AS Undang 65 Negara yang Dukung Deklarasi soal Yerusalem Berpesta
TS
kelazcorro
AS Undang 65 Negara yang Dukung Deklarasi soal Yerusalem Berpesta
Spoiler for Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengangkat tangan untuk menolak resolusi DK PBB yang diajukan Mesir terkait status Yerusalem pada Senin (18/12) di Markas PBB di New York. AFP:
Quote:
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengirimkan undangan ke negara-negara yang mendukung langkah AS menentang resolusi Majelis Umum PBB mengenai Yerusalem.
Undangan ini ditujukan bagi utusan 65 negara yang memberikan suara "tidak", abstain atau tidak hadir.
Mereka diundang pada acara tanggal 3 Januari untuk menghadiri "resepsi terima kasih atas persahabatan mereka dengan Amerika Serikat".
Kamis kemarin, PBB menyetujui resolusi yang meminta AS untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, walaupun Presiden AS Donald Trump mengancam akan menarik dana bantuan bagi negara-negara yang tidak setuju dengan langkahnya itu.
Pada Selasa, Haley sempat memperingatkan negara-negara anggota PBB bahwa Trump "mengawasi" proses pemungutan suara itu.
"Jadi ketika kami ingin mengambil keputusan atas nama penduduk AS mengenai dimana menempatkan kedutaan kami, kami tidak mengira mereka yang kami bantu akan menargetkan kami. Kami nanti akan diadakan pengambilan suara untuk mengkritik keputusan kami. AS akan mencatat nama masing-masing,"cuit Haley di laman Twitternya sehari sebelum pemungutan suara, seperti dilansir Anadolu Agency.
Sebanyak 128 anggota mendukung resolusi Yerusalem, atau menolak penunjukan Yerusalem ibukota Israel. Sementara sembilan negara menolak resolusi tersebut.
Hasil pemungutan suara, yang menunjukkan bahwa "dunia bersatu melawan keputusan AS mengenai Yerusalem" mengindikasikan bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump tidak berhasil.
Ini 9 Negara Pendukung AS Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Quote:
Amerika Serikat hanya mendapat dukungan 9 negara dalam sidang istimewa majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang khusus membahas status Yerusalem.
Dalam sidang yang digelar pada Kamis (21/12/2017) tersebut, sebanyak 128 negara yang hadir menolak deklarasi Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sementara 35 negara lain yang hadir memilih abstain atau tak memihak dalam sidang tersebut.
Kekalahan telak tersebut membuat PBB mengesahkan resolusi agar AS menarik deklarasinya tersebut, dan menempatkan Yerusalem pada status quo.
AS tampaknya sangat sakit hati atas kekalahan tersebut. Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, bahkan menegaskan bakal terus mengingat siapa saja negara yang memberikan voting melawan deklarasi Trump.
"AS akan mengingat hari ini, hari ketika hak dan kedaulatan negeri kami diserang dalam sidang umum PBB,"tegasnya seusai sidang.
Tak hanya itu, Nikki atas nama AS juga melakukan aksi yang dinilai banyak pihak provokatif, yakni mengirimkan undangan ke negara-negara yang mendukung langkah AS menentang resolusi Majelis Umum PBB mengenai Yerusalem.
Undangan ini ditujukan bagi utusan-utusan 65 negara yang memberikan suara "tidak", abstain atau tidak hadir.
Mereka diundang pada acara tanggal 3 Januari untuk menghadiri "resepsi terima kasih atas persahabatan mereka dengan Amerika Serikat".
Kesembilan negara yang mendukung deklarasi AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu ialah, Guatemala; Honduras; Mikronesia; Nauru; Palau; Togo; dan Kepulauan Marshall. Sementara dua negara lainnya tak lain dan tak bukan adalah AS dan Israel.
Sedangkan 35 negara yang memilih abstain ialah: Antigua-Barbuda; Australia; Argentina; Bahama; Benin; Bhutan; Bosnia-Herzegovina; Kamerun; Kanada; Fiji; Hungaria; dan, Equatorial Guinea.
Selanjutnya, Kolombia; Kroasia; Republik Ceko; Haiti; Jamaika; Malawi; Panama; Paraguay; Filipina; Republik Dominika; Kiribati; Latvia; Lesotho; dan Meksiko.
Selebihnya ialah Polandia; Trinidad-Tobago; Kepulauan Solomon; Rumania; Tuvalu; Rwanda; Sudan Selatan; Vanuatu; dan, Uganda.