Sebuah restoran di Jalur Gaza menawarkan diskon besar-besaran bagi warga Korea Utara sbg bentuk rasa terima kasih kepada pemimpin negeri itu Kim Jong Un.
Pasalnya, Kim Jong Un menjadi salah satu pemimpin dunia yg paling kuat menentang langkah AS mengakui Yerusalem sbg ibu kota Israel.
"Diskon 80 persen bagi pelanggan asal Korea Utara sbg penghargaan atas dukungan pemimpin Kim Jong Un terhadap Palestina," demikian tertulis di Restoran Rabaa di kamp pengungsi Jabalia.
Namun, agaknya sang pemilik restoran, Salim Rabaa, tak akan mendapatkan pelanggan asal Korea Utara dlm waktu dekat ini.
Sebab, tak ada seorang pun warga Korea Utara yg berada di Jalur Gaza saat ini atau warga Palestina yg juga memegang paspor Korea Utara.
"Saya tahu tak ada warga Korea Utara di Jalur Gaza, tetapi inilah yg setidaknya bisa saya tawarkan sbg bentuk rasa terima kasih," kata Salim.
Selain itu, Salim juga memasang beberapa foto Kim Jong Un di rumah makan kecil itu.
Dan, langkah Salim ini menjadi perbincangan warga & pelanggan restoran tersebut.
"Saya mencintai Kim Jong Un karena dia berdiri menentang Amerika," kata seorang pelanggan.
"Saya akan menemui & menyalami warga Korea Utara jika mereka muncul di sini," tambah pelanggan lain.
Kim Jong Un menyebut Presiden AS Donald Trump sbg "orang pikun" serta menyebut keputusannya terkait Yerusalem sbg sebuah langkah cerobah & aksi jahat.
Israel menduduki sisi timur Yerusalem sbg hasil Perang Enam Hari 1967 & kemudian mendeklarasikan seluruh kota itu sbg ibu kotanya yg tak terpisahkan.
Namun, langkah Israel ini tak diakui dunia internasional, apalagi Palestina menganggap Yerusalem sbg ibu kota masa depan negeri itu.
Untuk memasuki Yerusalem, warga Gaza harus mendapatkan izin dari Pemerintah Israel yg sudah memblokade wilayah Palestina itu selama satu dekade.
Sumberhttps://m.kumparan.com/prazt-tyo/kec...-idola-di-gaza