- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Green Lifestyle
[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah


TS
fadw.crtv
[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah
![[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah](https://s.kaskus.id/images/2017/12/16/9572619_20171216115433.jpg)
Quote:
Jika berbicara masalah sampah, mungkin topik ini tidak akan ada habisnya. Pada kenyataannya, setiap mahluk yang hidup di bumi ini pasti akan menghasilkan residu. Tumbuhan, hewan, dan manusia sekali pun pasti menghasilkan residu.
Menilik dari maknanya, residu adalah ampas atau sisa dari proses kehidupan. Namun perbedaannya, tumbuhan dan hewan tidak perlu menjaga lingkungan bumi ini, karena secara hakikat mereka tidak mempunyai akal, dan secara umum rata-rata residu dari kedua mahluk itu akan bersifat positif bagi lingkungan.
Residu dari tumbuhan dan hewan, seperti: bangkai, kotoran, dan sisa makanan mereka akan teruarai dan menjadi pupuk alami bagi alam. Ekosistem dan kehidupan baru akan mulai tumbuh dari bangkai binatang atau batang pohon yang mati.
Sayangnya, residu dari satu mahluk yang terbanyak di muka bumi ini, yaitu manusia, sangatlah berbahaya bagi kesehatan lingkungan. Bahkan, (maaf) kotoran manusia sendiri bisa menjadi racun bagi lingkungan.
Saya tidak akan membahas tentang itu pastinya, saya akan membahas tentang residu lainnya, yaitu sampah. Manusia selain menghasilkan residu alami, dia juga menghasilkan residu dari luar tubuhnya. Residu ini adalah sampah-sampah yang diproses untuk menopang kehidupan manusia di bumi. Namun sayangnya, manusia seperti kurang memperhatikan kesehatan lingkungan akibat sampah-sampah ini.
Sampah plastik, botol, kaca, kresek dan bahan kimia lainnya mampu menggerogoti kesehatan bumi, dan yang pastinya akan berbalik menggerogoti kesehatan manusia itu sendiri. Semakin hari, sampah-sampah akan semakin menumpuk apabila dibiarkan saja dan tidak dilakukan proses lebih lanjut.
Hari ini, sepertinya gerakan ‘buang sampah pada tempatnya’ saja tidaklah cukup, mesti ada gerakan lanjutan yang bisa mengurangi, mengatasi dan memaksimalkan potensi sampah-sampah ini. Dan sepatutnya, pemerintah serta masyarakat bisa lebih bekerja sama lagi dalam pengoptimalan gerakan “Reduce, Reuse, dan Recycle” atau biasa dikenal dengan 3R.
Tidak hanya satu aspek saja, tetapi semua aspek manusia yang hidup di bumi wajib untuk melakukan hal ini, tentunya demi kesehatan bumi dan manusianya itu sendiri.
Menilik dari maknanya, residu adalah ampas atau sisa dari proses kehidupan. Namun perbedaannya, tumbuhan dan hewan tidak perlu menjaga lingkungan bumi ini, karena secara hakikat mereka tidak mempunyai akal, dan secara umum rata-rata residu dari kedua mahluk itu akan bersifat positif bagi lingkungan.
Residu dari tumbuhan dan hewan, seperti: bangkai, kotoran, dan sisa makanan mereka akan teruarai dan menjadi pupuk alami bagi alam. Ekosistem dan kehidupan baru akan mulai tumbuh dari bangkai binatang atau batang pohon yang mati.
Sayangnya, residu dari satu mahluk yang terbanyak di muka bumi ini, yaitu manusia, sangatlah berbahaya bagi kesehatan lingkungan. Bahkan, (maaf) kotoran manusia sendiri bisa menjadi racun bagi lingkungan.
Saya tidak akan membahas tentang itu pastinya, saya akan membahas tentang residu lainnya, yaitu sampah. Manusia selain menghasilkan residu alami, dia juga menghasilkan residu dari luar tubuhnya. Residu ini adalah sampah-sampah yang diproses untuk menopang kehidupan manusia di bumi. Namun sayangnya, manusia seperti kurang memperhatikan kesehatan lingkungan akibat sampah-sampah ini.
Sampah plastik, botol, kaca, kresek dan bahan kimia lainnya mampu menggerogoti kesehatan bumi, dan yang pastinya akan berbalik menggerogoti kesehatan manusia itu sendiri. Semakin hari, sampah-sampah akan semakin menumpuk apabila dibiarkan saja dan tidak dilakukan proses lebih lanjut.
Hari ini, sepertinya gerakan ‘buang sampah pada tempatnya’ saja tidaklah cukup, mesti ada gerakan lanjutan yang bisa mengurangi, mengatasi dan memaksimalkan potensi sampah-sampah ini. Dan sepatutnya, pemerintah serta masyarakat bisa lebih bekerja sama lagi dalam pengoptimalan gerakan “Reduce, Reuse, dan Recycle” atau biasa dikenal dengan 3R.
Tidak hanya satu aspek saja, tetapi semua aspek manusia yang hidup di bumi wajib untuk melakukan hal ini, tentunya demi kesehatan bumi dan manusianya itu sendiri.
![[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah](https://s.kaskus.id/images/2017/12/16/9572619_20171216115537.jpg)
Quote:
Gerakan Reduce atau mengurangi ini langkah awal dalam menanggulangi sampah.Kita mungkin tidak pernah tahu ada berapa milyar ton sampah-sampah di bumi ini yang sudah dihasilkan manusia. Maka dari itu, gerakan mengurangi untuk menghasilkan sampah ini adalah sangat penting dilakukan oleh masyarakat.
Menggunakan wadah dari rumah dan mengurangi penggunakan barang sekali pakai adalah penting. Misalnya saja pengurangan penggunaan botol air mineral. Dengan kita rajin membawa air mineral dari rumah, tentunya dengan menggunakan botol yang bisa digunakan berulang kali, maka sampah botol ini semestinya bisa ditekan.
Pihak produsen dan penjual harus bisa mengambil langkah untuk berani menyediakan produk-produk tanpa kemasan plastik. Misalnya saja dengan menjual produk makanan tanpa kemasan dan mewajibkan konsumen membawa wadahnya sendiri. Selain itu, penyediaan depot isi ulang air dengan jumlah sedikit, misalnya 600 ml sampai 1 liter, akan bisa mengurangi penggunaan botol sekali pakai.
Kita sebagai konsumen pun seharusnya bisa sadar untuk membawa kantong atau tas sebagai tempat belanjaan kita, dan tentunya akan mengurangi penggunaan kantong kresek.
Menggunakan wadah dari rumah dan mengurangi penggunakan barang sekali pakai adalah penting. Misalnya saja pengurangan penggunaan botol air mineral. Dengan kita rajin membawa air mineral dari rumah, tentunya dengan menggunakan botol yang bisa digunakan berulang kali, maka sampah botol ini semestinya bisa ditekan.
Pihak produsen dan penjual harus bisa mengambil langkah untuk berani menyediakan produk-produk tanpa kemasan plastik. Misalnya saja dengan menjual produk makanan tanpa kemasan dan mewajibkan konsumen membawa wadahnya sendiri. Selain itu, penyediaan depot isi ulang air dengan jumlah sedikit, misalnya 600 ml sampai 1 liter, akan bisa mengurangi penggunaan botol sekali pakai.
Kita sebagai konsumen pun seharusnya bisa sadar untuk membawa kantong atau tas sebagai tempat belanjaan kita, dan tentunya akan mengurangi penggunaan kantong kresek.
![[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah](https://s.kaskus.id/images/2017/12/16/9572619_20171216115524.jpg)
Quote:
Gerakan Reuse atau menggunakan kembali ini tentu berkaitan dengan reduce.Menggunakan kembali sampah-sampah yang sekiranya bisa digunakan untuk hal lain, tentu akan semakin memaksimalkan kegunaan barang atau sampah tersebut.
Misalnya kotak atau dus dari sepatu, mie instan atau produk lainnya yang bisa kita gunakan sebagai wadah penyimpanan. Selain itu, kresek plastik pun sebaiknya digunakan berulang kali agar lebih bisa dimaksimalkan. Namun, penggunaan kertas yang sudah dipakai, jangan sekali-kali digunakan untuk membungkus makanan, karena berbahaya.
Misalnya kotak atau dus dari sepatu, mie instan atau produk lainnya yang bisa kita gunakan sebagai wadah penyimpanan. Selain itu, kresek plastik pun sebaiknya digunakan berulang kali agar lebih bisa dimaksimalkan. Namun, penggunaan kertas yang sudah dipakai, jangan sekali-kali digunakan untuk membungkus makanan, karena berbahaya.
![[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah](https://s.kaskus.id/images/2017/12/16/9572619_20171216115559.jpg)
Quote:
Gerakan terakhir yang semestinya dioptimalkan adalah gerakan mendaur ulang atau recycle.Misalnya saja botol air mineral untuk membuat kotak atau wadah barang, bungkus kopi atau makanan ringan digunakan untuk membuat tas jinjing, dan lain sebagainya.
Penggunaan residu lainnya dalam aspek industri pun semestinya dimaksimalkan. Misalnya saja penggunaan air pendingin yang bisa digunakan berulang-ulang atau memanfaatkan air hasil proses produksi. Barang-barang produksi yang gagal pun sebaiknya di proses kembali dan digunakan pada proses selanjutnya.
Sistem reuse di lingkungan industri ini sebenarnya lebih dikenal dengan sebutan ‘zero waste’ atau tidak ada yang dibuang. Biasanya penerapannya pada sumber daya produksi, seperti besi, karet, plastik yang dihasilkan gagal lalu diolah kembali menjadi bahan mentah.
Penggunaan residu lainnya dalam aspek industri pun semestinya dimaksimalkan. Misalnya saja penggunaan air pendingin yang bisa digunakan berulang-ulang atau memanfaatkan air hasil proses produksi. Barang-barang produksi yang gagal pun sebaiknya di proses kembali dan digunakan pada proses selanjutnya.
Sistem reuse di lingkungan industri ini sebenarnya lebih dikenal dengan sebutan ‘zero waste’ atau tidak ada yang dibuang. Biasanya penerapannya pada sumber daya produksi, seperti besi, karet, plastik yang dihasilkan gagal lalu diolah kembali menjadi bahan mentah.
Quote:
Penerapan 3R akan lebih berarti jika dilaksanakan dengan sadar diri oleh masyarakat dan didukung oleh pemerintah. Tentu saja masyarakat tidak akan bisa maju bila tidak difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.
Pemerintah sendiri mempunyai peranan penting, sejauh mana pemerintah mau mengatur rakyatnya untuk lebih sadar terhadap lingkungan. Contohnya saja kebijakan pemilahan sampah. Ini sebenarnya akan sangat baik bila dilakukan secara terus menerus dan serius.
Jika bisa diseriuskan, masyarakat dipaksa untuk memilah-milah sampah mereka sebelum dibuang. Antara sampah organik dan non-organik akan lebih memangkas waktu untuk proses selanjutnya dan akan berhenti sebentar di TPS.
Menurut saya pribadi, pemilahan sampah ini sangat penting apabila bisa diterapkan. Pemilahan yang mencontoh negara maju seperti Jepang, yaitu pemilahan sampah yang bisa dibakar dan sampah untuk didaur ulang adalah contoh sederhana tetapi memiliki efek yang luar biasa.
Sampah-sampah yang bisa dibakar bisa langsung dikirim ke pembangkit listrik tenaga sampah atau incinerator tanpa harus ditimbun di TPS. Jika dirasa incinerator menghasilkan polusi yang mengganggu, pemerintah bisa mencari jalan lain tentunya. Ini lebih baik daripada sampah dibiarkan menimbun dan mencemari udara, tanah, dan air.
Sampah daur ulang sendiri bisa langsung diproses juga dan tentunya lebih higienis dari pada dicampur dengan sampah yang bisa dibakar atau sampah basah. Bahkan, di Jepang sendiri, kita diwajibkan untuk mencuci dahulu botol atau sampah recycle ini sebelum dibuang.
Semua kembali lagi kepada kita sendiri. Kesehatan lingkungan bumi ini bukan ada ditangan satu pihak, bukan ada di tangan para tumbuhan atau hewan, tapi ada ditangan kita sendiri sebagai manusia penghasil residu terbesar.
Tentu saja dengan cara sederhana ini manusia tidak perlu repot-repot mencari planet baru untuk tinggal, dan dengan cara ini pula kita bisa mencintai lingkungan. Dan semoga saja ada sebuah tindakan nyata yang bukan hanya untuk mengurangi sampah-sampah baru, tetapi juga mengurangi sampah-sampah lama.
Pemerintah sendiri mempunyai peranan penting, sejauh mana pemerintah mau mengatur rakyatnya untuk lebih sadar terhadap lingkungan. Contohnya saja kebijakan pemilahan sampah. Ini sebenarnya akan sangat baik bila dilakukan secara terus menerus dan serius.
Jika bisa diseriuskan, masyarakat dipaksa untuk memilah-milah sampah mereka sebelum dibuang. Antara sampah organik dan non-organik akan lebih memangkas waktu untuk proses selanjutnya dan akan berhenti sebentar di TPS.
Menurut saya pribadi, pemilahan sampah ini sangat penting apabila bisa diterapkan. Pemilahan yang mencontoh negara maju seperti Jepang, yaitu pemilahan sampah yang bisa dibakar dan sampah untuk didaur ulang adalah contoh sederhana tetapi memiliki efek yang luar biasa.
Spoiler for Pemilahan Sampah:
![[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah](https://s.kaskus.id/images/2017/12/16/9572619_20171216120058.jpg)
Sampah-sampah yang bisa dibakar bisa langsung dikirim ke pembangkit listrik tenaga sampah atau incinerator tanpa harus ditimbun di TPS. Jika dirasa incinerator menghasilkan polusi yang mengganggu, pemerintah bisa mencari jalan lain tentunya. Ini lebih baik daripada sampah dibiarkan menimbun dan mencemari udara, tanah, dan air.
Sampah daur ulang sendiri bisa langsung diproses juga dan tentunya lebih higienis dari pada dicampur dengan sampah yang bisa dibakar atau sampah basah. Bahkan, di Jepang sendiri, kita diwajibkan untuk mencuci dahulu botol atau sampah recycle ini sebelum dibuang.
Semua kembali lagi kepada kita sendiri. Kesehatan lingkungan bumi ini bukan ada ditangan satu pihak, bukan ada di tangan para tumbuhan atau hewan, tapi ada ditangan kita sendiri sebagai manusia penghasil residu terbesar.
Tentu saja dengan cara sederhana ini manusia tidak perlu repot-repot mencari planet baru untuk tinggal, dan dengan cara ini pula kita bisa mencintai lingkungan. Dan semoga saja ada sebuah tindakan nyata yang bukan hanya untuk mengurangi sampah-sampah baru, tetapi juga mengurangi sampah-sampah lama.
![[EVENT LINGKUNGAN] Pengoptimalan 3R Untuk Menanggulangi Bahaya Sampah](https://s.kaskus.id/images/2017/12/16/9572619_20171216115611.jpg)
fadw.crtv
*sumber gambar tertera pada gambar pertama dan kelima.
0
3.1K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan