BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kasus difteri di Indonesia terbesar di dunia

Seorang anak ditemani orang tuanya siap untuk disuntik vaksin difteri, di Puskesmas Kayuringin Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017).
Kasus difteri kian meluas dan menyebar di 28 provinsi serta 142 kabupaten/kota di Indonesia.

Data dari Ikatan Dokter Indonesia, khususnya dokter anak, ada 40 anak terinfeksi difteri meninggal dan dan lebih dari 600 pasien dirawat di rumah sakit karena terjangkit difteri sejak November-Desember.

Sebaran serta korban difteri itu menjadikan Indonesia sebagai negara paling banyak kejadian kasus difteri.

"Sebelumnya di Rusia, tidak sebesar ini, di India hanya satu dua provinsi, di Brasil hanya beberapa provinsi, Afrika Selatan juga hanya di beberapa provinsi," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Aman B. Pulungan, melalui Antaranews, Senin (18/12/2017).

Aman menilai kejadian luar biasa (KLB) Difteri harus ditanggapi serius oleh seluruh kalangan mulai dari pemerintah hingga masyarakat, bukan hanya kalangan medis.

Dia berharap seluruh kalangan mendukung program penanggulangan KLB Difteri dengan imunisasi ulang atau Outbreak Response Immunization (ORI) agar tidak lagi menimbulkan kerugian bagi negara.

Ketua PB IDI Ilham Oetama Marsis, mengatakan banyaknya anak-anak yang menderita difteri karena diduga tidak lengkapnya imunisasi yang diberikan. Imunisasi lengkap artinya imunisasi DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) harus dilakukan sebanyak 8 kali sampai usia 19 tahun.

Iham mengatakan obat yang terkandung dalam dalam vaksi difteri halal. IDI sudah bekerja sama dengan BPOM untuk melakukan pengawasan produksi vaksin difteri.

Ilham menegaskan produksi vaksin atau pun impor vaksin dilakukan sesuai aturan yang berlaku. IDI juga selalu meminta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelum obat dikonsumsi masyarakat.

"Ada beberapa obat yang kita tolak karena memakai ekstrak misalnya otak babi. Tapi vaksin yang kita produksi di Bio Farma, produksi atau diimpor sudah mendapatkan sesuatu yang namanya rekomendasi dari MUI," kata Ilham.

Ilham menegaskan pemberian vaksin difteri sangat penting untuk mencegah korban meninggal dunia lebih banyak. Karena itu vaksin harus dilakukan.

Wabah difteri belakangan ditetapkan lagi sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya, data Kemenkes sejak 1 Januari hingga 4 November 2017 menunjukkan telah ditemukan 591 kasus difteri dengan 32 kematian di 95 kabupaten/kota di 20 provinsi di Indonesia.

Difteri adalah penyakit mudah menular, berbahaya, dan dapat menyebabkan kematian tersebab bakteri Corynebacterium diptheriae. Tandanya terjadi peradangan pada selaput saluran pernafasan bagian atas, hidung, dan kulit. Imunisasi untuk mencegah difteri sebenarnya sudah termasuk ke dalam program nasional imunisasi dasar lengkap.

Masalah KLB difteri ini pernah muncul di Indonesia sebelum 1990. Kemudian dapat diatasi hingga pada 1990 dinyatakan bebas difteri. Sempat terjadi lagi dan dapat diatasi pada 2013. Kini, KLB difteri terulang kembali.

Mulai Senin, 11 Desember 2017, Kemenkes melakukan imunisasi difteri serentak di 12 kabupaten/kota di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Setiap wilayah yang melaporkan satu kasus difteri saja, maka dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah tersebut. Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan KLB difteri bukanlah wabah, melainkan peringatan.

"KLB sebenarnya warning bukan wabah, artinya setelah menemukan ini (kasus difteri) harus melakukan tindakan pencegahan dengan imunisasi melalui ORI (Outbreak Response Immunization)," kata Menkes Nila Moeloek.

Nila menjelaskan masalah KLB difteri sudah lama di Indonesia sebelum 1990, kemudian dapat diatasi hingga pada 1990 dinyatakan bebas difteri. Namun terjadi lagi dan dapat di atasi lagi pada 2013. Sekarang terjadi lagi kasus difteri.

"Penyebabnya kemungkinan ada yang tidak diimunisasi dan yang diimunisasi tapi tidak lengkap," kata Menkes Nila. Karena itu, Nila mengimbau masyarakat melakukan imunisasi karena kalau tidak akibatnya dapat menulari orang lain.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...besar-di-dunia

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Semua detektor rusak, tsunami sulit terdeteksi

- Yang muda yang melimpah

- Akankah Golkar cabut dukungan terhadap Ridwan Kamil

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
12.1K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan