Kaskus

Story

salazarsAvatar border
TS
salazars
Fyres : Fate of Dragon Warrior [Cerita Fantasy / Petualangan]
Halo agan - agan sekalian.
Berhubung ane suka bikin novel fantasy, kali aja ada yang mau baca hasil karya ane di forum kaskus ini.
emoticon-Baby Boy

Judulnya adalah Fyres: Fate of Dragon Warrior
Untuk yang suka cerita - cerita Fantasy kaya The Lord of The Ring, Eragon, Harry Potter. Yuk simak cerita ane gan..

emoticon-2 Jempol


Prolog

Hari itu indah dan cerah dikota kecil Little Wings. Angin sepoi membelai pepohonan dengan manja. Menimbulkan bunyi kemerisik yang ternodai oleh bising kesibukan kota kecil itu. Truk - truk penganggkut emas tanpa henti bekerja siang dan malam. Mengeruk perut bumi hingga ke dasar, membuat tanah menangis dan menderita.

Pada awalnya, kota Little wings terkenal akan suakanya. Burung-burung bernyanyi merdu, hewan – hewan berkeliaran dalam damai dan tanaman hidup subur tanpa halangan. Berbagai burung langka pernah hidup disini, dilindungi cagar alam yang sangat indah dengan hutan yang rimbun dan damai.

Namun sejak malapetaka penemuan tambang emas, tempat ini berangsur - angsur sekarat. Perubahan yang begitu dramatis dan berjalan super cepat, seakan baru saja mengedipkan mata dan hancurlah. Hutan dan pegunungan tempat hewan - hewan tinggal dibabat habis untuk lahan pertambangaan.

Padahal banyak pihak yang menentang pembukaan lahan ini, namun uang selalu menang. Pihak politik mendukung seratus persen pembukaan lahan ini. Tanpa memikirkan dampak bagi anak cucu kita nanti, hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri saja.
Jika dilihat dari udara terlihat titik-titik penggalian yang telah dalam dan suram. Bahkan sebagian ada yang telah digenangi air karena telah ditinggalkan. Membentuk danau kecil penuh misteri. Menyimpan masa lalu indah yang kini kelam.

Di ujung jalan antara Yelow dan Rose street, berdiri sebuah toko besar yang menyediakan berbagai kebutuhan. Tertulis disana WINGS SUPER MARKET berwarna merah dan mewah. Temboknya dicat putih, membuatnya terkesan elegan dan rapi. Tidak ada sedikitpun coretan atau tembok yang terkelupas.

Bel berdentang di pintu masuk toko. Bukan pelanggan baru yang datang, melainkan seorang pelanggan wanita yang baru saja selesai berbelanja. Wanita itu membawa kantung belanjaan yang terlihat agak berat. Membuatnya berjalan sedikit lambat.
Sayuran segar, susu kotak, beberapa jenis buah, makanan kecil, dan mie instan dibelinya untuk persediaan seminggu kedepan.

Disamping wanita itu berjalan sesosok kecil mengikuti, putra satu-satunnya yang baru berumur lima tahun. Ia membawa sebuah bola kecil yang masih berlebel. Mungkin ia baru membelinya di toko tadi.
Ponsel berdering, penanda sebuah panggilan masuk.

“Tunggu sebentar ya nak” ucap wanita itu kepada putranya. Ia kemudian menaruh belanjaannya dan mengangkat ponsel yang masih melantunkan lagu dari tahun 70an itu. Menatap layar ponsel dan tersenyum senang.

“Halo” ucapnya, sambil berseri senang bercampur rindu. Ia tertawa dan menitikan air mata bahagia, namun lama kelamaan senyum di bibirnya memudar, berubah menjadi kecemasan dan kesedihan. Kini suaranya bergetar membalas panggilan itu.

Merasa bosan menunggu ibunya, anak kecil itu memantul-mantulkan bola yang ia pegang kelantai. Ia memainkan bola itu layaknnya pemain basket profesional. Mengiring bola dengan riang kesana kemari hingga tanpa sengaja ia menendang bola itu.

Anak itu mengejarnya. Dengan cepet bola itu bergulir menjauh, menabrak tiang listrik terdekat dan memantul ke tengah jalan.

Dengan wajah lugu tanpa dosa ia berlari kearah bola itu berhenti. Sebuah decitan keras menggema Cumiakan telinga. Sebuah mobil box kehilangan kendali. Wanita yang tengah menelepon menolah dan menjerit. Putra satu-satunnya dalam bahaya.

Mobil box itu kehilangan kendali karena pengemudinya terkejut. Ia berusaha keras menghentkan laju mobilnya. Tidak ingin menabrak anak kecil ditengah jalan itu. Mobil terguling dan terseret menuju anak itu berdiri terpaku. Tidak mengerti apa yang tengah terjadi.

‘Brak!’ bunyi derak aneh bergema. Menggantikan bunyi gaduh decitan rem mobil. Mobil itu terbakar. Semua yang menyaksikan menahan nafas. ‘Apakah anak itu selamat’

Ajaib! Anak itu baik-baik saja. Seperti tidak terjadi apa – apa, ia memungut bola miliknya dan memantulkannya keaspal yang hitam terbakar. Hanya dibagian ia berdiri saja yang tidak tertutup oleh hitam legam.

Wanita itu memeluk putranya dengan rasa syukur yang amat sangat. Ia menoleh ke mobil yang terbakar. Wajahnya ngeri serta shock ketika melihat mobil box yang hangus terbakar dihadapannya.

Si sopir selamat dengan melompat sebelum mobil terguling., namun ia hanya mematung menatap anak kecil itu. Kemudian menatap kosong kelangit dan bergumam “Naga”.


anasabilaAvatar border
andhikulAvatar border
andhikul dan anasabila memberi reputasi
2
2K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan