Keterbatasan dalam hal fisik tak serta merta tidak dapat mendapatkan prestasi, setidaknya hal itulah poin penting yang bisa Agan & Sista dapatkan saat menyasikan ajang olahraga untuk atlet difabel kayak ASEAN Games 2017 dan
Asian Para Games 2018 mendatang. Sama halnya dengan SEA Games, ASEAN Para Games diikuti oleh 11 negara yang ada di Asia Tenggara. Dan selain untuk mendulang segudang prestasi, ajang ini sudah menjadi hal umum dijadikan momen bagi para atlet untuk menyiapkan diri di ajang olahraga dengan level yang lebih tinggi lagi.
ASEAN Para Games dilaksanakan kemarin tepatnya 17 hingga 23 September 2017. Dan kerennya lagi, Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum loh.

Gokil kan?

Keberhasilan Indonesia merengkuh status juara umum dalam ASEAN Para Games tak lepas dari perjuangan para atlet difabel kita yang dalam segala keterbatasannya terus berjuang dan berlatih tanpa lelah demi mengharumkan nama Indonesia. Nah dari ratusan atlet kita yang berjuang keras dalam ajang ASEAN Para Games kemarin, yuk kenal lebih dalam atlet-atlet difabel Indonesia yang memiliki segudang prestasi.
Nih Gan..
Quote:
1. Guntur

Guntur yang lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 12 Oktober 1983 Ketika dilahirkan seluruh kondisi fisiknya tak ada yang berbeda dengan manusia lainnya. Namun Pria yang tadinya merupakan nelayan mengalami hal yang buruk saat harus kehilangan tangan kirinya akibat dari kecelakaan kapal motor. Namun meskipun begitu ia ga larut dalam keterpurukannya. Ia merasakan kecepatan renangnya lebih baik saat hanya menggunakan satu tangan. Melihat hal itu sebagai peluang dalam hidupnya, ia berniat menjadi atlet renang dan mimpinya terwujud. Ia tak kenal lelah berlatih demi mencapai waktu yang dia inginkan.
Tekad kuatnya membuahkan hasil, atlet renang asal Balikpapan ini mampu menyapu bersih 5 pertandingan yang dia ikuti dengan mendapatkan 5 emas sekaligus. Ia sempat mencatatkan diri dalam waktu tercepat pada APG 2015 dengan waktu 1 menit 22.10 detik. Pada APG 2017, Guntur berhasil melewati rekor dirinya dengan catatan waktu 1 menit 20.53 detik. Ia meraihnya di nomor 100 meter gaya dada SB8.
Quote:
2. Laura Aurelia Dinda
Ayune Gan

Perempuan asal Pekanbaru kelahiran tanggal 22 September 1999 ini merupakan peraih medali emas pertama untuk Indonesia di APG 2017 Malaysia loh Gan. Ia mendapat medali emas dari ajang renang di nomor 100 meter gaya bebas S6 dengan mencatatkan diri sebagai peraih medali emas dengan waktu 1 menit 30,27 detik.
Berbeda dengan Guntur, Laura memang sejak awal merupakan atlet renang. Tetapi nasib buruk menimpanya Gan. Doi terpeleset di kamar mandi, dan tulangnya patah. Meskipun mimpi menjadi atlet renang hampir sirna, Laura beruntung kedua orang tuanya terus mendukungnya untuk menjadi atlet. Masa sulit saat ia baru mengalami patah tulang, sudah ia lewati. Sekarang Laura sudah mampu meraih medali emas Asean Para Games 2017. Laura berhasil membuat bangga orang tuanya dan negara. Ia berhasil mematahkan anggapan teman-temannya yang menganggap atau menyarankan untuk lebih baik behenti menjadi atlet. Laura Aurelia Dinda bisa membuktikan dirinya dengan prestasi.

Quote:
3. Nur Jannah Kamsyah Kariem

antaranews
Atlet angkat berat Indonesia ini awalnya tidak memiliki target medali emas saat berangkat ke APG 2017, Malaysia. Ia hanya ditargetnya perunggu oleh pelatih tim angkat berat, Coni Ruswanta. Namun kerennya Nur Jannah berhasil mendapat medali emas di angkat berat nomor 41 kilogram Gan! Dengan hasil ini jelas ia berhasil mengejutkan sang pelatih dengan raihannya yang melebihi target awalnya.
Nur Jannah pun merasa senang sekali dengan raihan medali emasnya yang sebenarnya ia pun tidak menduga. Semua itu karna kerja kerasnya dan strategi bertandingnya yang menurutnya tepat. Dan lawannya saat itu, Filipina tidak tepat dalam menerapkan stategi.
Quote:
4. Muhammad Bejita

Haluansumatera.com
Remaja kelahiran 7 Oktober 2000 ini merupakan salah satu atlet renang andalan Indonesia bersama Guntur Gan. Ia adalah salah satu murid di SMAN 10 Palembang. Masih muda banget! Memiliki masalah dengan kakinya, Bejita biasa ia dipanggil berhasil menyabet tiga medali emas di ajang Peparnas XV/2016. Ia juga berhasil memecahkan rekor di nomor 100 meter gaya punggung S14 putra di APG 2017. Bejita berhasil melampaui capaian waktu tercepat sebelumnya, Tan Eng Kiong perenang asal Singapura, dengan waktu 1 menit 12 detik. Sedangkan Bejita mampu meraih cacatan waktu 1 menit 08 detik.
Quote:
5. Suparni Yati
Suparni Yati merupakan anak dari seorang penjual tempe asal Riau ini merupakan salah satu atlet tolak peluru asal Indonesia yang bertanding di ajang Asean Para Games. Dilansir dari berbagai media, atlet yang berlaga di cabang olahraga tolak peluru kelas F20 merupakan atlet yang mempunya IQ dibawah 75.
Hebatnya, segala keterbatasan yang dimilikinya tidak membuat Suparni berkecil hati. Bayangin aja, ia berhasil memecahkan rekor dengan torehan lemparan 11,03 meter yang mengalahkan torehan terbaik sebelumnya yakni 10,71 meter yang diraih atlet asal Malaysia di Paralimpade London 2012. Hasilnya, Suparni berhasil menyabet medali emas sekaligus pecahin rekor!
Quote:
6. M. Fadli
Tentu masih segar dalam ingatan kita saat peristiwa tragis yang menimpa pebalap kebanggaan Indonesia bernama M.Fadli, yang ditabrak oleh pebalap asal Thailand saat melakukan selebrasi kemenangan Supersport 600 cc pada tahun 2015 yang lalu di sirkuit Sentul. Nah yang patut diacungi jempol dari M. Fadli adalah tak lama setelah kehilangan kakinya semangat M.Fadli untuk mengharumkan nama Indonesia tak pernah padam. Lewat bekal pengalamannya didunia balap motor, M. Fadli kini tergabung dalam squad Para Games Indonesia dengan ikut cabang Paracycling.
ASEAN Para Games ke-19 menjadi debut M. Fadli. Dia turun pada tiga nomor paracycling. Bapak satu anak itu mengawali dengan medali perunggu dari nomor sprint 1 km kategori C4 putra. Istimewanya, medali yang diraih Fadli di Velodrome Nasional Malaysia, Negeri Sembilan, merupakan medali pertama untuk Kontingen Indonesia. Bagi Fadli, medali itu juga menjadi koleksi perdana dia di ajang multievent. Gokil kan?
Kisah dari Guntur dkk membuktikan tidak ada halangan bagi setiap orang yang memiliki keterbatasan apabila ingin berprestasi. Siapapun yang pernah jatuh, akan selalu ada kesempatan untuk bangkitdan hidup lebih baik lagi. Nah ngomongin atlet difabel kita, pada tahu gak tahun depan Indonesia jadi tuan rumah penyelenggaraan ASIAN Para Games 2018? Makanya
baca thread inikalo masih belum tau, Gan.

Intinya, Indonesia udah ditunjuk jadi tuan rumah perhelatan Asian Para Games 2018 yang diselenggarakan tiap 4 tahun sekali. Ajang olahraganya setipe kayak ASEAN Para Games, tapi bedanya Asian Para Games ini punya jangkauan peserta yang lebih luas lagi, yaitu seluruh Asia loh Gan! Menurut websitenya sih, ada 42 negara yang bakal bertanding pada 8 hingga 16 Oktober 2018 mendatang dengan venue yang kabarnya bakal di GBK dan JIEXPO Kemayoran.
Jadi, mari kita
#NyalakanSemangatGuntur dkk untuk kembali berlatih keras demi mengharumkan nama Indonesia ke tingkat Asia di ajang Asian Para Games 2018 mendatang. Sebagai warga negara Indonesia yang tentunya mencintai Indonesia, sudah sepatutnya kita mendoakan serta mendukung yang terbaik untuk para atlet difabel kita agar kembali menghasilkan prestasi.

