Kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan yang tampaknya tidak berhubungan. Kalimat motivasi dari seorang penyair Afrika Selatan, William Plomer, tampaknya cocok dengan keadaan Kimberly Joy Magbanua. Seorang perawat dari Valladolid, Filipina memiliki keahlian dalam bidang melukis menggunakan suntikan medis.

Jika perawat lain menggunakan jarum suntik dalam aktivitas kesehariannya hanya untuk menyuntik pasien, Kimberly menggunakan sebagai alat yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Meski tidak pernah mendapat pendidikan khusus seni maupun melukis, Kim sukses memadukan minat dan profesinya menjadi suatu seni yang baru.

Wanita berusia 24 tahun ini mengatakan, ide melukis menggunakan jarum suntik ini diperoleh sekitar satu tahun yang lalu. Selama ini Kim menggambar hanya menggunakan pensil dan pena. Dengan alat suntik yang selama ini menemani, inspirasi dengan tiba-tiba datang pada Kim. Bagaimana jika cairan obat ini digantikan dengan cat warna-warni?

Untuk membuat satu lukisan unik, Kimberly menggambar sketsa awal terlebih dulu dengan pensil. Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan alat suntik. Sebelumnya Kim mewarnai backgroundnya dengan warna hitam, kemudian ia menyapukan alat suntik dengan tinta warna menjadi guratan-guratan sesuai desain. Untuk menyelesaikan lukisan, biasanya Kim melukis selama 3 hingga 5 jam.

Menurut Kim, proses melukis dengan alat suntik sama sekali tidak mudah. Selain mengontrol gerakan menggurat dengan alat suntik, Kim juga harus memperkirakan tekanan pada alat suntik sehingga cat tidak luber dan merusak lukisan.

Kadang-kadang, jarum yang digunakan tersumbat oleh cat yang sudah kering sehingga perawat berusia 24 tahun itu harus sesekali mengganti jarumnya dengan yang baru.

"Saya melepaskan poros jarum dan hanya menyisakan sebagian saja. Saya menggunakan alat pengukur jarum yang berbeda tergantung pada detil lukisannya," ujarnya pada Nurse Labs. "Karena cat warna mudah kering, saya harus mengganti jarumnya tiap kali tersumbat."