Merdeka.com - Memasuki hari kedua penataan pedagang kaki lima di depan Stasiun Tanah Abang belum berjalan maksimal. Sejak pagi para pengunjung telah memenuhi lokasi.

Pantauan merdeka.com, Sabtu (23/12), walau sudah difasilitasi masih ada pedagang minuman dan makanan ringan berjualan di trotoar. Satpol PP terlihat sigap memindahkan dagangan ke badan Jalan Jatibaru.

"Jangan tanya saya, tanya saja dia (Satpol PP)," kata pedagang yang enggan disebutkan namanya dengan nada tinggi saat ditanya.

Permasalahan lainnya yakni banyak pedagang yang belum mendapatkan lapak dan tenda yang disiapkan pemerintah provinsi. Seorang ibu terlihat sudah menaruh barang dagangannya di bahu jalan. Tiba-tiba ada dua laki-laki hendak menyerobotnya.

"Ambil nomor dulu," teriak pedagang itu. "Pasti calo tuh," tambahnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi, UMKM Irwandi mengakui apa pemilik kios yang mendapat tenda. Dalam pendataan para PKL, Irwandi mengatakan sudah bekerja secara maksimal agar tepat sasaran.

"Saya juga kadang-kadang sudah di lapangan 3 hari 3 malam, sampai pagi lagi. Kita padahal sudah bekerja setengah mati, itu semua sudah masuk kita data," ungkapnya.

Saat ini terdapat 400 PKL, namun bagi yang belum mendapat tenda bisa masuk ke daftar tunggu. "Kalau ada pedagang yang sudah kita masukan enggak betah nanti kita ganti dia, kan gitu," tuturnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta menutup Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk PKL berjualan. Jalan ditutup pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Kebijakan ini diambil Gubernur Anies Baswedan sebagai penataan kawasan Pasar Tanah Abang. Mantan Mendikbud itu mengatakan dengan penataan seperti ini memberikan ruang kepada PKL untuk berjualan dengan tenang dan tidak perlu takut-takut atau kucing-kucingan dengan petugas untuk ditertibkan.

https://m.merdeka.com/jakarta/hari-k...i-trotoar.html

Perlu dibuka lahan yang lebih luas untuk bisa lebih banyak mengakomodir pkl, sehingga semua bisa dirangkul dan bisa merasakan kebahagiaan bersama