Salah satu lagu yang dijadikan single ke 2 dari Payung Teduh untuk album barunya berjudul Ruang Tunggu yang direncanakan rilis tanggal 19 Desember yakni Di Atas Meja mengisahkan soal kerinduan Is akan kebersamaan yang Ia rasakan bersama keluarganya (Istri dan anaknya).

Dengan jadwal manggung yang padat momen-momen yang dirasakan Is tersebut hampir jarang Ia rasakan. Diberi judul Di Atas Meja karena hal tersebut adalah tentang hangatnya kebersamaan di meja makan dengan senyum dan jiwa yang benar “ada disana”. Dalam artian, setelah Payung Teduh mempunyai banyak sekali jadwal untuk melakukan pertunjukkan musik, Is mengakui dirinya malah sudah terlalu lelah ketika saat yang Ia nantikan itu tidak seperti yang “biasanya”.

Senyum yang masih terjaga namun jiwa dan fisik yang membutuhkan istirahat sudah tidak dapat memberikan atmosfer kehangatan Di Atas Meja. Hal mengerikan tersebutlah yang menjadi salah satu faktor Is membulatkan tekad untuk memprioritaskan “Rasa” ketimbang hal “dunia”. Tindakan berani atas teriakan hati nurani, bukan invidualistis melainkan memang suatu yang realistis karena keluarga bukanlah hal yang mistis, terutama anak-anak yang akan menjadi perintis cita-cita dimana kehadiran Ayah seperti Is dapat membantu mengubah tangis menjadi tawa dan menjadi sosok suami yang romantis bagi Istri tercinta. Keluarga yang utama, keluarga yang terjaga.