Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bellini23Avatar border
TS
bellini23
Orang Tua
Malam gan, sist..

Saya mau curhat.
Saya seorang mahasiswi, seorang anak tunggal dari keluarga broken home. Keluarga saya bisa dibilang dari kalangan menengah. Ibu saya sudah menikah lagi beberapa tahun lalu, sementara ayah saya sedang berjuang untuk melawan sakitnya. Dari cerita sekilas, mungkin ibu saya memang terlihat jahat, tapi bukan seperti itu sebenarnya. Ayah dan ibu saya tidak ada yang salah dalam percerainnya, tidak ada yang berkhianat, tidak ada yang melakukan kekerasan, tapi memang kurangnya komunikasi, dinginnya hubungan dalam keluarga yang akhirnya membuat mereka bercerai.

Baik ayah atau ibu saya, sama2 menyayangi saya dan tidak ada yang saling menjatuhkan. Sejujurnya, dari keluarga ibu saya lebih menyukai ayah kandung saya dari pada ayah tiri saya yang sekarang, dan dari keluarga ayah sayapun masih perhatian kepada ibu saya dalam artian masih dianggap keluarga walaupun statusnya sudah mantan istri ayah saya, tapi mungkin disini posisinya karena ibu saya sudah menikah lagi akhirnya ibu saya pun lebih memprioritaskan ayah tiri saya dibanding lainnya, kecuali saya. Skip.

Beberapa waktu lalu, saya berkumpul dengan teman2 kos, membicarakan dari hal yang tidak jelas seperti materi kuliah, lalu hal2 yang agak nakal, selanjutnya ngomongin cinta2an, lanjut ngomongin orang, hingga tiba di poin yang membuat saya menjadi berpikir, "sebenarnya aku apa, bagaimana, mengapa, dan siapa sih....". Ya, pembahasan tentang orang tua.

Teman2 saya sampai menangis ketika mengingat bagaimana perjuangan meraih bangku kuliah yang sekarang karena orang tua, bagaimana menyesuaikan gaya hidup yang mulai tidak terkontrol sesuai dengan jatah dari orang tua, bagaimana sikap kalau sudah pulang kampung bertemu ayah, ibu, dengan sikap yang ketus kalau diajak ngobrol padahal didalam hati sebenarnya tahu kalau perjuangan orang tua sampai kita menjadi seperti sekarang itu bagaimana, berpikir bagaimana kalau orang tua sudah mulai beruban, keriput, lansia, tidak bisa bekerja lagi, sudah mulai sakit2an... teman2 saya lalu menangis. Saling menceritakan kalau sudah dekat2 ujian motivasi paling utama adalah orang tua, dengan biaya kuliah yang tidak murah tentunya. Lalu mulai membahas tentang masa kecil, masa dimana saat bertengkar dengan ibu kemudian ada ayah yang melucu untuk mencairkan suasana.
Rasanya.... hanya saya disitu yang tidak berada dalam dunia mereka.. saya hanya ikut tertawa, sekali dua kali ikut bercerita pada bagian yang saya rasa hampir mirip dengan cerita saya... tapi lagi2 saya merasa dunia mereka dan dunia saya berbeda..

Saya terdiam... saya anak broken home.. motivasi saya akan orang tua tidak setinggi mereka. Simpati saya terhadap perjuangan orang tua tidak setinggi mereka.. lalu saya berpikir... sebenarnya saya hidup karena siapa dan untuk siapa.. kalau ujung2nya orang tua saya saja harus berpisah.. harus kemana saya membawa pemikiran saya akan orang tua...

Entahlah... saya hanya ingin bercerita itu.. saya hanya ingin berbagi perasaan saya sebagai anak broken home yang tidak begitu merasakan kehangatan kebersamaan orang tua yang berdampak pada pengalihan motivasi dalam hidup, utamanya untuk sekarang adalah belajar.. saya belajar untuk diri saya sendiri, bukan demi orang tua.. sehingga pada saat saya down, saya tidak memiliki trigger yang kuat untuk bangkit..

Mungkin agan sista disini ada yang merasakan hal yang sama? Ingin berbagi juga? Atau memiliki masukan/saran untuk saya supaya bisa menjadikan orang tua sebagai motivasi terbesar? Atau bagaimana cara menempatkan diri pada situasi seperti ini...
tata604
tata604 memberi reputasi
1
2.9K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan