EUROPA (Jupiter)

Europa ( bahasa Yunani : Ευρώπη ) adalah
satelit keenam dari planet Jupiter . Europa
ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo
Galilei (dengan pembantahan dari Simon
Marius , yang mengklaim bahwa ia telah
menemukannya pada tahun 1609). Satelit ini
dinamakan atas seorang wanita bangsawan
Phoenicia yang bernama Europa , yang
kemudian dinikahi oleh Zeus dan menjadi ratu dari Kreta. Satelit ini adalah satelit terkecil dari empat satelit Galilean . Pada diameter hanya sejauh 3,100 kilometer, Europa berbentuk lebih kecil dari Bulan milik Bumi , dan satelit terbesar keenam di Tata Surya. Meskipun dengan batasan-batasan
yang lebar, massa Europa lebih kecil daripada
satelit Galilea lainnya, massanya lebih besar
dari seluruh satelit yang lebih kecil darinya
jika disatukan. Satelit ini terbuat secara
primer dari batuan silikat dan diperkirakan
memiliki inti besi . Europa memiliki atmosfer
yang terdiri atas oksigen . Permukaannya
terdiri atas es dan diperkirakan yang paling
rata di seluruh Tata Surya. Permukaannya
telah dirusak banyak oleh retakan-retakan dan goresan-goresan, tetapi kawah akibat meteor amat sedikit terjadi di Europa. Kemudaan dan kerataan dari permukaan Europa telah membuat beberapa ilmuwan berspekulasi atas keberadaan samudera di bawahnya, yang bisa saja menyimpan kehidupan. Hipotesis ini berjalan atas dasar bahwa kehangatan dari inti menyebabkan samudera ini tetap dalam bentuk cair dan menyebabkan aktivitas geologis.
Meskipun hanya proyek fly-by (atau terbang
melewati objek alam semesta) yang telah
menemui satelit ini, karakter yang menarik
dari Europa menarik beberapa ilmuwan untuk
mengeksplorasinya lebih jauh dengan
mendaratkan sesuatu di atasnya. Misi Galileo mengumpulkan data yang amat banyak untuk satelit yang satu ini. Sebuah misi baru kepada satelit-satelit Yupiter, Europa Jupiter System Mission (EJSM), diperkirakan akan diluncurkan
pada 2020. Berhubungan dengan hipotesis atas tingginya kemungkinan kehidupan di luar bumi di satelit ini telah membuat ilmuwan amat tertarik untuk mempelajari satelit ini dan banyak lobi telah diciptakan karenanya.
7. TRITON (Neptunus)

Triton (Bahasa Yunani Τρίτων) adalah satelit alami terbesar dari Planet Neptunus, ditemukan pada 10 Oktober 1846 oleh William Lassell .
Triton adalah satu-satunya satelit berukuran
besar di Tata Surya yang bergerak dalam orbit
retrograde , yaitu berlawanan arah dengan
rotasi planet induknya. Dengan diameter
2706 km, Triton adalah satelit terbesar ketujuh dalam Tata Surya. Triton mengandung 99,5% seluruh massa yang diketahui mengorbit Neptunus, termasuk cincin dan 12 satelit lainnya. Karena orbitnya yang retrogade (unik untuk objek sebesar dirinya) dan komposisi yang sama dengan Pluto , Triton diperkirakan adalah objek Sabuk Kuiper yang ditangkap oleh Neptunus. Kerak Triton terdiri dari nitrogen beku di atas lapisan mantel es yang membungkus intinya yang terdiri dari batuan dan logam. Inti Triton mengandung dua per tiga dari seluruh massa total. Triton memiliki kerapatan rata-rata 2,061 g/cm 3[3] dan mengandung kira-kira 15–35% air dalam wujud es. Triton adalah salah satu dari sedikit satelit di Tata Surya yang diketahui aktif secara geologi. Keraknya ditandai dengan titik-titik geyser yang dipercaya meletus mengeluarkan nitrogen .Konsekuensinya, permukaannya relatif muda, dengan sejarah geologi yang kompleks metampakkan bentang tektonik yang berliku-liku dan misterius. Triton memiliki atmosfer nitrogen yang tipis kurang dari 1/70 000 tekanan atmosfer Bumi pada
permukaan laut .
8. TITANIA (Uranus)

Titania adalah satelit terbesar Uranus dan
terbesar kedelapan di Tata Surya dengan
diameter sekitar 1.578 kilometer (981 mi).
Satelit ini ditemukan oleh William Herschel
pada tahun 1787 dan dinamai dari ratu peri-
peri dalam kisah A Midsummer Night's Dream karya Shakespeare . Orbitnya berada di dalam magnetosfer Uranus . Titania mengorbit Uranus dalam waktu orbit 8,706 234 hari.
SEBETULNYA MASIH ADA URUTANNYA SAMPAI YANG PALING KECIL, KARENA SANGAT PANJANG KALAU DIJELASKAN DI SINI SAYA BERIKAN URUTANNYA (TANPA SATELIT ALAM KERDIL)
Ganymede (Jupiter)
Titan (Saturnus)
Callisto (Jupiter)
Io (Jupiter)
Bulan (Bumi)
Europa(Jupiter)
Triton (Neptunus)
Titania (Uranus)
Rhea (Saturnus)
Oberon (Uranus)
Iapetus (Saturnus)
Umbriel (Uranus)
Ariel (Uranus)
Dione (Saturnus)
Tethys (Saturnus)
Enceladus (Saturnus)
Miranda (Uranus)
Proteus (Neptunus)
Hyperion (Saturnus)
Nereid (Neptunus)
Larissa (Neptunus)
Phobos(Mars)
Deimos (Mars)
1. GANYMEDE (Jupiter)

Ganymede adalah satelit alami planet Yupiter dan merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya. Ganymede adalah satelit ketujuh di Tata Surya dan satelit Galileo ketiga dari Yupiter. Satelit ini mengitari planetnya selama tujuh hari. Ganymede turut serta dalam resonansi orbit 1:2:4 dengan satelit Europa dan Io. Satelit ini lebih besar diameternya dibanding planet Merkurius ,
namun massanya hanya sekitar setengahnya. Ganymede meng orbit Yupiter pada jarak
1 070 400 km, yang ketiga di antara satelit
Galilean, dan melengkapi revolusinya setiap
tujuh hari tiga jam. Seperti kebanyakan satelit
yang dikenal, Ganymede terkunci pasang-
surut, dengan satu permukaan yang selalu
mengarah ke planetnya. Orbitnya sangat
sedikit eksentrik dan mencondong ke ekuator
Yupiter, dengan eksentrisitas dan inklinasi
yang berubah secara quasiperiodik yang
ditimbulkan oleh usikan gravitasi matahari dan planet dalam skala waktu berabad-abad.
Kisaran perubahannya masing-masing dari
0,0009–0,0022 dan 0,05–0,32°. Variasi
orbit ini menyebabkan kemiringan sumbu
(sudut antara sumbu rotasi dan sumbu orbit)
bervariasi antara 0 dan 0,33°. Ganymede berparstisipasi dalam resonansi orbit dengan Europa dan Io: untuk setiap orbit Ganymede, Europa mengorbit dua kali dan Io mengorbit empat kali. Konjungsi Superior antara Io dan Europa selalu terjadi bila Io berada pada periapsis dan Europa pada apoapsis. Konjungsi superior antara Europa dan Ganymede terjadi jika Europa berada pada periapsis. [19] Garis bujur dari konjungsi Io–
Europa dan Europa–Ganymede berubah
dengan rerata yang sama, memungkinkan
terjadinya konjungsi tripel. Resonansi yang
rumit itu disebut resonansi Laplace . [21]
Resonansi Laplace yang ada saat ini tidak
mampu menaikkan eksentrisitas orbit
Ganymede kepada nilai yang lebih tinggi.
2. TITAN (Saturnus)

Titan (atau Saturnus VI ) adalah satelit alami
terbesar Saturnus. Satelit ini merupakan satu-
satunya satelit alami yang memiliki atmosfer
padat, dan satu-satunya objek selain Bumi
yang terbukti memiliki cairan di permukaan.
Titan adalah satelit elipsoidal keenam dari
Saturnus. Satelit ini seringkali digambarkan
sebagai satelit yang mirip planet dan memiliki
diameter yang 50% lebih besar dari Bulan,
sementara massanya 80% lebih besar. Satelit
ini merupakan satelit terbesar kedua di Tata
Surya, setelah satelit Ganymede di Yupiter,
dan volumenya lebih besar daripada planet
Merkurius . Titan pertama kali ditemukan pada
tahun 1655 oleh astronom Belanda Christiaan
Huygens , dan merupakan satelit kelima di Tata Surya yang ditemukan setelah empat satelit milik Yupiter. Titan terutama terdiri dari es air dan materi berbatu. Seperti Venus sebelum masa penjelajahan angkasa, atmosfernya yang padat dan buram menyulitkan penyelidikan permukaan Titan hingga tibanya wahana Cassini-Huygens di Saturnus pada tahun 2004 yang membuka pengetahuan baru seperti penemuan danau hidrokarbon cair di wilayah kutub Titan. Permukaannya secara geologis masih muda, dan meskipun pegunungan dan beberapa kriovolkano telah ditemukan, hanya
sedikit kawah tubrukan yang ditemui.
Atmosfer Titan sebagian besar terdiri dari
nitrogen ; senyawa-senyawa kecil mengakibatkan pembentukan awan metana
dan etana serta kabut organik yang kaya akan
nitrogen. Iklimnya—termasuk angin dan hujan
—menghasilkan permukaan yang mirip dengan
Bumi, seperti bukit pasir, sungai, danau, dan
laut (kemungkinan terdiri dari metana dan
etana cair), dan delta, serta didominasi oleh
pola cuaca musiman seperti di Bumi. Karena
permukaannya yang mengandung cairan dan
atmosfernya yang kaya akan nitrogen, siklus
metana Titan dianggap mirip dengan siklus air
di Bumi, meskipun suhunya jauh lebih rendah.
Titan mengorbit Saturnus setiap 15 hari 22
jam. Seperti satelit lainnya, periode rotasinya
sama dengan periode orbitnya; Titan terkunci
secara pasang surut dalam rotasi sinkron
dengan Saturnus, sehingga salah satu belahan
selalu menghadap planet. Satelit Hyperion yang kecil dan berbentuk tak teratur terkunci dalam resonansi orbit 3:4 dengan Titan. Evolusi resonansi yang lambat— yang seharusnya membuat Hyperion bermigrasi dari orbit yang kacau—dianggap
tidak mungkin berdasarkan permodelan.
3. CALLISTO (Jupiter)

Callisto merupakan satelit terbesar
ketiga di Tata Surya dan terbesar kedua di
sistem Yupiter setelah Ganymede. Diameter
Callisto kurang lebih sekitar 99% diameter
planet Merkurius, tetapi massanya hanya
sekitar sepertiganya. Berdasarkan jarak, ia
adalah satelit Galileo keempat dari Yupiter,
dengan jari-jari orbit sekitar 1.880.000 km.
Satelit ini tidak ikut serta dalam resonansi
orbit yang memengaruhi tiga satelit Galileo
lainnya—Io , Europa , dan Ganymede—dan
akibatnya tidak mengalami pemanasan pasang
surut. Rotasi Callisto terkunci pasang surut terhadap Yupiter, sehingga belahan yang sama
selalu menghadap ke arah Yupiter dan Yupiter
tampak diam di langit Callisto. Callisto tidak
terlalu terpengaruh oleh magnetosfer Yupiter
dibanding satelit Galileo lainnya karena
orbitnya yang jauh. Callisto ditemukan oleh Galileo pada Januari 1610 bersamaan dengan tiga bulan Yupiter lainnya: Ganymede, Io , dan Europa . Nama Callisto diambil dari putri Likaon yang bernama Kallisto.Nama ini diusulkan oleh Simon Marius segera setelah penemuan bulan ini. Marius menghubungkan usulan ini dengan Johannes Kepler . Namun, nama- nama satelit Galileo sempat tidak disukai, dan tidak banyak digunakan hingga pertengahan abad ke-20. Dalam buku astronomi awal, Callisto disebut Yupiter IV atau "satelit keempat Yupiter. Dalam penulisan ilmiah bahasa Inggris, bentuk adjektifnya adalah Callistoan , dilafalkan /ˌkælᵻˈstoʊ.ən/ , atau Callistan .
Callisto terdiri dari batu dan es, dengan rata-
rata berat jenis sekitar 1,83 g/cm 3. Senyawa
di permukaan yang dideteksi dengan
spektroskopi meliputi es air , karbon dioksida ,
silikat , dan senyawa organik . Penyelidikan
yang dilakukan oleh wahana Galileo
menunjukkan bahwa di Callisto mungkin
terdapat inti yang terdiri dari silikat dan
samudra air di bawah permukaan dengan
kedalaman lebih dari 100 km.
Permukaan Callisto dipenuhi oleh kawah
tubrukan dan sangat tua. Tidak ada tanda-
tanda terjadinya proses endogenik seperti
tektonika lempeng atau vulkanisme , dan
evolusi Callisto diduga sangat dipengaruhi
oleh tubrukan. Ciri permukaan yang
penting meliputi struktur cincin ganda, kawah
tubrukan, dan serangkaian kawah ( catenae)
serta gawir , punggung bukit dan endapan yang
terkait. Dalam skala kecil, permukaannya
bervariasi dan terdiri dari endapan beku yang
kecil dan cerah di puncak ketinggian yang
dikelilingi oleh bahan gelap di bawahnya.
Hal ini diduga merupakan akibat dari
degradasi bentang alam yang didorong oleh
sublimasi , yang didukung oleh kurangnya
kawah tubrukan kecil dan keberadaan knob-
knob kecil (sejenis bukit) yang diduga
merupakan sisa dari proses tersebut.
Umur bentang alam di Callisto masih belum
diketahui. Callisto dikelilingi oleh atmosfer yang sangat tipis dan terdiri dari karbon dioksida , (kemungkinan) oksigen molekuler, dan ionosfer . Satelit ini diduga terbentuk
melalui proses akresi dari cakram gas dan
debu yang mengelilingi Yupiter setelah
pembentukannya. Akibat akresi gradual
dan ketiadaan pemanasan pasang surut, tidak
ada cukup panas yang mampu mendiferensiasi
Callisto secara cepat. Konveksi perlahan di
dalam Callisto, yang dimulai setelah
pembentukannya, mengakibatkan diferensiasi
sebagian dan pembentukan samudra di bawah
permukaan dengan kedalaman 100–150 km
serta inti yang berbatu.
Kemungkinan keberadaan samudra di Callisto
menimbulkan dugaan bahwa ada kehidupan di
satelit tersebut. Namun, keadaannya dianggap
tidak lebih baik dibanding Europa .
Berbagai wahana seperti Pioneers 10 , 11,
Galileo, dan Cassini telah mempelajari Callisto. Karena tingkat radiasinya yang rendah, Callisto dianggap sebagai pangkalan penjelajahan Yupiter yang paling tepat.
4. IO (Jupiter)

Io adalah satelit terdalam di antara empat satelit-satelit Galileo yang mengelilingi
planet Yupiter. Dengan diameter sebesar
3.642 kilometer (2.263 mi), Io merupakan
satelit terbesar keempat di Tata Surya . Satelit ini dinamai dari Io , yang merupakan pendeta wanita untuk Hera yang menjadi salah satu kekasih Zeus. Io terlibay resonasi orbit dengan Ganymede dan Europa. mengorbit Yupiter dari jarak sejauh 421,700 km (262 mi) dari pusat Yupiter dan 350,000 km (217 mi) dari awal tertinggi. Satelit ini merupakan satelit terdalam di antara satelit-satelit Galileo, dan orbitnya berada di antara Thebe dan Europa . Io juga merupakan bulan kelima dari Yupiter. Satelit ini membutuhkan waktu 42,5 jam untuk menyelesaikan orbitnya (cukup cepat sehingga pergerakannya dapat diamati dalam satu malam). Io berada dalam resonansi orbit 2:1 dengan Europa dan 4:1 dengan Ganymede, yang berarti Io menyelesaikan dua orbit setiap
kali Europa menyelesaikan satu orbit, dan Io
menyelesaikan empat orbit setiap kali
Ganymede menyelesaikan satu orbit.
Dengan lebih dari 400 gunung berapi aktif,
secara geologis Io merupakan objek yang
paling aktif di Tata Surya. Aktivitas
geologis yang ekstrem ini disebabkan oleh
pemanasan pasang surut dari friksi yang
dihasilkan di bagian dalam Io ketika
mengalami penarikan oleh Yupiter dan satelit-
satelit Galileo lainnya—Europa , Ganymede, dan Callisto. Beberapa gunung berapi
menghasilkan sulfur dan sulfur dioksida yang
dapat mencapai ketinggian 500 km (300 mi) di
atas permukaan. Di permukaan Io juga
terdapat 100 gunung yang terangkat akibat
kompresi di dasar kerak silikat Io. Beberapa
gunung di Io bahkan lebih tinggi dari Gunung
Everest .Tidak seperti satelit lain di Tata
Surya yang umumnya terbuat dari es air, Io
terdiri dari batu silikat yang mengelilingi inti
besi cair atau besi sulfida. Sebagian besar
permukaan Io merupakan dataran luas yang
dilapisi oleh sulfur dan sulfur dioksida beku.
Vulkanisme Io menghasilkan kenampakan-
kenampakan yang unik. Plume vulkanik dan
aliran lava mengubah permukaan dan
menyelimutinya dengan alotrop dan senyawa
sulfur yang berwarna kuning, merah, putih,
hitam, dan hijau. Aliran lava yang panjangnya
dapat mencapai 500 km (300 mi) juga dapat
ditemui di permukaan. Material-material yang
dihasilkan oleh vulkanisme ini meliputi
atmosfer Io yang tipis dan tidak lengkap, serta
magnetosfer Yupiter. Pecahan ( ejecta)
vulkanik Io menghasilkan torus plasma yang
besar di sekeliling Yupiter. Io berperan penting dalam perkembangan astronomi pada abad ke-17 dan ke-18. Satelit ini ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei bersama dengan satelit-satelit Galileo lainnya. Penemuan ini mendorong penggunaan
model heliosentris Kopernikus , perkembangan
hukum pergerakan planet Kepler , dan
pengukuran kecepatan cahaya untuk pertama
kalinya . Dari Bumi, Io tampak seperti setitik
cahaya hingga akhir abad ke-19 dan abad
ke-20, ketika perkembangan teknologi
memungkinkan manusia melihat kenampakan-
kenampakan permukaannya, seperti wilayah
kutub yang berwarna merah tua dan
khatulistiwa yang cerah. Pada tahun 1979, dua
wahana Voyager menemukan bahwa Io adalah
satelit yang aktif secara geologis, dengan
beberapa kenampakan vulkanik, pegunungan
besar, dan permukaan yang muda dan tidak
menunjukkan bekas tubrukan. Wahana Galileo
melakukan beberapa terbang lintas pada
tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an,
sehingga berhasil memperoleh data mengenai
struktur dalam dan komposisi permukaan Io.
Wahana ini juga berhasil menyibak hubungan
antara Io dengan magnetosfer Yupiter dan
keberadaan sabuk radiasi yang berpusat di
orbit Io. Io memperoleh sekitar 3.600 rem (36
Sv ) radiasi per hari. Pengamatan lebih lanjut telah dilakukan melalui wahana Cassini–Huygens pada tahun
2000, wahana New Horizons pada tahun 2007,
serta teleskop di Bumi dan Teleskop Angkasa
Hubble .
5. BULAN (Bumi)

Bulan adalah satelit alami Bumi satu-
satunya dan merupakan bulan terbesar
kelima dalam Tata Surya. Bulan juga
merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya,
dengan diameter 27%, kepadatan 60%, dan
massa 1⁄ 81 (1.23%) dari Bumi. Di antara
satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit
terpadat kedua setelah Io, satelit Yupiter.
Bulan berada pada rotasi sinkron dengan
Bumi, yang selalu memperlihatkan sisi yang
sama pada Bumi, dengan sisi dekat ditandai
oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di
antara dataran tinggi kerak yang terang dan
kawah tubrukan yang menonjol. Bulan adalah
benda langit yang paling terang setelah
Matahari. Meskipun Bulan tampak sangat
putih dan terang, permukaan Bulan
sebenarnya gelap, dengan tingkat kecerahan
yang sedikit lebih tinggi dari aspal cair. Sejak
zaman kuno, posisinya yang menonjol di langit
dan fasenya yang teratur telah memengaruhi
banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni , dan mitologi.
6. EUROPA (Jupiter)

Europa ( bahasa Yunani : Ευρώπη ) adalah
satelit keenam dari planet Jupiter . Europa
ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo
Galilei (dengan pembantahan dari Simon
Marius , yang mengklaim bahwa ia telah
menemukannya pada tahun 1609). Satelit ini
dinamakan atas seorang wanita bangsawan
Phoenicia yang bernama Europa , yang
kemudian dinikahi oleh Zeus dan menjadi ratu dari Kreta. Satelit ini adalah satelit terkecil dari empat satelit Galilean . Pada diameter hanya sejauh 3,100 kilometer, Europa berbentuk lebih kecil dari Bulan milik Bumi , dan satelit terbesar keenam di Tata Surya. Meskipun dengan batasan-batasan
yang lebar, massa Europa lebih kecil daripada
satelit Galilea lainnya, massanya lebih besar
dari seluruh satelit yang lebih kecil darinya
jika disatukan. Satelit ini terbuat secara
primer dari batuan silikat dan diperkirakan
memiliki inti besi . Europa memiliki atmosfer
yang terdiri atas oksigen . Permukaannya
terdiri atas es dan diperkirakan yang paling
rata di seluruh Tata Surya. Permukaannya
telah dirusak banyak oleh retakan-retakan dan goresan-goresan, tetapi kawah akibat meteor amat sedikit terjadi di Europa. Kemudaan dan kerataan dari permukaan Europa telah membuat beberapa ilmuwan berspekulasi atas keberadaan samudera di bawahnya, yang bisa saja menyimpan kehidupan. Hipotesis ini berjalan atas dasar bahwa kehangatan dari inti menyebabkan samudera ini tetap dalam bentuk cair dan menyebabkan aktivitas geologis.
Meskipun hanya proyek fly-by (atau terbang
melewati objek alam semesta) yang telah
menemui satelit ini, karakter yang menarik
dari Europa menarik beberapa ilmuwan untuk
mengeksplorasinya lebih jauh dengan
mendaratkan sesuatu di atasnya. Misi Galileo mengumpulkan data yang amat banyak untuk satelit yang satu ini. Sebuah misi baru kepada satelit-satelit Yupiter, Europa Jupiter System Mission (EJSM), diperkirakan akan diluncurkan
pada 2020. Berhubungan dengan hipotesis atas tingginya kemungkinan kehidupan di luar bumi di satelit ini telah membuat ilmuwan amat tertarik untuk mempelajari satelit ini dan banyak lobi telah diciptakan karenanya.
7. TRITON (Neptunus)

Triton (Bahasa Yunani Τρίτων) adalah satelit alami terbesar dari Planet Neptunus, ditemukan pada 10 Oktober 1846 oleh William Lassell .
Triton adalah satu-satunya satelit berukuran
besar di Tata Surya yang bergerak dalam orbit
retrograde , yaitu berlawanan arah dengan
rotasi planet induknya. Dengan diameter
2706 km, Triton adalah satelit terbesar ketujuh dalam Tata Surya. Triton mengandung 99,5% seluruh massa yang diketahui mengorbit Neptunus, termasuk cincin dan 12 satelit lainnya. Karena orbitnya yang retrogade (unik untuk objek sebesar dirinya) dan komposisi yang sama dengan Pluto , Triton diperkirakan adalah objek Sabuk Kuiper yang ditangkap oleh Neptunus. Kerak Triton terdiri dari nitrogen beku di atas lapisan mantel es yang membungkus intinya yang terdiri dari batuan dan logam. Inti Triton mengandung dua per tiga dari seluruh massa total. Triton memiliki kerapatan rata-rata 2,061 g/cm 3[3] dan mengandung kira-kira 15–35% air dalam wujud es. Triton adalah salah satu dari sedikit satelit di Tata Surya yang diketahui aktif secara geologi. Keraknya ditandai dengan titik-titik geyser yang dipercaya meletus mengeluarkan nitrogen .Konsekuensinya, permukaannya relatif muda, dengan sejarah geologi yang kompleks metampakkan bentang tektonik yang berliku-liku dan misterius. Triton memiliki atmosfer nitrogen yang tipis kurang dari 1/70 000 tekanan atmosfer Bumi pada
permukaan laut .
8. TITANIA (Uranus)

Titania adalah satelit terbesar Uranus dan
terbesar kedelapan di Tata Surya dengan
diameter sekitar 1.578 kilometer (981 mi).
Satelit ini ditemukan oleh William Herschel
pada tahun 1787 dan dinamai dari ratu peri-
peri dalam kisah A Midsummer Night's Dream karya Shakespeare . Orbitnya berada di dalam magnetosfer Uranus . Titania mengorbit Uranus dalam waktu orbit 8,706 234 hari.
SEBETULNYA MASIH ADA URUTANNYA SAMPAI YANG PALING KECIL, KARENA SANGAT PANJANG KALAU DIJELASKAN DI SINI SAYA BERIKAN URUTANNYA (TANPA SATELIT ALAM KERDIL)
Ganymede (Jupiter)
Titan (Saturnus)
Callisto (Jupiter)
Io (Jupiter)
Bulan (Bumi)
Europa(Jupiter)
Triton (Neptunus)
Titania (Uranus)
Rhea (Saturnus)
Oberon (Uranus)
Iapetus (Saturnus)
Umbriel (Uranus)
Ariel (Uranus)
Dione (Saturnus)
Tethys (Saturnus)
Enceladus (Saturnus)
Miranda (Uranus)
Proteus (Neptunus)
Hyperion (Saturnus)
Nereid (Neptunus)
Larissa (Neptunus)
Phobos(Mars)
Deimos (Mars)
NAH ITULAH SATELIT TERBESAR SAMPAI YANG TERKECIL DARI SEGI MASSANYA YANG ADA DI SISTEM TATA SURYA KITA.

SEKIAN THREAD DARI ANE SEMOGA BERMANFAAT BUAT YANG BACA.
Spoiler for SUMBER:
WIKIPEDIA DAN CELESTIA



Diubah oleh christomat 25-12-2017 06:03
0
9.6K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan