Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Nautilus7Avatar border
TS
Nautilus7
Yerusalem Bagian Negosiasi Saudi – Israel Hadapi Iran
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, 13 Desember lalu, Arab Saudi ternyata cuma mengutus pejabat setingkat di bawah menteri luar negeri. Padahal banyak pemimpin negara hadir langsung atau setidaknya mengutus menteri luar negeri mereka.

Kasak-kusuk dan analisis liar pun menyeruak ke media menyikapi langkah Saudi itu. Anggota Parlemen Yordania, Wafa Bani Mustafa, mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa Saudi berusaha menekan negaranya agar mendukung kebijakan Trump atas Yerusalem. Demikian juga Uni Emirat Arab (UAE. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, memiliki posisi paling dominan.

"Bin Salman dan Uni Emirat Arab berusaha mencekik ekonomi Yordania agar menyetujui persyaratan mereka, tunduk pada kepemimpinan mereka di wilayah tersebut, dan menyetujui apa yang disebut 'kesepakatan akhir' Trump," kata Bani Mustafa.

Tapi Raja Yordania, Abdullah II mengesampingkan ancaman tersebut. Ia tetap hadir di Istanbul bersama Presiden Jokowi, Sultan Brunei Hasanah Bolkiah dan beberapa pemimpin lainnya.

Gelagat lain bahwa Saudi sebetulnya berpihak kepada kebijakan Trump, menurut Alaraby.co.uk, diperlihatkan dengan instruksi pemerintah kepada media massa untuk tidak menyoroti kebijakan Trump terkait Yerusalem.

Beberapa media justru didorong untuk menitikberatkan pemberitaan pada masalah Iran dan regional. Bahkan beberapa media sudah dikirimi surat peringatan oleh Pengadilan Kerajaan Saudi.

Pengamat Timur Tengah, Zuhairi Misrawi, mengungkap dua Koran terbesar Arab Saudi di Timur Tengah, Al Syarq Al Awsat dan Dar Al Hayat, tidak mengangkat masalah Palestina sebagai isu utama. Sikap Arab Saudi ini menurutnya tak memiliki hati nurani.

"Media mainstream milik Arab Saudi tidak mengangkat kasus Yerusalem, yang menonjol justru soal Iran dan Suriah," ungkapnya saat dihubungi detik.com, Senin (18/12/2017) malam.

Ia mencatat Arab Saudi sudah menunjukkan berbagai sikap keberpihakan terhadap kebijakan Presiden Trump sejak mereka menawarkan Abu Dis, kota di dekat Yerusalem, sebagai ibukota Palestina. Selain itu, lembaga think tank milik Arab Saudi yang berbasis di AS tak pernah mengusik soal kebijakan Trump.

Zuhairi menganggap selama ini, Israel dan AS telah menjadi sekutu Arab Saudi. Mereka memiliki kepentingan sama untuk menghadapi Iran. Yerusalem dan Palestina-pun hanya menjadi bagian negosiasi di tangan mereka.

Sumber : https://m.detik.com/news/internasion...649.1510848018
0
1.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan