Banjir Promo yang Memanjakan Penumpang



Diawal kehadirannya transportasi online memberikan promo yang jor-joran bagi penumpangnya. Tak heran promo yang diberikan pun sangat bervariasi antar satu perusahaan dengan perusahaan transportasi online lainnya hingga kompetisi sengit pun tak terelakan. Dalam hal ini tentunya penumpanglah sebagai pihak yang paling diuntungkan dalam momen ini. Diawal kemunculan transportasi online kala itu banyak perusahaan-perusahaan yang harus kalah seleksi alam dalam perang promo ini dan harus angkat kaki dari kompetisi yang lebih layak disebut sebagai 'perang modal' ini. Meskipun penumpang meningkat karena adanya promo ini namun hal ini juga masih menjadi keluhan mitra pengemudi. Kenapa begitu? Karena potongan promo yang cukup besar masuk ke dalam rekening pengemudi dan parahnya lagi ada perusahaan transportasi online yang memiliki ketidakpastian waktu untuk bonus masuk ke rekening pengemudi dan membuat pengemudi tidak mendapat uang secara cash untuk membeli bensin dan kebutuhan lain.

Nominal Bonus yang Semakin Menurun dan Semakin Beratnya Target dan Syarat Untuk Mendapat Bonus



Pada awal kehadirannya transportasi online sempat menjadi primadona bagi sebagian orang bahkan sampai ada manager yang kala itu resign dan memilih menjadi driver hanya karena penghasilan dan bonus yang cukup besar. Miris gan! Namun seiring perkembangan dengan meningkatnya jumlah pengguna jasa transportasi online jumlah bonus yanh diberikan perusahaan bukannya semakin meningkat malah semakin menurun nominalnya ditambah lagi dengan s&k yang berlaku turut mempersulit driver untuk mengejar bonus. Sebagai contoh untuk mendapatkan bonus disalah satu perusahaan transportasi berbasis aplikasi perusahaan memberikan syarat untuk memiliki angka penerimaan dan performa rating dengan skala tertentu dan jika angka penerimaan dan rating dibawah skala yang ditentukan meskipun driver telah memenuhi target jumlah order yang ditentukan maka bonus yang harusnya menjadi hak driver pada hari itu akan hangus.

Tarif Transportasi Online Sering Fluktuatif Pada Waktu-Waktu Tertentu



Meskipun tarif transportasi online relatif lebih murah dibanding tarif angkutan konvensional namun tarif transportasi online ini seringkali fluktuatif pada waktu-waktu tertentu. Kenapa demikian? Hal ini terjadi biasanya pada saat jam-jam sibuk dimana permintaan order dari penumpang jauh lebih tinggi daripada ketersediaan driver di suatu wilayah. Selain itu faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab tarif menjadi tinggi karena biasanya banyak driver yang enggan untuk mengambil order dikala hujan dan menyebabkan penumpukan orderan yang tidak terambil. Kurang lebih bisa dibilang supply and demand sangat menentukan tarif dari transportasi online ini. Kenaikan tarif yang tiba-tiba ini pada waktu tertentu membuat penumpang menjadi bingung ketika membawa uang pas-pasan saat bepergian terutama bagi penumpang yang berfikir bahwa tarif saat berangkat dan pulang kerumah sama karena jarak yang ditempuh sama.

Fleksibilitas Waktu dan Kesetaraan Relasi Semu Antara Perusahaan dan Mitra Pengemudi



Apa yang terpikir dibenak anda jika seandainya anda menjadi driver transportasi online? Sebagian orang beranggapan bahwa menjadi driver itu enak karena tidak diperintah oleh atasan, bebas menggunakan pakaian dan pastinya tidak dikejar-kejar oleh terlambat absen seperti pekerjaan dikantor pada umumnya. Namun pada faktanya ada kecenderungan perusahaan transportasi online melakukan praktik eksploitatif pada para mitra pengemudi melalui berbagai rules yang ditentukan oleh perusahaan dan dalam perencanaaan rules ini hanya dibuat sepihak oleh perusahaan tanpa koordinasi secara luas oleh mitra pengemudi. Seperti dalam penentuan jumlah bonus dan target yang harus dipenuhi oleh driver beserta syarat-syarat lainnya yang harus dipenuhi. Jika pengemudi ingin mendapatkan bonus pengemudi harus menerima order kemanapun arah tujuannya untuk dapat mempertahankan angka penerimaan agar memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus karena dengan tidak mengambil orderan berarti angka penerimaan akan terus menurun. Pada rules ini pengemudi dipaksa secara halus untuk selalu mengambil order kemanapun arah tujuannya dan sudah jelas siapa yang diuntungkan dalam hal ini yaitu perusahaan. Reputasi layanan perusahaan akan semakin baik karena semua order yang ada akan tercover dan akan meningkatkan kepuasan bagi penumpang.

Tua dijalan Tanpa Jaminan Keselamatan



Transportasi online kini telah menjadi alternatif matapencaharian yang dilakoni banyak orang baik secara tetap maupun secara paruh waktu. Oleh karenanya tak heran jika profesi ini dilakoni oleh berbagai kalangan mulai dari yang pensiunan yang telah berumur hingga anak-anak muda yang baru lulus sekolah. Namun dengan pekerjaan yang penuh resiko baik dari sisi kesehatan dan keselamatan karena harus setiap hari bergelut dijalan driver online memiliki perlindungan yang minim. Resiko kesehatan dan keselamatan yang dapat mengintai setiap saat harus ditanggung sendiri oleh driver.

Biaya Operasional Ditanggung oleh Sendiri oleh Pengemudi



Setiap pekerjaan dan usaha yang dilakoni tentu memiliki biaya operasional dan modal yang harus dipersiapkan. Bagi pekerja kantoran yang memiliki gaji bulanan, mereka harus menyisihkan sebagian gaji bulanan mereka untuk biaya operasional mereka seperti ongkos dan biaya makan selama berada ditempat kerja. Tak jauh berbeda dengan pekerja kantoran, driver transportasi online pun juga membutuhkan biaya operasional untuk dapat bekerja mencari penumpang. Mulai dari kuota internet dengan beragam harga dari provider yang tak menentu, biaya servis dan ganti oli kendaraan, biaya bahan bakar, biaya makan pengemudi hingga cicilan kendaraan jika driver membeli kendaraan secara kredit untuk narik. Salah satu biaya yang cukup besar adalah untuk bahan bakar dan biaya cicilan kendaraan khususnya bagi driver taksi online, banyak driver taksi online yang memberanikan diri untuk mencicil mobil untuk membeli kendaraan agar dapat digunakan untuk narik. Tak jarang driver transportasi online khsusunya taksi online harus menghabiskan waktu belasan jam dijalanan untuk bisa membawa pulang uang dengan jumlah yang cukup. Estimasi sederhana dari rekan saya yang menjadi driver taksi online, driver harus menyisihkan uang sekitar 150 ribu untuk narik selama satu hari, 100 ribu untuk biaya cicilan mobil (jika biaya cicilan 3000.000 per bulan dan narik full selama 30 hari), biaya untuk servis dan ganti oli 50 ribu perhari dan kuota internet sekitar 2000 (untuk paket kuota seharga 60.000 selama sebulan jika narik selama 30 hari full), biaya makan dan biaya tak terduga lainnya. Jadi jika driver taksi online membawa uang 500 ribu perhari driver bisa mendapat penghasilan bersih sekitar 200 ribu setelah dipotong biaya cicilan kendaraan, bensin, uang makan, kuota internet dan biaya perawatan kendaraan. Biaya-biaya diatas belum termasuk biaya reparasi kendaraan jika mengalami kecelakaan dan semua biaya-biaya diatas harus ditanggung sendiri oleh driver. Melihat hal ini sistem kemitraan yang dibangun oleh perusahaan dan driver tak ubahnya seperti upaya perusahaan untuk mengeliminasi kewajiban perusahaan dan pengeluaran untuk perawatan kendaraan yang tidak murah.