Berhubung hari ini adalah Hari Ibu, maka saya mengawali tulisan ini dengan mengutip lirik lagu Iwan Fals yang berjudul IBU:



Meski tapak kaki penuh darah penuh nanah, seorang ibu tak pernah menyerah. Demi anak-anaknya, ia berubah menjadi makhluk yang paling kuat dan gigih merawat buah hatinya. Ini semua karena Tuhan telah menciptakan RAHIM dalam tubuhnya. Rahim secara harfiah berarti Kasih Sayang. Setiap manusia lahir dari kasih sayang seorang ibu.

Beberapa fakta telah menunjukkan betapa besarnya perjuangan serta kemampuan seorang ibu dalam menyayangi anak-anaknya.

1. Seorang ibu mampu merawat 10 anaknya, tapi 10 anak belum tentu mampu menjaga seorang ibu.



Kata-kata ini begitu populer, karena ini memang fakta yang tak bisa dibantah. Saya sendiri adalah anak kelima dari 10 bersaudara, sehingga saya bisa melihat dan merasakan bagaimana ibu saya mengasuh kami anak-anaknya yang rata-rata beda usia cuma 1,5 tahun. Ketika kami sudah dewasa dan tinggal di berbagai daerah, sebulan sekali saja kami tak pernah bisa menjenguk ibu, dengan alasan sibuk ini dan itu. Padahal dulu, waktu kami kecil, sesibuk apapun beliau, pasti bisa melayani semua keperluan kami.

2. Kasih ibu sepanjang masa dan adil dalam menyayangi.



Kasih ibu bukan “sepajang jalan” sebab jalan ada batasnya. Tapi kasihnya sepanjang masa dan sepanjang hayatnya. Ia tak pernah membedakan di antara anak-anaknya. Anak yang saleh atau yang nakal, sama-sama disayangi dan diayominya. Meski berulang kali disakiti oleh anak-anaknya, ia selalu memaafkannya.

Seorang ibu terus menyayangi anak-anaknya sampai mereka dewasa dan berkeluarga, namun anak-anaknya belum tentu mampu menjaga dan memelihara sang ibu di usia tuanya. Karena itulah seorang ibu sangat senang mengunjungi anak-anak dan cucunya, meski sang anak dan cucu sangat jarang menjenguk ibunya.

Karena kasih sayangnya, seorang ibu, rela mengeluarkan makanan yang sudah mau ditelannya, demi diberikan kepada anak-anaknya.

3. Seorang ibu bisa berperan sebagai apapun, namun perannya tak bisa digantikan oleh siapapun.



Seorang ibu bisa berperan sebagai ayah, kepala rumahtangga, guru, pendidik, pengasuh, dan berbagai peran penting lainnya bagi-anaknya. Namun perannya itu tak bisa digantikan oleh siapapun. Kalaupun ada yang bisa menggantikannya, namun kesan dan pesannya tetap akan terasa berbeda. Ibu, adalah satu-satunya wanita yang diciptakan Tuhan dengan multi talenta dalam menjaga dan menyayangi anak-anaknya.