JawaPos.com - Setelah hampir dua bulan lamanya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama keluarga menempati sebuah rumah mewah di Jalan Belimbing No.12, Kemang Timur, Jakarta Selatan. Hingga kini, belum diketahui, apakah bapak tiga orang anak ini membeli rumah tersebut atau mengontrak.

Informasi yang diperoleh untuk sementara Djarot membeli rumah mewah seharga Rp 18 miliar itu. Saat dikonfirmasi kepada Lurah Bangka, Sulistio Cahyono apakah status rumah tersebut telah dibeli atau hanya kontrakan Djarot, dia mengaku tidak tahu menahu perihal itu.

"Saya ngga tahu ya kalau itu, masa saya tanya bapak ngontrak apa beli? Kan ngga sopan, bukan urusan saya juga itu. Mau ngontrak atau beli itu haknya beliau," kata Sulistio kepada JawaPos.com, Senin (18/12).

Menurut dia, ketika pertama kali menempati rumah barunya Djarot langsung melaporkan sendiri kepindahanya di kawasan itu. Layaknya seperti warga Biasa, politikus PDIP itu juga menyampaikan beberapa aspirasinya dalam lingkungan barunya.

"Beliau sudah laporan, dia juga bilang ngga mau diperlakukan beda sama warga lainnya. Pak Djarot kaya warga biasa aja, menyampaikan aspirasi waktu baru pindah, sudah kita respon juga soal saluran air, bak sampah, bersih-bersih," kata Sulistio.

Bahkan, diungkapkan Sulistio, Mantan Walikota Blitar itu pun enggan merepotkan warga sekitar saat sedang berbenah-benah dirumah barunya. Padahal, pihaknya sudah menawarkan bantuan kepada Djarot.

"Beliau ngga mau keliatan yang gimana-gimana ya, waktu beliau pindahan juga ngga mau dibantuin. Katanya ngga enak ntar ngerepotin, ya memang sudah haknya beliau lah, kita ngga bisa maksain," ungkapnya.

Disela-sela kesibukannya Djarot ternyata kerap kali bergabung dengan warga sekitar bekerja bakti membersihkan kawasan rumah barunya. Bahkan dia memberikan sokongan makanan untuk PPSU yang sedang bekerja.

"Ya seketemunya aja, malah beliau pernah ngasih nasi kotak waktu gotong royong gabung kerja bakti sama PPSU, pasukan biru, mungkin juga kaya perpisahan gitu lah. Yang jelas beliau juga sudah lapor ngga mau diistimewakan," ucapnya.

Sementara, saat dikonfirmasi JawaPos.com, Djarot belum bersedia memberikan respon. Pesan dan telepon yang biasa digunakan Djarot belum merespon telepon dari JawaPos.com.