Quote:
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Persatuan Gereja-gereja Indonesia-Wilayah (PGI-W) DKI Jakarta Pendeta Manuel Raiuntung mencium adanya kepentingan politik dalam rencana penyelenggaraan Natal di Lapangan Monas. Ia mengatakan ada aktor dari partai tertentu yang memobilisasi massa untuk bisa berkumpul di sana pada hari perayaan natal nanti.
“Saya melihat adanya itu (kepentingan politik) dengan kehadiran beberapa orang yang representasi dari partai maupun sayap partai tertentu,” kata Manuel kepada Tempo di Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis 21 Desember 2017. Usul perayaan Hari Raya Natal di Monas dimunculkan oleh orang-orang yang berada di dalam partai politik tertentu.
Manuel mengaku kenal dengan orang-orang tersebut dan juga tergabung dalam komunitas keagamaan.
“Orang-orang itulah yang memperkenalkan kami dan mengajak kami mendukung Anies-Sandi saat kampanye lalu,” jelas Manuel.
Dia meminta perayaan Natal bebas dari segala kepentingan politik. Dirinya berasumsi apabila perayaan natal dilaksanakan di Monas maka terkesan ada mobilisasi massa yang bermuatan politik.
Menurutnya umat Kristiani terbiasa untuk beribadah di dalam ketimbang di luar ruangan. Ia mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendengar permintaan PGI untuk menyelenggarakan perayaan natal di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurutnya Monas selalu dikait-kaitkan dengan mobilisasi massa. Ia berharap jika perayaan natal dilakukan di ruangan tertutup seperti di JI Expo maka akan terbebas dari segala kepentingan politik.
Manuel mengatakan tahun ini adalah pertama kalinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak masyarakat merayakan Natal bersama. Manuel menyatakan, PGI menyambut dengan baik kebijakan tersebut dan semoga akan berlanjut di tahun-tahun selanjutnya.
Manuel mengatakan salah satu cara agar politik tidak ikut dalam suatu kegiatan keagamaan adalah meningkatkan pendidikan politik kepada umat kristiani. Menurutnya PGI cukup memfasilitasi pendidikan politik di gereja-gereja. Tujuannya agar masyarakat Kristiani bisa membedakan antara kepentingan politik dan partisipasi keagamaan.
Anggota dari Keuskupan Agung Jakarta Romo Antonius Suyadi mengatakan idealnya perayaan Natal di gereja, bukan di tempat lain apalagi di lapangan terbuka.
“Kami umat Katolik merayakan natal di gereja-gereja. Sebaiknya natal dilakukan secara sederhana dan di tempat yang sewajarnya,” kata dia.
Antonius mengatakan aktivitas keagamaan sebaiknya dibebaskan dari kepentingan oknum tertentu. Menurutnya ibadah adalah relasi antara manusia dengan Tuhannya.
Antonius mengatakan Keuskupan Agung dan beberapa organisasi kegamaan akan bertemu Anies Baswedan besok, yakni Jumat 22 Desember 2017. Pertemuan tersebut dalam rangka membicarakan kembali terkait penyelenggaraan Natal pada 25 Desember 2017 mendatang.
https://metro.tempo.co/read/1044297/...lUtama_Click_1
PGI udah mulai lumayan keras nih walaupun belum langsung nunjuk hidung
ternyata emang yang mau memecahkan umat beragama di Jakarta adalah manusia-manusia yang beragama GERINDRA

yang punya tujuan menghalalkan segala cara demi ASU terlihat mempesona
Hidup GERINDRA
