- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
Straight atau Gay?


TS
michelleyeohan
Straight atau Gay?
Disini gw akan berbagi aja pengalaman gw bertukar pesan sama orang baru, yang nomornya tiba tiba nyasar ketempat gw. Ga penting si, tapi semoga aja bisa jadi pelajaran.
Jadi, ini cowok termasuk kategori pria laknak. Inisialnya SS karena kalau sebut nama pasti tidak sopan... ya, namanya Selamet. S-nya cari sendiri, nanti kena pasal pencemaran nama baik. Well, awalnya percakapan biasa aja macem basa basi ga guna, tanya nama tanya tinggal daerah mana tanya status lajang... you know, interview kerja aja ga gitu gitu amat. Lalu pembicaraan berubah menjadi dia yang antusias. Kenapa? Karena gw single dan gw wanita... dan ya, disinilah letak kelaknatannya. Yang bahkan aplikasi kencan macem itu tuh, ga lebih mengerikan dari pada si Selamet.
Si Selamet ini tanya lagi gw suka pergi bareng cowok apa tidak, ya pasti jawabannya gw pergi bareng temen temen cowok, kalau bukan temen atau ada hubungan profesional buat apaan pula? Toh profesi gw juga bukan jalang. Lupakan... jalang lebih baik dibanding kotuptor. Dari sini insting gw bilang ada yang ga beres. Dan ya, memang ga beres. Waktu gw bilang gw lesbian, dia langsung membalas "ga mau rasain jilatan cowok?" Terus kalimat berikutnya "sayang sekali padahal kamu cantik." Well, terima kasih. Semua wanita memang cantik, ga ada wanita ganteng. Banci aja cakep kecuali brewokan. Tapi serius? Gw ga akan bilang kaum adam itu laknat tidak bermoral begundal jahanam whatever. Dari sekian banyak orang macem si Selamet ini masih banyak pula yang beradab. Anyway, serius nih. Anggap LGBT adalah sebuah penyakit seperti yang kebanyakan orang kira, anggaplah kalau itu memang betulan penyakit yang mengerikan melebihi kusta dan teroris. Dibandingkan sama orang macem si Selamet ini, gw akan memilih berseru kepada dunia "Thanks God, i'm gay!" Kalau perlu seantero jagad raya sampai alien poseidon curut mesti tau gw gay, dari pada memperlakukan orang secara rendahan. Dan percayalah, gw lesbian, artinya bercinta sesama jenis ga akan menghasilkan buah yang dianggap titipan. Tapi gw ga pernah yang namanya ada wanita terlalu atraktif lewat langsung ditarik ke aras ranjang. Hello? Gw manusia dia manusia kita semua manusia. Manusia ingin dimanusiakan. Dan percayalah sekali lagi, LGBT sekalipun menjalani hidup layaknya manusia pada umumnya. Persetan disebut penyakit atau apalah, tetapi, kalau diperlakukan secara tidak beradab, terlepas dari penyimpangan orientasi seksual, sebagai manusia, bagaimana perasaan kalian? Dan kalau ada yang berpikir kisah LBGT itu na'as sampai ke novel novel. Well, cek www.michelleyeohan.wixsite.com/author
Gw ga tau apa yang ada dalam pikiran kalian gw ga tau apa yang kalian yakini. Tapi gw tahu gw yakin, human rights, hak asasi manusia, harus ditegakkan.
Jadi, ini cowok termasuk kategori pria laknak. Inisialnya SS karena kalau sebut nama pasti tidak sopan... ya, namanya Selamet. S-nya cari sendiri, nanti kena pasal pencemaran nama baik. Well, awalnya percakapan biasa aja macem basa basi ga guna, tanya nama tanya tinggal daerah mana tanya status lajang... you know, interview kerja aja ga gitu gitu amat. Lalu pembicaraan berubah menjadi dia yang antusias. Kenapa? Karena gw single dan gw wanita... dan ya, disinilah letak kelaknatannya. Yang bahkan aplikasi kencan macem itu tuh, ga lebih mengerikan dari pada si Selamet.
Si Selamet ini tanya lagi gw suka pergi bareng cowok apa tidak, ya pasti jawabannya gw pergi bareng temen temen cowok, kalau bukan temen atau ada hubungan profesional buat apaan pula? Toh profesi gw juga bukan jalang. Lupakan... jalang lebih baik dibanding kotuptor. Dari sini insting gw bilang ada yang ga beres. Dan ya, memang ga beres. Waktu gw bilang gw lesbian, dia langsung membalas "ga mau rasain jilatan cowok?" Terus kalimat berikutnya "sayang sekali padahal kamu cantik." Well, terima kasih. Semua wanita memang cantik, ga ada wanita ganteng. Banci aja cakep kecuali brewokan. Tapi serius? Gw ga akan bilang kaum adam itu laknat tidak bermoral begundal jahanam whatever. Dari sekian banyak orang macem si Selamet ini masih banyak pula yang beradab. Anyway, serius nih. Anggap LGBT adalah sebuah penyakit seperti yang kebanyakan orang kira, anggaplah kalau itu memang betulan penyakit yang mengerikan melebihi kusta dan teroris. Dibandingkan sama orang macem si Selamet ini, gw akan memilih berseru kepada dunia "Thanks God, i'm gay!" Kalau perlu seantero jagad raya sampai alien poseidon curut mesti tau gw gay, dari pada memperlakukan orang secara rendahan. Dan percayalah, gw lesbian, artinya bercinta sesama jenis ga akan menghasilkan buah yang dianggap titipan. Tapi gw ga pernah yang namanya ada wanita terlalu atraktif lewat langsung ditarik ke aras ranjang. Hello? Gw manusia dia manusia kita semua manusia. Manusia ingin dimanusiakan. Dan percayalah sekali lagi, LGBT sekalipun menjalani hidup layaknya manusia pada umumnya. Persetan disebut penyakit atau apalah, tetapi, kalau diperlakukan secara tidak beradab, terlepas dari penyimpangan orientasi seksual, sebagai manusia, bagaimana perasaan kalian? Dan kalau ada yang berpikir kisah LBGT itu na'as sampai ke novel novel. Well, cek www.michelleyeohan.wixsite.com/author
Gw ga tau apa yang ada dalam pikiran kalian gw ga tau apa yang kalian yakini. Tapi gw tahu gw yakin, human rights, hak asasi manusia, harus ditegakkan.


someshitness memberi reputasi
1
1.1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan