- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Cara Toyota Transfer Keahlian ke Pemasok Lokal


TS
soulblame
Ini Cara Toyota Transfer Keahlian ke Pemasok Lokal
Quote:
Tak hanya ingin hanya jadi penjual mobil saja, Toyota rupanya melakukan transfer keahlian serta keterampilan yang mereka punya kepada masyarakat Indonesia. Adalah Toyota Production System (TPS) Jishuken yang mereka lakukan sejak 10 tahun silam yang bertujuan mentransfer keahlian dan ketrampilan dari Toyota kepada para pemasok untuk memperkuat daya saing rantai suplai industri otomotif, dalam hal ini industri komponen.
Istilah Jishuken sendiri diambil dari 2 suku kata dalam bahasa Jepang. Pertama Jishu dan kedua Kenkyu yang berarti self-independent investigation atau kemampuan untuk melakukan investigasi permasalahan dan membuat rencana serta aktivitas perbaikannya secara mandiri.

Jadi, Jishuken ini adalah bentuk pelatihan untuk menjamin proses transfer keterampilan, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan oleh Toyota kepada seluruh pemasok lokal di Indonesia, khususnya mengenai pelaksanaan sistem produksi Toyota (TPS).
Untuk mengawal pelaksanaan transfer keterampilan dalam program ini, pada 2006 TMMIN sudah membentuk divisi Operations Management Development Division (OMDD) yang bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilan aktivitas peningkatan daya saing pada rantai suplai grup Toyota (Toyota, Daihatsu dan Hino). TPS Jishuken 2017 ini, salah satu aktivitas rutin dengan durasi satu tahun dari OMDD yang melibatkan perusahaan pemasok dan diselenggarakan sebanyak 10 kali sejak 2007.
Sepanjang perhelatannya dimulai dari 2007 hingga tahun 2014 dan sekitar 100-an perusahaan pemasok tier satu telah terlibat dalam proses awal pengenalan konsep TPS ini. Sejak 2016, konsep baru diterapkan terfokus pada pembentukan TPS Leader dan Jishuken Director, melibatkan 18 perusahaan dan meningkat menjadi 20 perusahaan pada perhelatan tahun ini.
Dan nantinya, TPS Leader dan Jishuken Director bertugas menerapkan ilmu TPS di internal. Sehingga muncul efek domino transfer keterampilan dan pengetahuan ke seluruh rantai pemasok. Kini sudah terbentuk 14 orang TPS Leader sesuai standar Toyota tentunya. Ke depannya hingga 2020, TMMIN berencana menargetkan jumlah partisipan menjadi 80 perusahaan pemasok tier 1 dengan target TPS Leader sebanyak 40 orang.
Lebih lanjut lagi, Toyota telah menyatakan komitmennya untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia. Hal ini sesuai dengan semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) melalui berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, di bidang pendidikan untuk membangun SDM Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai program Toyota Eco Youth (TEY), Yayasan Toyota & Astra (YTA) hingga kuliah umum TPS dan Lean Manufacturing Lab di beberapa universitas.
Tidak melulu kualitas SDM di perusahaan pemasok saja, pengembangan SDM juga dilakukan melalui pembangunan fasilitas pelatihan sebut saja seperti, Toyota Learning Centre (TLC) dan Toyota Indonesia Academy (TIA) yang berhasil menelurkan 32 mahasiswa pada tahun ini di bidang Otomotif.
Istilah Jishuken sendiri diambil dari 2 suku kata dalam bahasa Jepang. Pertama Jishu dan kedua Kenkyu yang berarti self-independent investigation atau kemampuan untuk melakukan investigasi permasalahan dan membuat rencana serta aktivitas perbaikannya secara mandiri.

Jadi, Jishuken ini adalah bentuk pelatihan untuk menjamin proses transfer keterampilan, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan oleh Toyota kepada seluruh pemasok lokal di Indonesia, khususnya mengenai pelaksanaan sistem produksi Toyota (TPS).
Quote:
“Kami berkomitmen menambah kontribusi kepada bangsa, melalui peningkatan daya saing bisnis. Salah satu strategi penting untuk mencapainya, dengan membangun kapabilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan-perusahaan rantai pasok kami,” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
Untuk mengawal pelaksanaan transfer keterampilan dalam program ini, pada 2006 TMMIN sudah membentuk divisi Operations Management Development Division (OMDD) yang bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilan aktivitas peningkatan daya saing pada rantai suplai grup Toyota (Toyota, Daihatsu dan Hino). TPS Jishuken 2017 ini, salah satu aktivitas rutin dengan durasi satu tahun dari OMDD yang melibatkan perusahaan pemasok dan diselenggarakan sebanyak 10 kali sejak 2007.
Sepanjang perhelatannya dimulai dari 2007 hingga tahun 2014 dan sekitar 100-an perusahaan pemasok tier satu telah terlibat dalam proses awal pengenalan konsep TPS ini. Sejak 2016, konsep baru diterapkan terfokus pada pembentukan TPS Leader dan Jishuken Director, melibatkan 18 perusahaan dan meningkat menjadi 20 perusahaan pada perhelatan tahun ini.
Dan nantinya, TPS Leader dan Jishuken Director bertugas menerapkan ilmu TPS di internal. Sehingga muncul efek domino transfer keterampilan dan pengetahuan ke seluruh rantai pemasok. Kini sudah terbentuk 14 orang TPS Leader sesuai standar Toyota tentunya. Ke depannya hingga 2020, TMMIN berencana menargetkan jumlah partisipan menjadi 80 perusahaan pemasok tier 1 dengan target TPS Leader sebanyak 40 orang.
Lebih lanjut lagi, Toyota telah menyatakan komitmennya untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia. Hal ini sesuai dengan semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) melalui berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, di bidang pendidikan untuk membangun SDM Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai program Toyota Eco Youth (TEY), Yayasan Toyota & Astra (YTA) hingga kuliah umum TPS dan Lean Manufacturing Lab di beberapa universitas.
Tidak melulu kualitas SDM di perusahaan pemasok saja, pengembangan SDM juga dilakukan melalui pembangunan fasilitas pelatihan sebut saja seperti, Toyota Learning Centre (TLC) dan Toyota Indonesia Academy (TIA) yang berhasil menelurkan 32 mahasiswa pada tahun ini di bidang Otomotif.
0
1.3K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan