- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Dunia Hiburan
Penyanyi Malaysia Yuna: Orang Melayu Paling Rasis Dibanding Orang Amerika


TS
rwu777
Penyanyi Malaysia Yuna: Orang Melayu Paling Rasis Dibanding Orang Amerika

Quote:
Yunalis Zarai, atau biasa dipanggil Yuna, merupakan seorang penyanyi asal Malaysia yang memajukan musik rock indie. Yuna dikenal sebagai satu-satunya penyanyi rock indie perempuan yang menggunakan jilbab.
Menanggapi kritik yang menyerangnya tahun lalu karena memakai gaun yang membuat lehernya terlihat dan juga ketika ia memeluk Usher, ia menganggap semua hujatan yang dilemparkan kepadanya sangat keterlaluan.
Ia disebut "perempuan sampah" oleh banyak masyarakat sebangsanya.
Quote:

Yuna menganggap komentar yang ia terima sebagai komentar rasis: "Aneh kan, rasisme dan diskriminasi terbesar yang pernah saya hadapi, bukan dari orang Amerika, tapi dari ras saya sendiri. Mereka menyebut saya perempuan sampah dan berkata lebih baik sekalian saja saya telanjang. Hal terburuk, menyakitkan & seksis yang pernah dilontarkan kepada saya, berasal dari bibir orang Melayu."
Ia ingat beberapa nasihat yang pernah ia terima dari ayahnya - "Kamu membuat keputusan sendiri, kamu bisa berpikir, mengapa kamu harus mendengarkan orang lain?" Ujar penyanyi berusia 29 tahun ini dengan percaya diri.
Ia menambahkan bahwa apa yang ia pakai sepenuhnya merupakan pilihannya, seperti bagaimana ia menghargai teman-temannya di panggung, termasuk memeluknya.

Quote:
Berikut seluruh pernyataannya:
Mengingat kembali saat saya berada di kampanye Barney 2014 untuk merayakan perbedaan budaya dan difoto oleh Bruce Weber.
Saya ingat ketika fotonya pertama kali jadi, saya sangat takut mempostingnya karena saya mengenal orang-orang Melayu konservatif yang sangat kasar akan menyerang saya karena leher saya terlihat. Pada saat ini saya merasa nyaman. Penata make up dari Barney bersikap baik dan menghormati kepercayaan saya dan membiarkan saya mengenakan baju kemeja yang indah ini.
Saya bisa berpose dengan pasangan Punjabi yang cantik dan dengan seorang model setengah Malaysia yang kemudian menjadi teman saya. Orang bertanya kepada saya apa etnis saya saya katakan kepada mereka bahwa saya orang Melayu. Kenapa kamu tidak pakai gaun pendek? Saya katakan kepada mereka bahwa saya adalah seorang Muslim.
Seseorang pernah mengatakan bahwa pengalaman hidup saya adalah milik saya. Tidak ada orang lain yang menjalaninya. Tidak ada yang pernah menjalaninya. Orang luar memiliki ilusi bahwa mereka dapat memberi tahumu bagaimana seharusnya kau menjalani hidupmu karena - mereka telah hidup dengan membiarkan orang lain memberi tahu mereka bagaimana untuk hidup.
Ayah saya selalu mengatakan kepada saya 'Kamu membuat keputusan sendiri. Kamu bisa berpikir. Kenapa kamu harus mendengarkan orang lain? ' Bukankah aneh, rasisme dan diskriminasi terbesar yang pernah saya hadapi, tidak pernah dari orang Amerika - itu dari ras saya sendiri.
Mereka menyebut saya 'perempuan sampah' dan menyuruh saya sekalian saja telanjang.
Hal terburuk, menyakitkan & seksis yang pernah dilontarkan kepada saya, berasal dari bibir orang Melayu.
Yang bisa saya lakukan adalah bersabar. Allah itu hebat. Dan Alhamdulillah untuk semuanya.
Jadi inilah saya. Saya akan memakai apapun yang saya inginkan dan saya akan menunjukkan apresiasi saya terhadap orang lain apakah itu jabat tangan, atau pelukan, kepada teman saya, ini saya.
Mereka bisa simpan khotbah religius mereka yang merendahkan diri orang lain, tidak ada artinya bagi saya.
Ada beberapa orang Amerika meminta saya untuk melepaskan jilbab saya, dan saya katakan pada mereka tidak. Ada juga beberapa orang Melayu yg meminta saya melepaskan jilbab saya karena saya sudah memakai sorban jadi tak perlu mengenakan jilbab lagi. Saya adalah saya.
Semoga hal ini mengilhami kamu semua untuk menjadi diri sendiri tanpa membiarkan orang-orang beracun di sekitarmu mendefinisikan dirimu atau mengatur bagaimana kamu harus berpakaian atau bersikap.
Tidak ada penyesalan, saya akan terus menyemangati wanita dan pria tentang hal ini dimanapun selama saya hidup. insyaAllah. Lepas ni .. tidak ada filter! Yay !! (Buka semua nih ga pakai apa-apa. Yay !!)
Mengingat kembali saat saya berada di kampanye Barney 2014 untuk merayakan perbedaan budaya dan difoto oleh Bruce Weber.
Saya ingat ketika fotonya pertama kali jadi, saya sangat takut mempostingnya karena saya mengenal orang-orang Melayu konservatif yang sangat kasar akan menyerang saya karena leher saya terlihat. Pada saat ini saya merasa nyaman. Penata make up dari Barney bersikap baik dan menghormati kepercayaan saya dan membiarkan saya mengenakan baju kemeja yang indah ini.
Saya bisa berpose dengan pasangan Punjabi yang cantik dan dengan seorang model setengah Malaysia yang kemudian menjadi teman saya. Orang bertanya kepada saya apa etnis saya saya katakan kepada mereka bahwa saya orang Melayu. Kenapa kamu tidak pakai gaun pendek? Saya katakan kepada mereka bahwa saya adalah seorang Muslim.
Seseorang pernah mengatakan bahwa pengalaman hidup saya adalah milik saya. Tidak ada orang lain yang menjalaninya. Tidak ada yang pernah menjalaninya. Orang luar memiliki ilusi bahwa mereka dapat memberi tahumu bagaimana seharusnya kau menjalani hidupmu karena - mereka telah hidup dengan membiarkan orang lain memberi tahu mereka bagaimana untuk hidup.
Ayah saya selalu mengatakan kepada saya 'Kamu membuat keputusan sendiri. Kamu bisa berpikir. Kenapa kamu harus mendengarkan orang lain? ' Bukankah aneh, rasisme dan diskriminasi terbesar yang pernah saya hadapi, tidak pernah dari orang Amerika - itu dari ras saya sendiri.
Mereka menyebut saya 'perempuan sampah' dan menyuruh saya sekalian saja telanjang.
Hal terburuk, menyakitkan & seksis yang pernah dilontarkan kepada saya, berasal dari bibir orang Melayu.
Yang bisa saya lakukan adalah bersabar. Allah itu hebat. Dan Alhamdulillah untuk semuanya.
Jadi inilah saya. Saya akan memakai apapun yang saya inginkan dan saya akan menunjukkan apresiasi saya terhadap orang lain apakah itu jabat tangan, atau pelukan, kepada teman saya, ini saya.
Mereka bisa simpan khotbah religius mereka yang merendahkan diri orang lain, tidak ada artinya bagi saya.
Ada beberapa orang Amerika meminta saya untuk melepaskan jilbab saya, dan saya katakan pada mereka tidak. Ada juga beberapa orang Melayu yg meminta saya melepaskan jilbab saya karena saya sudah memakai sorban jadi tak perlu mengenakan jilbab lagi. Saya adalah saya.
Semoga hal ini mengilhami kamu semua untuk menjadi diri sendiri tanpa membiarkan orang-orang beracun di sekitarmu mendefinisikan dirimu atau mengatur bagaimana kamu harus berpakaian atau bersikap.
Tidak ada penyesalan, saya akan terus menyemangati wanita dan pria tentang hal ini dimanapun selama saya hidup. insyaAllah. Lepas ni .. tidak ada filter! Yay !! (Buka semua nih ga pakai apa-apa. Yay !!)
Quote:
Sumber:
http://www.elle.my/celebrity/News/Yuna-faced-more-racism-from-Malays-than-from-Americans
Diubah oleh rwu777 15-12-2017 07:12


anasabila memberi reputasi
1
45.3K
Kutip
246
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan