Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faisal berjanji akan mencari cara agar halte busway atau Transjakarta Kebayoran Lama di koridor 13 bisa terintegrasi dengan Stasiun Kereta Komuter Kebayoran seperti diinginkan Gubernur Anies Baswedan.
Namun, ia menjelaskan tidak akan ada perubahan lokasi halte Transjakarta yang letaknya berada di atas jalan layang tersebut.
"Mau pindah ke mana? Nanti kami akan kami benahi dalam waktu dekat," ujar Yusmada saat dihubungi Tempo, pada Jumat, 22 Desember 2017.
Transjakarta koridor 13 yang berada di jalan layang melayani rute Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan ke Ciledug di Tangerang Selatan. Pembangunan jalan layang ini sudah dilakukan sejak tahun 2014.
Pembangunan tersebut merupakan tanggung jawab Bina Marga, tetapi Yusmada menolak jika pemilihan halte dikatakan sebagai tanggung jawabnya. "Mulai dari pengkajian hingga menentukan titik pembangunan halte itu tugasnya Dishub."
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik letak halte Transjakarta Kebayoran Lama di koridor 13 yang terlalu jauh dari Stasiun Kebayoran.
Menurutnya, letak halte Transjakarta yang terlalu jauh tersebut dapat membuat integrasi antarmoda transportasi menjadi sulit.
"
Ini contoh sempurna dari pembangunan yang tidak mempertimbangkan integrasi," ujar Anies saat meninjau Staaiun Kebayoran, pada Jumat, 22 Desember 2017.
Ia menyayangkan proyek yang dimulai dari tahun 2014 tersebut tidak memikirkan kemudahan pengguna dalam mengakses moda transportasi lainnya. "
Coba kalau dulu merancang dipikirkan soal itu (integrasi). Kami mau bangun fasilitas transportasi agar terintegrasi antarmoda di seluruh DKI Jakarta."
Kepala Humas Transjakarta Wibowo mengaku pihaknya tidak tahu-menahu mengenai penentuan titik halte Transjakarta tersebut. "Itu tugasnya Bina Marga dan Dinas Perhubungan," ujar Wibowo kepada Tempo.
Hingga berita ini ditulis, Tempo belum mendapatkan konfirmasi dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriansyah terkait pemilihan halte Transjakarta yang dinilai Anies Baswedan tidak strategis tersebut.
https://metro.tempo.co/read/1044590/...ata-bina-marga
jaman jokowi ahok, pemda langsung kebut MRT, LRT, normalisasi, Rusun, Simpang susun semanggi, koridor 13 TJ, pembelian bis2 baru TJ, integrasi TJ dengan daerah2 bodetabek dan pembangunan 6 titik flyover dan underpass.
6 titik pembangunan yg dituding ASU jadi sumber banjir dan kemacetan karena gak ada amdal lalin.. btw itu project PKL tanah abang sudah ada amdal lalinnya belum SU ... ASU?🤣
'----
gw yakin ini orang sebenarnya gak bisa kerja cuma takut kalau ntar dia ketauan gak bisa kerja .. akhirnya cuma bisa nyinyir🤣