Tak terbayangkan jika bangsa yang sekarang di kenal dengan perompaknya, dahulu adalah bangsa penyair yang bahkan mampu menyelesaikan konflik dengan syair. Tetapi sejak terjadi koloni inggris di sana, perdamaian dengan syair tidak ada lagi di sana.

Disana bajak laut merupakan impian untuk anak-anak pesisir somalia, hampir 70% penduduk pesisir Somalia mendukung adanya perompak disana. Tidak lain karena banyaknya masyarakat miskin yang terbantu oleh adanya perompak. Meskipun di sisi lain mencuri memang tidak bisa dibenarkan oelh agama, norma, dan hukum negara.

Sebelum mereka mengganti pekerjaannya menjadi perompak, mereka berasal dari nelayan-nelayan kecil dari somalia. Pada tahun 1970 terjadi kekeringan parah di Somalia, serta laut mereka yang di jarah oleh negara lain, Membuat mereka kepepet dan menjadi perompak hingga sekarang. Bahkan perompak membuat perekonomian Somalia membaik. Beberapa nama kelompok bajak laut disana berdalih untuk mengamankan perairan Somalia seperti nama "Nasional Volunteer Coast Guard".

Ada adegan lucu ketika sang jurnalis dalam tersebut mewawancarai salah satu perompak. Setelah beberapa waktu mewawancarai si perompak, si perompak tersebut menanyakan mana Khatnya. Dan si jurnalis ternyata tidak tahu kalau harus membawa daun tersebut di setiap pertemuan. Akhirnya si perompak tersebut meninggalkannya tanpa megatakan sepatah katapun.

Daun khat sendiri merupakan tanaman yang mengandung zat narkotika dengan fungsi untuk perangsang alami. Daun ini biasa di jual di pasar Somalia untuk menjamu tamu dan bernegosiasi. Jadi kalau mau ngobrol disana harus ngefly dulu ya gan