Yap.. You guys ga salah baca judul.. lukisan Yesus ini seharga 6 Triliun bree!!
Lukisan ini di beri nama "Salvator Mundi" yang artinya "Juru Selamat Dunia" dan di lukis oleh sang maestro Leonardo da Vinci.
Pembelinya juga bukan sembarang orang nih gan, pembelinya adalah seorang pangeran Arab Saudi.
Karena pembelian ini, berhembus angin isu miring si pangeran tentang pembelian bombastis ini di Arab Saudi gann!!
Mari di simak isu apa yang lagi di hadapi sang pangeran
Dalam sebuah pelelangan oleh balai lelang Christie's di New York bulan lalu, tepatnya 15 November 2017, sebuah rekor dicatatkan. Lukisan berjudul "Salvator Mundi" karya maestro Italia, Leonardo da Vinci, laku terjual dengan harga US $450,3 juta, setara Rp6,1 triliun.
Nilai lukisan wajah Yesus Kristus tersebut nyaris tiga kali lebih besar dari rekor pelelangan lukisan sebelumnya, "Women of Algiers (Version O)" karya Pablo Picasso yang laku US $179,4 juta pada 2015.
Ia juga memecahkan rekor lukisan termahal di dunia yang dijual secara privat sebelumnya, US $300 juta yang dipegang "Interchange" hasil sapuan kuas Willem de Kooning.
Saat pembelian itu dilakukan, identitas pembeli "Salvator Mundi" dirahasiakan.
CEO Christie's, Guillaume Cerutti, dikutip The Guardian, mengatakan ia tidak tahu apakah sang pembeli mau mengungkapkan identitas dirinya. "Saya tak bisa berkata apakah ia ingin dipublikasikan."
Surat kabar Prancis Le Journal du Dimanche (19/11) mengabarkan bahwa "pembelian irasional" itu dilakukan bukan oleh seseorang, melainkan hasil kerja sama dua perusahaan keuangan yang bekerja sama dengan beberapa museum besar.
Akan tetapi pada Rabu (6/12/2017), The New York Times (NYT) mengabarkan hal berbeda. Surat kabar ternama itu mengungkapkan bahwa, berdasarkan dokumen pelelangan yang mereka dapatkan, pembeli lukisan adalah seorang pangeran Arab Saudi yang belum dikenal dunia. Namanya Bader bin Abdullah bin Mohammed bin Farhan al-Saud.
Menurut NYT, Pangeran Bader baru mendaftarkan namanya hanya sehari sebelum lelang dimulai dan, sesuai persyaratan Christie's, menyerahkan uang jaminan sebesar US $100 juta.
Ketika pengacara Christie's melakukan uji kelayakan--untuk memastikan pendaftar itu benar memiliki uang dan dari mana asal uang itu--Pangeran Bader hanya menjawab "real estate" dan berkata bahwa dia "hanya satu dari 5.000 pangeran" di Arab Saudi.
Hasil investigasi NYT itu tentu saja mengejutkan. Ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan jika memang benar Pangeran Bader adalah pembelinya.
Pertama, biasanya pembeli sebuah mahakarya seperti itu adalah orang yang sudah dikenal di dunia seni atau pelelangan. Sebelum soal "Salvator Mundi" ini mencuat, nama Pangeran Bader nyaris belum terdengar, pun di dunia seni, walaupun ia disebut sebagai "orang dekat" putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman.
Kemudian, pembelian lukisan dengan harga menakjubkan tersebut dilakukan saat Pangeran Muhammad tengah "bersih-bersih" dengan menahan sekitar 200 orang berpengaruh di Saudi--termasuk beberapa pangeran--yang dituduh melakukan korupsi.
Munculnya seorang pangeran yang tak dikenal menghabiskan uang Rp6,1 triliun untuk sebuah lukisan tentu terlihat janggal di tengah situasi tersebut.
Aljazeera menulis, pembelian lukisan Yesus tersebut kemungkinan besar akan membuat para ulama konservatif Arab Saudi kecewa.
Dalam ajaran Islam Wahhabi, yang dianut oleh Arab Saudi, melarang penggambaran wajah, pun memajangnya, karena dianggap sebagai berhala atau berpotensi menjadi berhala. Oleh karena itu, tak hanya diharamkan, lukisan juga harus dihancurkan.
Museum Louvre Abu Dhabi menjadi tempat persinggahan lukisan "Salvator Mundi" karya Leonardo da Vinci.
© Mahmoud Khaled /EPA-EFE
Pada Jumat (8/12), Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat di Washington angkat bicara dalam kasus ini.
Kedubes Arab Saudi, dikutip Financial Times, mengeluarkan pernyataan bahwa Pangeran Bader mengonfirmasi dirinya hanya bertindak sebagai "perantara" untuk pemerintah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Mereka ingin memajang lukisan tersebut di Museum Louvre Abu Dhabi yang baru diresmikan pada 11 November 2017. Saat ini "Salvator Mundi" sedang dalam perjalanan ke museum tersebut.
Namun seorang sumber Financial Times menyatakan pembeli sebenarnya adalah Kerajaan Arab Saudi yang kemudian menghadiahkannya kepada pemerintah Abu Dhabi untuk menunjukkan betapa kuatnya hubungan mereka.
Pangeran Muhammad diketahui berteman akrab dengan Muhammad bin Zayed bin Sultan al-Nahyan, putra mahkota Abu Dhabi.
"Juru Selamat Dunia"
"Salvator Mundi"--yang berarti "Juru Selamat Dunia"--menggambarkan Yesus yang tangan kirinya tengah memegang bola kristal, sementara telunjuk tangan kanannya menunjuk ke atas sebagai tanda tengah berdoa.
Lukisan dengan tinggi 66 cm tersebut dibuat Leonardo da Vinci atas pesanan Raja Louis XII dari Prancis lebih dari 500 tahun lalu dan sempat disangka hilang.
Menurut The Guardian, lukisan itu lalu muncul di AS pada 2005 saat penjualan sebuah rumah dan dibeli oleh konsorsium yang dipimpin Alexander Parish, seorang pialang seni asal New York, dengan harga US $10.000.
Lukisan itu kemudian direstorasi dan diautentifikasi, lalu dipamerkan untuk pertama kalinya pada 2011 di Galeri Nasional London.
Setelah sempat beberapa kali berpindah tangan, miliuner Rusia, Dmitry E. Rybolovlev, membelinya dari seorang pialang yang berbasis di Paris, Yves Bouvier, dengan harga US $127 juta pada 2013.
Bouvier sendiri membelinya dalam sebuah pelelangan terbatas oleh balai lelang Southeby's pada awal 2013 dengan harga US $57 juta.
Mengetahui itu Rybololovlev, yang juga membeli beberapa karya seni lainnya dari Bouvier dengan total harga US $1 miliar, merasa tertipu dan mengajukan Bouvier ke pengadilan di Monaco. Kasus itu masih belum selesai hingga saat ini.
Da Vinci kerap disebut sebagai seniman terbesar Eropa pada era Renaisans. Sepanjang 67 tahun hidupnya (1452-1519), pria asal Italia itu diperkirakan hanya membuat kurang dari 20 lukisan.
Oleh karena itulah lukisan-lukisannya amat diminati para kolektor sehingga harganya selalu mahal. Karya da Vinci yang paling terkenal adalah "Mona Lisa" dan "The Last Supper" (Perjamuan Terakhir).
Bagi sang Pangeran Arab Saudi ngeluarin duid 6 Trlliun seperti ngeluarin duit buat beli chiki kyknya yakk...
Tapi menurut ane beli lukisan adalah investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan sih, bayangin harga lukisan itu 10 tahun kedepan. Kira-kira jadi berapa Trilliun yakk??
Anywayy... Karena sang Pangeran baru pertama kali membeli karya seni dan masih hangatnya kasus sang pangeran menahan lebih dari 200 orang berpengaruh di Arab Saudi. Membuat doi di perbincangkan dan di anggap ada sesuatu yang janggal atas pembelian lukisan itu yang berpotensi membuat para ulama konservatif Arab Saudi kecewa.
Ternyata alasan sang Pangeran membeli lukisan "Salvator Mundi" ini adalah untuk di pajangkan di Museum Louvre Abu Dhabi. Doi juga membeli lukisan ini hanya sebagai perantara antara pemerintahan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.