Ilustrasi Stasiun Tiangong-1

Kementrian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (MOSTI) Malaysia, dan Badan Antariksa Nasional Malaysia (ANGKASA) menginformasikan bahwa kemungkinan Stasiun Tiangong-1 Cina jatuh di Malaysia sangat rendah. Direktur ANGKASA, Dr. Noordin Ahmad mengungkapkan bahwa selain Malaysia, wilayah yang akan terkena serpihan adalah Singapura, Sydney, Australia, Florida, Amerika Serikat, dan Beijing, Cina. Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan Malaysia terkena serpihan hanya 0,09%.


Berdasarkan catatan Cina di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 4 Mei 2017 nomor AC 105 / 1150, sebagian komponen Tiangong-1 akan hancur di atmosfer, sehingga persentase kerusakan didarat sangat rendah. Selain itu, Cina juga akan meningkatkan pemantauan. Perkiraan, waktu, dan tempat jatuhnya Tiangong-1 akan diumumkan oleh Cina kepada United Nation of Outer Space Affair (UNOOSA) dan sekretariat PBB. Stasiun Tiangong-1 sendiri sedang dipantau dengan ketat oleh Lembaga Antariksa Eropa (ESA), Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA), Lembaga Antariksa Jepang (JAXA), ANGKASA, dan Lembaga Antariksa Cina (CNSA).




Tiangong-1 adalah stasiun luar angkasa Cina dengan berat 8.500 kg. Orbit stasiun ini dikabarkan telah menurun sejak awal 2017. Pada awal 2017, orbit staisun ini berada di ketinggian 310 km. Lalu pada Oktober 2017, stasiun ini berada di ketinggian 310 km. UNOOSA memberikan saran kepada Cina untuk:
- Meningkatkan pemantauan
- Bekerja sama dengan badan internasional
- Menyebarkan informasi seluas-luasnya

Berdasarkan data dari Center for Orbital and Reentry Debris Studies (CORDS) Aerospace, Stasiun Tiangong-1 akan sampai ke Bumi pada Januari 2018.

Kredit:
ANGKASA
Space com

- Physics On The Sky


--
Kaskus: physicsonthesky
Instagram: physicsonthesky
Facebook: Physics On The Sky