- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Serius Kita Udah Nikah?


TS
resty.afika
Serius Kita Udah Nikah?
Jadi Alhamdulillah yaa aku udah menjadi istrinya mas Fajar. Nah mas Fajar ini teman baikku banget. Selalu ada kalau aku butuh.Dan sebenarnya dia mantan pacarku.
Jadi gimana yaa jelasinnya, dulu jaman aku sekolah, aku sama mas Fajar pacaran gitu. Yaa emang sih itu pertama kali banget aku jatuh cinta sama dia. Jadi ya namanya cinta pertama rasanya pasti deg-deg serrr.
Oke akhirnya aku jadian tuh sama dia. Kemudian di tengah jalan hadirlah Krisan. Satu hal yang aku percaya dalam suatu hubungan adalah, setiap hubungan bisa jadi ada orang ketiga. Namun, kitalah yang memutuskan. Ia boleh masuk atau tidak.
Jadi di suatu minggu malam. Mas Fajar jalan sama Krisan. Normal aja sih menurutku, cuma makan dan nonton film. Ngga bermasalah deh buat aku. Toh Krisan ini mantan pacar sepupunya mas Fajar. Pikiranku, yaa nggak mungkin dong yaa Krisan mau sama mas Fajar. Yaa gila aja menurutku. Bisa bikin hancur hubungan keluarga. Ini menurutku loh yaaa.
Jadi ceritanya, Krisan pacaran sama si Dimas. Nah Dimas ini adik sepupunya mas Fajar. Pada saat itu, Krisan bermasalah sama Dimas. Entah Dimas selingkuh atau gimana yaa aku nggak tau detailnya.
Pas lagi suasana seperti itu mas Fajar datanglah ke kehidupan Krisan. Dengar curhatan Krisan, main bareng Krisan, dan seterusnya lah yaa. Nggak tau detailnya gimana aja.
Suatu malam, mas Fajar bilang ke Krisan.
"Aku suka sama kamu, tolong JANGAN DITERIMA"
See, mas Fajar bilang jangan di terima. Aneh nggak sih kalo Krisan malah ingin untuk dijadikan pacar.
Kenapa mas Fajar minta di tolak, yaa karena dia sadar udah punya aku.
Entahlah ini takdir atau gimana. Akhirnya mas Fajar pacaran sama Krisan (juga sama aku).
Awalnya ya aku nggak tau kalau mereka jadian kan. Karena mas Fajar sikapnya ya biasa ajaa ke aku teh.
Udah yaa skip masalah Krisan haha
Jadi ya waktu itu mas Fajar sebenarnya bingung harus pilih aku atau Krisan.
Akhirnya aku curhat dong sama temanku.
"Va, aku di selingkuhin nih. Kira-kira baiknya aku bertahan atau mundur?"
terus temanku jawab, "Mundurlah untuk menang".
Di titik tersebut aku ngga paham maksudnya menang gimana. Aku mundur untuk tenang. Bukan untuk menang.
Sejujurnya sempat ya aku berfikir, kenapa nggak Krisan aja yang mundur. Kenapa harus aku yang pergi dari kehidupan mas Fajar.
Tapiii... mas Fajar ngga pergi dari duniaku. Aku yang mempertahankannya dengan caraku. Tanpa status sama sekali. Murni cuma berteman.
Desember 2010...
Aku pacaran lagi sama orang lain. Namanya Bagus. Dia yaa masuklah ke dalam kriteria aku. Anaknya baik, cerdas, low profile deh. Tapi yaa namanya umur yaa nggak ada yang tau. Bagus meninggal di hari ke-17 hubungan kami.
Dan tau nggak yang bikin aku kuat atas meninggalnya Bagus siapa? MAS FAJAR!
Dia yang kasih support aku abis-abisan. Dia suruh aku untuk bangkit. Dia yang menemani hari-hari kelabuku.
Hari berganti, aku mulai move on. Walaupun yaa waktu itu kalau aku ingat Bagus. Aku pasti nangis. Dan ini berlangsung selama lima tahun. Kalau sekarang yaa sedih masih tapi nggak terlalu yaa. Karena takdirnya udah beda.
Sejak saat itu, aku seperti bergantung sama mas Fajar. Kita sering jalan bareng. Kalau ngga makan yaa nonton. Itu tentu aku udah izin sama Krisan yaa (izinnya dalam hati wkwk).
Apapun masalahku, aku curhat sama mas Fajar dan dia selalu kasih solusi yang baik.
Kayak misal dulu aku di selingkuhi mantanku, dia nggak langsung nge-judge kalau mantanku jahat dan sebagainya. Bahkan dia yang mengajarkan kepadaku bagaimana caranya mengambil keputusan yang rasional.
Aku di selingkuhi, curhat sama mas Fajar.
Nilaiku jelek, bilang ke mas Fajar.
Aku bad mood, mas Fajar yang buat aku ceria.
Yaa pokoknya nyaman deh dekat sama dia.
Namun harus diketahui, aku pun tau diri. Mas Fajar ya punyanya Krisan. Mana boleh aku merasa memiliki. Aku tidak merasa memiliki sama sekali.
Empat tahun berjalan, akhirnya mas Fajar putus sama Krisan. Lalala yeyeye... aku senang sekaliiii.
Senang disini maksudnya, yaa aku jadi bisa curhat tanpa batas sama mas Fajar. Maksudnya kalau mau minta ketemu gausah izin sama Krisan dulu.
Tapiii, yaa kita nggak langsung balikan gitu aja. Dia jadian lagi sama yang lain hahaha... Aku pun sama.
*****
Juni 2016
Mas Fajar datang kembali kepadaku. Dia ajak aku dinner. Buat aku bukan hal yang aneh ya. Karena emang kadang suka dinner bareng.
Nah malam itu, tiba-tiba mas Fajar bilang,
"Aku mau ngelamar seseorang"
Mataku berbinar, aku sedih mau nangis... Dipikiranku yaa Allah, udah deh ini aku akan kehilangan dia
Tapi aku sok tegar, "Oh ya, Alhamdulillah. Selamat yaa. Jangan lupa dikenalkan ke aku"
"Orang itu kamu, bukan wanita lain"
Rasanya? Deg... dunia seolah berhenti berputar sementara.
"Serius?"
"Aku serius"
"Yaudah aku istikhoroh dulu".
Dan kemudian dia menghadap ke ayahku. Bilang mau menikahiku dan lain sebagainya.
Akhirnya dia resmi melamar aku kemudian beberapa bulan kemudian kita menikah.
Sampai sekarang, aku masih suka mikir. ini serius aku udah nikah sama mas Fajar?
Karena apa, karena aku seperti berada di dalam mimpi.
Aku kenal dia dari kecil. Jadi dia itu sepupunya sahabatku. Rumah kita berhadapan gitu. Jadi yaa aku kenalah sama keluarganya. Termasuk mas Fajar ini.
Sempat pesimis aku bakal di terima di keluarganya. Karena kan keluarganya sudah tau betul bagaimana keseharianku gimana gimananyaa.
Tapi yaa Allah mah Maha Baik.
Semua jalan dibukakan. Semua proses dimudahkan.
Dan sampai sekarang aku masih suka bilang,
Karena kan kita ga pacaran lagi. Dia datang langsung melamar secara personal. Kemudian lamaran resmi. Terus nikah deh.
*****
Jadi ini cerita agak lengkap atas ceritaku yang dulu aku potong-potong hehehe
Jadi gimana yaa jelasinnya, dulu jaman aku sekolah, aku sama mas Fajar pacaran gitu. Yaa emang sih itu pertama kali banget aku jatuh cinta sama dia. Jadi ya namanya cinta pertama rasanya pasti deg-deg serrr.
Oke akhirnya aku jadian tuh sama dia. Kemudian di tengah jalan hadirlah Krisan. Satu hal yang aku percaya dalam suatu hubungan adalah, setiap hubungan bisa jadi ada orang ketiga. Namun, kitalah yang memutuskan. Ia boleh masuk atau tidak.
Jadi di suatu minggu malam. Mas Fajar jalan sama Krisan. Normal aja sih menurutku, cuma makan dan nonton film. Ngga bermasalah deh buat aku. Toh Krisan ini mantan pacar sepupunya mas Fajar. Pikiranku, yaa nggak mungkin dong yaa Krisan mau sama mas Fajar. Yaa gila aja menurutku. Bisa bikin hancur hubungan keluarga. Ini menurutku loh yaaa.
Jadi ceritanya, Krisan pacaran sama si Dimas. Nah Dimas ini adik sepupunya mas Fajar. Pada saat itu, Krisan bermasalah sama Dimas. Entah Dimas selingkuh atau gimana yaa aku nggak tau detailnya.
Pas lagi suasana seperti itu mas Fajar datanglah ke kehidupan Krisan. Dengar curhatan Krisan, main bareng Krisan, dan seterusnya lah yaa. Nggak tau detailnya gimana aja.
Suatu malam, mas Fajar bilang ke Krisan.
"Aku suka sama kamu, tolong JANGAN DITERIMA"
See, mas Fajar bilang jangan di terima. Aneh nggak sih kalo Krisan malah ingin untuk dijadikan pacar.
Kenapa mas Fajar minta di tolak, yaa karena dia sadar udah punya aku.
Entahlah ini takdir atau gimana. Akhirnya mas Fajar pacaran sama Krisan (juga sama aku).
Awalnya ya aku nggak tau kalau mereka jadian kan. Karena mas Fajar sikapnya ya biasa ajaa ke aku teh.
Udah yaa skip masalah Krisan haha

Jadi ya waktu itu mas Fajar sebenarnya bingung harus pilih aku atau Krisan.
Akhirnya aku curhat dong sama temanku.
"Va, aku di selingkuhin nih. Kira-kira baiknya aku bertahan atau mundur?"
terus temanku jawab, "Mundurlah untuk menang".
Di titik tersebut aku ngga paham maksudnya menang gimana. Aku mundur untuk tenang. Bukan untuk menang.
Sejujurnya sempat ya aku berfikir, kenapa nggak Krisan aja yang mundur. Kenapa harus aku yang pergi dari kehidupan mas Fajar.
Tapiii... mas Fajar ngga pergi dari duniaku. Aku yang mempertahankannya dengan caraku. Tanpa status sama sekali. Murni cuma berteman.
Desember 2010...
Aku pacaran lagi sama orang lain. Namanya Bagus. Dia yaa masuklah ke dalam kriteria aku. Anaknya baik, cerdas, low profile deh. Tapi yaa namanya umur yaa nggak ada yang tau. Bagus meninggal di hari ke-17 hubungan kami.
Dan tau nggak yang bikin aku kuat atas meninggalnya Bagus siapa? MAS FAJAR!
Dia yang kasih support aku abis-abisan. Dia suruh aku untuk bangkit. Dia yang menemani hari-hari kelabuku.
Hari berganti, aku mulai move on. Walaupun yaa waktu itu kalau aku ingat Bagus. Aku pasti nangis. Dan ini berlangsung selama lima tahun. Kalau sekarang yaa sedih masih tapi nggak terlalu yaa. Karena takdirnya udah beda.
Sejak saat itu, aku seperti bergantung sama mas Fajar. Kita sering jalan bareng. Kalau ngga makan yaa nonton. Itu tentu aku udah izin sama Krisan yaa (izinnya dalam hati wkwk).
Apapun masalahku, aku curhat sama mas Fajar dan dia selalu kasih solusi yang baik.
Kayak misal dulu aku di selingkuhi mantanku, dia nggak langsung nge-judge kalau mantanku jahat dan sebagainya. Bahkan dia yang mengajarkan kepadaku bagaimana caranya mengambil keputusan yang rasional.
Aku di selingkuhi, curhat sama mas Fajar.
Nilaiku jelek, bilang ke mas Fajar.
Aku bad mood, mas Fajar yang buat aku ceria.
Yaa pokoknya nyaman deh dekat sama dia.
Namun harus diketahui, aku pun tau diri. Mas Fajar ya punyanya Krisan. Mana boleh aku merasa memiliki. Aku tidak merasa memiliki sama sekali.
Empat tahun berjalan, akhirnya mas Fajar putus sama Krisan. Lalala yeyeye... aku senang sekaliiii.
Senang disini maksudnya, yaa aku jadi bisa curhat tanpa batas sama mas Fajar. Maksudnya kalau mau minta ketemu gausah izin sama Krisan dulu.
Tapiii, yaa kita nggak langsung balikan gitu aja. Dia jadian lagi sama yang lain hahaha... Aku pun sama.
*****
Juni 2016
Mas Fajar datang kembali kepadaku. Dia ajak aku dinner. Buat aku bukan hal yang aneh ya. Karena emang kadang suka dinner bareng.
Nah malam itu, tiba-tiba mas Fajar bilang,
"Aku mau ngelamar seseorang"
Mataku berbinar, aku sedih mau nangis... Dipikiranku yaa Allah, udah deh ini aku akan kehilangan dia
Tapi aku sok tegar, "Oh ya, Alhamdulillah. Selamat yaa. Jangan lupa dikenalkan ke aku"
"Orang itu kamu, bukan wanita lain"
Rasanya? Deg... dunia seolah berhenti berputar sementara.
"Serius?"
"Aku serius"
"Yaudah aku istikhoroh dulu".
Dan kemudian dia menghadap ke ayahku. Bilang mau menikahiku dan lain sebagainya.
Akhirnya dia resmi melamar aku kemudian beberapa bulan kemudian kita menikah.
Sampai sekarang, aku masih suka mikir. ini serius aku udah nikah sama mas Fajar?
Karena apa, karena aku seperti berada di dalam mimpi.
Aku kenal dia dari kecil. Jadi dia itu sepupunya sahabatku. Rumah kita berhadapan gitu. Jadi yaa aku kenalah sama keluarganya. Termasuk mas Fajar ini.
Sempat pesimis aku bakal di terima di keluarganya. Karena kan keluarganya sudah tau betul bagaimana keseharianku gimana gimananyaa.
Tapi yaa Allah mah Maha Baik.
Semua jalan dibukakan. Semua proses dimudahkan.
Dan sampai sekarang aku masih suka bilang,
Kita serius udah nikah, Mas?
Karena kan kita ga pacaran lagi. Dia datang langsung melamar secara personal. Kemudian lamaran resmi. Terus nikah deh.
*****
Jadi ini cerita agak lengkap atas ceritaku yang dulu aku potong-potong hehehe
Diubah oleh resty.afika 21-12-2017 22:54


anasabila memberi reputasi
1
2.1K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan