Jakarta – Sekretariat Bersama (Sekber) Pribumi Bangkit bersiap menggelar aksi membela Palestina pada Jumat esok (15/12/2017) di depan Kedutaan Besar AS.

Sekretariat yang berlokasi di Menteng 58 ini merupakan Sekber dari 58 Ormas yang terdiri dari Gerakan Pemuda islam (GPI), Gerakan pemuda ka’bah (GPK), Forum Syuhada Indonesia (FSI), Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI), Komando Barisan Rakyat (KOBAR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan lain-lain nantinya akan menyerukan Jihad membela Palestina.

Hal itu diungkapkan Panglima Forum Syuhada Indonesia (FSI) Diko dalam keterangan resmi kepada Redaksi Berita360.com, Kamis (14/12/2017) siang.

Diko Nugroho (Panglima FSI) menyatakan, kegiatan sementara di Menteng 58 adalah menyiapkan posko Aksi Bela Pribumi Palestina dan mempersiapkan kebutuhan aksi.

Senada dengan Diko, Ketua Umum FSI, Ustadz Hasri Harahap mengaskan semua ormas (terdiri dari 58 ormas.red) bergabung dan serukan Jihad Fisabilillah.

“Kita sama-sama bergabung untuk serukan jihad, sebelum aksi, kita juga akan melaksanakan sholat Jumat berjamaah di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Dubes AS),” jelas Hasri.

“Bahwa aksi ini adalah wujud empati kita kepada Palestina terhadap cengkraman zionis Israel dan Amerika. Kami juga mendesak, pertama agar Pemerintah Indonesia memutus hubungan dengan Amerika dan kedua kami juga akan menertibkan (Boikot) produk-produk (Yahudi) dan Amerika,” tegas Hasri.

Paska pengumuman Presiden AS, Donald Trump, yang menyatakan AS mengakui Yerussalem sebagai Ibukota Israel, kecaman dan hujatan dunia terus berdatangan ke Kedubes AS, bahkan seruan jihad muncul nyaris menjadi seruan jihad terbesar dari Umat Islam di sejumlah negara dunia.

Malaysia dan Brunai siap mengirimkan Tentaranya untuk berjihad membela Palestina. Seruan jihad juga diserukan militan terbesar di Palestina, Hamas. Kelompok-kelompok Militan, seperti Hizbullah audah mengirimkan balatentaranya menuju Palestina.

Penolakan terhadap Pengakuan AS tidak saja datang dari negara-negara Muslim, namun juga datang dari Uni Eropa (UE). UE menyatakan bahwa keputusan AS salah dan melanggar hukum internasional.

Melalui Duta Besarnya untuk Indonesia, UE setuju dengan penilaian Indonesia yang menolak keputusan AS tersebut. ”Kami menyatakan penolakan dengan sangat jelas,” kata Duta Besar UE untuk Indonesia, Vincent Guerend menegaskan pada Rabu (13/12/2017) kemarin.

Palestina kini menjadi medan perang baru bagi Jihadis-jihadis dunia. Harga mahal yang harus dibayar Trump dan Israel.
(Yanti/Hw/Berita360.com)

http://berita360.com/aksi-bela-pribu...serukan-jihad/

..