Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dancewolfAvatar border
TS
dancewolf
Acara Pesta DJ Sedunia di Kemayoran Bakal Rusuh, Ormas Ancam Culik DJ Marshmello?



thejak.co– Forum Betawi Rempug (FBR) bersama organisasi masyarakat lainnya bakal lakukan sweeping jika pihak penyelenggara tetap menggelar acara Djakarta Wherehouse Project (DWP) di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Bahkan, mereka mengancam bakal menculik Disc Jockey (DJ) Marshamello.



Ketua Umum FBR Luthfi Hakim mendesak kepolisian dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta agar acara pesta DJ internasional itu tidak diberi izin. Karena, menurutnya acara tersebut lebih banyak mudharat dan sangat jauh dari nilai-nilai kearifan lokal.

“Saya meminta pada aparat dan dinas terkait untuk tidak mengeluarkan izin acara tersebut. Karena lebih banyak mudharatnya,” tegas Luthfi di Jakarta, Senin (11/12).

Jika acara DWP tetap berjalan, Luthfie mengancam akan mengerahkan massa FBR untuk melakukan aksi sweeping. “Jika pihak penyelenggara tetap ngotot menyelenggarakan acara itu, jangan salahkan bakal ada aksi sweeping,” tandasnya.
Ketua LAKRI DKI Jakarta, Ical Syamsuddin menyerukan aksi penolakan acara tersebut.

“Kami berharap rekan-rekan aktivis penyelamat bangsa dan negara yang peduli terhadap nasib generasi bangsa kedepan dan yang ber Ammar Ma’aruf Nahyi munkar, dari setiap Ormas yg ada di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara khususnya Kemayoran dan Pademangan bagian dari aliansi yang tergabung di gerakan LAKRI, BANG JAPAR, FBR, PP, FORKABI, termasuk para pengurus masjid, pengajian dan majlis taklim dengan kop suratnya masing-masing agar membuat surat pernyataan penolakan terhadap event maksiat Dugem Internarional yang akan diadakan di JIExpo, Kemayoran, “ ujarnya.



“mengingat ini masih dalam wilayah dalam kampung kita yang bersinggungan dengan dua wilayah Jakarta Utara dan Pusat. Kita wajib menolaknya dan menyikapi rencana penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP). Pasalnya, acara yang diselenggarakan Ismaya Group,” sambungnya.

Setiap kali diselenggarakan, DWP selalu menghadirkan DJ dari berbagai negara, dan acara dikemas persis seperti di diskotik-dikotik dimana para pengunnjungnya jejingkrakkan mengikuti alunan musik dugem dan kehabatan musik remix yang disajikan para DI itu, di bawah tata cahaya yang diatur sedemikian rupa, sehingga kadang kala ruangan menjadi remang-remang, bahkan gelap.

DWP hanya memindahkan acara dugem kawula muda dari diskotik ke sebuah ruangan yang superbesar di JIExpo, dan diberi tata cahaya serta tata ruang yang juga tak jauh beda dengan diskotik. Dan seperti halnya acara dugem, melihat cewek-cewek berpakaian mini dan seksi, menjadi hal biasa di situ. Begitu juga kalau acara itu kemudian dicap rawan peredaran narkoba dan bahkan perilaku seks bebas.

Aksi penolakan acara DJ internasional yang semakin meluas membuat kuatir Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Menurut Uno, kuatir dari segi akses dan segi budaya karena terlalu kebarat-baratan.
“Kita perlu sikapi juga dan kita juga cari sesuatu ekuilibrium (keseimbangan pasar) dalam acara itu di mana Indonesia dan Jakarta tentunya adalah kota metropolis,” ujar Sandiaga di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/12).

Meski dinilai membawa budaya barat sebagai mantan pengusaha, pria berkacamata ini justru melihat peluang dalam meningkatan perekonomian lokal pada penyelenggaraan event DWP.



“Selama tidak melanggar hukum dan ketentuannya yang berlaku serta kita kondusif. Selama itu mendorong pertumbuhan ekonomi kita harus membuat ini lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ujar Sandi melalui DWP Sandiaga juga menjadi daya tarik wisata di Jakarta yang akan semakin berkembang. Ia sempat mengusulkan ada unsur budaya lokal seperti corak betawi dalam acara tersebut.
“Saya juga titip pesan ada asupan budaya lokal yang bisa diangkat dan kearifan bagaimana bisa memperahatikan warga,” kata Sandi.
Sementara itu, Anggota Fraksi Gerindra, Syarif berpendapat, acara panitia acara DWP di Kemayoran harus bisa memberikan jaminan agar tidak ekses buruk adari acara tersebut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya yang banyak diberitakan, yakni berserakannya kondom baik di Toilet, taman dan lingkungan sekitar acara digelar.
“Sepanjang ada jaminan itu dari panitia, boleh saja acara itu digelar,” ujarnya. NH



Sudah main ancam culik, polisi mana? emoticon-Matabelo
Diubah oleh dancewolf 16-12-2017 05:09
0
19.1K
163
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan